Senin, 21 November 2011

Upacara Prosesi Dharma Astha Brata iringi pernikahan putri Bupati Annas


BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Salah satu Senarai Pernikahan Winda Desrina,SE binti H.Annas Maamun dengan Arif Irawan,S.STP bin H.Rahmat Malik,SH dilakukan upacara prosesi Dharma Asthabrata. Hal tersebut dilaksanakan karena Arif irawan merupakan purna STPDN. Acara tersebut berlangsung hikmat di kediaman dinas Bupati kabupaten Rokan Hilir, Senin (21/11). Acara tersebut dipimpin secara langsung oleh pasukan IPDN Kampus Rokan Hilir.

Prosesi ini merupakan tradisi korps praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri dalam mengantar sekaligus memberikan penghormatan kepada purna praja yang akan melangkah memasuki lembaran kehidupan rumah tangga.

“Prosesi ini akan membentuk formasi Bintang Astha Brata yang merupakan symbol bagi seseorang pemimpin berjiwa pamong praja,”tutur Wabup H.Suyatno,AMP yang adalah  purna praja STPDN juga.

Tampak dalam prosesi upacara tersebut beberapa barisan praja IPDN kampus Rokan Hilir mengiringi kedua mempelai memasuki teras rumah kediaman bupati Rohil. Mereka diiringi dengan langkah tegap oleh praja IPDN tersebut. Setibanya di teras mereka melakukan pembentukan formasi Bintang Astha Brata mengelilingi kedua mempelai. Selanjutnya wabup H.Suyatno,AMP yang juga merupakan alumni STPDN itu mengenakan cincin kepada mempelai pria dan diteruskan ibu Hj.Wan Mardiana Suyatno memberikan baju dharma wanita kepada mempelai wanita. 

Prosesi pernikahan praja muda Dharma Astha Brata memiliki arti bahwa prosesi ini sebagai symbol pembekalan bagi purna praja sebagai Abdi Negara dan Abdi masyarakat yang berlaku dengan jiwa Astha Brata.  Dijelaskan oleh pembawa acara bahwa Astha Brata merupakan wejangan yang berisikan delapan laku, delapan perbuatan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin berjiwa pamong praja. Lanjutnya mengatakan purna praja dituntut menyelami antara lain watak matahari yang memberikan kehidupan, watak Bulan yang menerangi, watak bintang yang menjadi pedoman arah, watak Angin yang senantiasa bergerak, watak Mendung yang berwibawa, watak Api yang memberikan semangat, watak Samudera yang berpandangan luas dan watak Bumi yang memberikan kemakmuran.

“Pamong praja muda kini tibalah engkau ke gerbang masa depan. Jadilakanlah pengabdianmu laksana pilar yang menjadi penyangga bangsa ini. Wahai putri pilihan, jadilah engkau laksana melati yang putih. Senantiasa tunjukkan kerelaan dan keikhlasanmu sebagai pendamping setia. Pamong praja muda selamat menempuh hidup baru dalam behtera kebahagiaan, mengemban tugas membina rumah tangga sekaligus tugas sebagai Abdi Negara dan abdi masyarakat. Bentuklah keluarga yang sakinah, didalamya engkau akan menoreh sebuah sketsa kehidupan masa depan. Lahirkan putra-putri Indonesia yang membanggakan sebagai generasi penerusmu mewarisi cita-cita luhurmu mengabdi kepada masyarakat dan akan selalu berbakti kepada Nusa dan bangsa,’tandas sayup suara mengiringi langkah para praja.

Sebelumnya telahpun dilaksanakan upacara menggantung-gantung, upacara berandam, upacara berinai. Upacara khatam Quran, dan upacara  akad nikah. Kemudian setelah upacara Prosesi Dharma Asta Brata ini dilangsungkan juga upacara mengarak pengantin lelaki, upacara menyambut arak-arakan pengantin lelaki dengan penampilan silat, bertukar tepak induk dan berbalas pantun.

Setelah prosesi berbalas pantun di ambang  pintu rumah pengantin perempuan yang dilakukan oleh pemantun pihak lelaki dengan pemantun pihak perempuan dan mak Andamnya barulah diperbolehkan bersanding. Kemudian itu dilaksanakan upacara alu-aluan dan tahniah serta upacara santap nasi berhadap-hadapan.  Selanjutnya keesokan hari (Selasa 22/11,red) juga dilaksanakan upacara mandi taman/mandi damai. (andi krc)