Rabu, 13 Juli 2011

Pantauan NOAA : Kecamatan Kubu Terbanyak titik hot spot, sedangkan Empat Titik Hot Spot di Desa Tanjung Medan kec. Pujud




BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Kabut asap kembali dialami kota bagansiapiapi dan sekitarnya bahkan kabupaten Rokan Hilir pada umumnya. Jarak pandang objek sekitar 150 meter, namun kabut tersebut sepertinya tidak mengganggu aktifitas karena aktifitas warga dan sekolah di kota Bagansiapiapi masih berlangsung seperti biasa. Menurut pantauan satelit NOAA 18 titik hot spot terbanyak di kecamatan Kubu dan titik hot spot yang terbanyak di desa tanjung medan kecamatan Pujud. Informasi yang didapat dan dihimpun bahwa hasil satelit NOAA 18 tersebut terpantau jika luas area titik api itu seluas 1 km persegi keatas.

Menjawab KABARROHIL, kepala dinas Bapedalda Rohil Drs Surya Arfan,Msi ketika ditemui di jalan Merdeka bagansiapiapi, Rabu (13/7) membeberkan bahwa berdasarkan pantauan satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) 18 pada tanggal 12 Juli 2011 kmaren terdapat 29 titik hot spot di wilayah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). Paling banyak masih di kecamatan Kubu yakni sebanyak 15 titik, antara lain di desa sungai sigajah sebanyak 2 (dua) titik api, Sungai Kubu sebanyak 1(satu) titik api, rantau panjang kanan sebanyak 1(satu) titik api, rantau panjang kiri sebanyak 3(tiga) titik api, tanjung leban sebanyak 2(dua) titik api, sungai pinang sebanyak 1(satu) titik api, sungai majo sebanyak 3(tiga) titik api, dab teluk nilap sebanyak 2(dua) titik api.

Sedangkan kecamatan Pujud terdapat sebanyak 5 (lima) titik hot spot, yakni di desa tanjung medan sebanyak 4(empat) titik api dan teluk mayang sebanyak 1(satu) titik. Kecamatan Bagansinembah sebanyak 3 (tiga) titik hot spot yakni di desa balam sempurna. Kecamatan Pasir limau kapas (palika) sebanyak 2 (dua) titik hot spot yakni di desa sungai daun. Kecamatan tanah putih dua titik hot spot yakni di desa banjar XII dan Sekeladi. Kecamatan tanah putih tanjung melawan hanya satu titik hot spot yakni di desa melayu tengah. Sementara di kecamatan rantau kopar hanya satu titik hot spot yakni di desa rantau kopar.

“Kebakaran hutan ini memang hamper setiap tahun rutin berlangsung. Kita sudah jauh hari berupaya untuk mencegahnya dengan memberikan surat edaran kepada camat, lurah bahkan kepada masyarakat untuk mengantisipasi menghadapi musim kemarau terhadap kejadian kebakaran hutan yang pada akhirnya timbulnya asap banyak. Karena pada prinsipnya mencegah lebih baik daripada mengatasinya,”papar Drs Suyra Arfan,Msi.

Dia menjelaskan pada saat kondisi kemarau panjang ini jauhnya sumber air merupakan suatu kendala untuk pemadaman. Sebut Surya Arfan, Hanya kekuasaan Allah yang menurunkan hujan dapat mengatasi untuk mengurangi titik hot spot tersebut. Dikatakannya dalam beberapa hari ini titik hot spot atas pantauan NOAA 18 di daerah kubu, bagan sinembah, palika, tanah putih tg melawan, tanah putih, rantau kopar dan Pujud. Sementara ini untuk menindak lanjuti asal muasal kejadian belum dapat dibuktikan. Sementara UU 32 tentang sanksi terhadap membakar hutan sudah disosialisasikan kepada masyarakat.

Tokoh masyarakat H.Hasan Basri Adam (64) mengharapkan agar masyarakat dengan kesadarannya sendiri dapat menahan diri dengan tidak membakar hutan ataupun membuka lahan dengan membakarnya. Karena menurut tokoh agama ini mengatakan timbulnya kabut asap akan berdampak terhadap kesehatan masyarakat sendiri, terutama yang kita pikirkan terhadap kesehatan anak-anak sekolah. Dia menganjurkan kepada masyarakat jangan membuka lahan dengan cara tradisi tempo dulu karena hal tersebut merupakan suatu kebiasaan buruk di tempo dulu.

“Kebiasaan buruk membuka lahan dengan membakarnya jangan diulangi lagi karena kebiasaan tersebut adalah kebiasaan buruk tempo dulu yang harus ditinggalkan,”tuturnya.

Wakil Bupati Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) H.Suyatno ketika dikonfirmasi KABARROHIL tentang masalah kabut asap melanda kota Bagansiapiapi ini, Dia juga merasa sangat prihatin. Hal ini ditegaskannya ketika ditemui di kantor Bupati jalan Merdeka Bagansiapiapi, Rabu (13/7).

“Kondisi saat ini sangat memprihatinkan, hal ini karena kota bagansiapiapi mengalami kabut. Titik hot spot menurut pantauan satelit NOAA 18 kemaren paling banyak di kecamatan Kubu dan lima titik di desa tanjung medan kecamatan Pujud. Segala daya sudah kita upayakan dengan turun kelapangan bersama Manggala Agni,dan kepala desa agar titik api tidak menjalar. Diharapkan masyarakat dapat menjaga kelestarian hutan dengan kerjasama dan saling berkoordinasi. Begitu juga terhadap masyarakat yang membuka lahan diharapkan dapat menahan diri dengan tidak membakar hutan. Karena tidak lama lagi Provinsi Riau akan mengadakan ivent Nasional yakni PON. Oleh sebab itu jangan iven tersebut dicemari oleh banyaknya kabut asap. Kemaren kelurahan Bagan punak telah terjun kelapangan untuk berupaya memadampan api, namun sumber air yang jauh merupakan suatu kendala. Pada hari jumat ini (15/7,red) kita akan lakukan koordinasi antara jajaran terkait dengan para camat serta tokoh-tokoh masyarakat. Kita akan memberikan pengertian lagi tentang akibat terjadinya pembakaran hutan. Tentang sanksi terhadap pelanggaran UU tentunya sudah jelas siapapun yang melanggar tetap kita akan proses,”pungkasnya.(andi wrc)