BINCANG INDONESIA
Senin, 27 Desember 2010
Raker dan koordinasi pemdakab Rohil : Optimalisasi peran kecamatan dalam mendukung otonomi daerah.
BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Rapat kerja (Raker) dan koordinasi dilingkungan pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) digelar di gedung serbaguna jalan utama Bagansiapiapi, (Senin,27/12). Rapat Kerja tersebut dibuka oleh Bupati Rohil H.Annas Maamun. Acara pembukaan itu dihadiri ketua DPRD Rohil Nasrudin Hasan, Wabup H.Suyatno, Direktorat Jenderal bagian umum Hartono dan diikuti oleh para Asisten, seluruh kepala dinas,badan,kantor dan bagian serta camat,lurah, Penghulu, kepala dusun, ketua RW se-Rohil dan ketua RT kecamatan Bangko.
Panitia pelaksana didalam laporannya mengatakan bahwa raker merupakan suatu agenda tahunan dengan bertujuan untuk meningkatkan pemerintah daerah, juga untuk meningkatkan aparatur pemerintah, dan untuk meningkatkan potensi daerah. Dikatakannya pembukaan Raker dilaksanakan di gedung serbaguna Bagansiapiapi dengan jumlah peserta sebanyak 518 peserta dari Asistem ,kepala dinas, camat, lurah hingga ketua RT.
Dalam sambutan membuka acara raker tersebut, Bupati H.Annas Maamun mengatakan jika perlu disetiap kecamatan juga diadakan Rapat kerja (Raker,red). Ia menegaskan karena semakin majunya jaman ini maka sangat diperlukan peranan segala unsur hingga ke masyarakat.
"Karena peranan ketua RT juga sangat diperlukan saat ini. Begitu juga dengan BPK, LPM dan masyarakat sehingga semua unsur dilibatkan secara langsung. Hal ini jikalau ingin daerah kita maju,"terangnya.
Dijelaskan orang nomor satu di Rohil ini bahwa meningkatkan taraf kehidupan orang banyak sekaligus dapat mengurangi angka kemiskinan merupakan satu program yang harus diteruskan. Program rumah layak huni diutarakannya harus diteruskan lagi degan dana 80 juta rupiah per unit.
"Selama ini masih banyak daerah-daerah kantong kemiskinan di Rohil seperti didaerah Sinaboi, Penipahan dan sekitarnya serta daerah Rantau Kopar yang masih juga ada sebahagian daerahnya dikategorikan daerah bertaraf miskin. Namun yang lebih besar di daerah Sinaboi saat ini,"katanya.
Ia menerangkan agar pada daerah-daerah kantong kemiskinan ditingkatkan jumlah unit rumah layak huni hingga mencapai 20 unit. Ia mengatakan seperti negara Thailand saat ini yang sudah mulai maju sehingga sepatutnya di ikuti oleh Malaka dengan memanfaatkan halaman rumah untuk ditanami pohon yang menghasilkan buah untuk sumber kehidupan.
"Saya yakin disetiap rumah tangga mempunyai pekarangan atau halaman rumah. Untuk itu dianjurkan halaman rumahnya itu ditanami pohon-pohon yang bermanfaat, seperti bibit pohon buah naga, bibit pohon buah rambutan, bibit pohon coklat, atau bibit tanaman yang bermanfaat lainnya,"katanya.
Sementara itu agar perkembangan pembangunan daerah menjadi lebih baik maka masyarakat maupun ketua RT harus berani mengawasi proyek pembangunan didaerahnya. Ia mengatakan jangan ragu untuk melaporkan pekerjaan proyek yang tidak betul ataupun tidak beres apalagi yang terbengkalai didaerahnya.
"Bapak kepala desa, ketua RT harus berani melaporkan pekerjaan proyek yang tidak beres kepada atasannya kalau perlu laporkan ke Bupati. Saya siap menerima laporan masyarakat terhadap pekerjaan proyek yang tidak beres tersebut untuk di cross cek ke lapangan,"ujarnya.
Dikatakan olehnya selanjutnya, perangkat desa juga harus menjaga keutuhan barang-barang yang memajukan daerah kita meskinpun hal yg dianggap kecil namun berguna bagi kepentingan khalayak ramai seumpamanya lampu jalan yang banyak hilang dicuri orang. Dikatakannya juga agar mulai sekarang telah bermotivasi untuk menanamkan jiwa disiplin untuk kemajuan daerah yang lebih bagus lagi. Ditambahkannya hal tersebut dapat terwujud jikalau dengan hati yang tulus didalam dada bahwa hal itu merupakan bertujuan untuk kepentingan orang banyak.
"Kita harus berani mengambil tindakan untuk kepentingan orang banyak,"tandasnya.(gun)
Premium Langka, SPBU Tak Pernah Beri Laporan ke Disperindag
BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Pihak SPBU Bagansiapiapi tidak pernah memberikan laporan mengenai berapa banyak pemasukan premium setiap harinya kepada mereka. Padahal pihaknya sudah berulang kali melayangkan surat kepada pihak SPBU. Akibatnya, mereka tidak dapat memantau terjadinya kelangkaan premium yang terjadi sekarang ini. Demikian dikatakan kepala dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) H.Hasrial.SE pada saat pembukaan Raker di gedung serbaguna jalan Utama Bagansiapiapi, Senin (27/12) ketika dikonfirmasi masalah kelangkaan minyak premium di kota Bagansiapiapi beberapa hari ini.
"Saya tau bahwa sekarang ini sedang terjadi kelangkaan premium didaerah Bagansiapiapi. Tapi kita tidak bisa berbuat banyak karena kita tidak memiliki data berapa pemasukan premium pada setiap harinya di SPBU Bagansiapiapi. Untuk mengecek tersebut sudah diupayakan. Kita sudah sering melayangkan surat kepada mereka namun hingga sekarang ini mereka tidak pernah sekalipun memberikan data berapa banyak pemasukan dan pengeluarannya dalam seminggu atau sebulan sehingga kita sulit melakukan pemantauan," terang Hasrial menjawab KABARROHIL.
Menurutnya, kelangkaan premium ini bukan hanya terjadi di kota Bagansiapiapi saja akan tetapi juga terjadi di beberapa daerah lainya. Namun dirinya tidak mengetahui secara riel apa permasalahanya sehingga terjadinya kelangkaan premium saat ini yang mana masyarakat selaku penguna menjadi kesulitan mendapatkan premium dan harus rela merogoh kantong dengan harga Rp 10 ribu ditingkat pengecer pinggir jalan.
Sementara itu ditempat yang berlainan, Ria Putra ketika ditemui KABARROHIL menjelaskan bahwa saat ini minyak premium sangat sulit dicari. Ia mengatakan bahwa ditingkat pengecer pinggir jalan telah melonjak harga dari yang biasa Rp 5 ribu menjadi 7 ribu rupiah bahkan ada yang mencekik dengan mematok harga hingga Rp 10 ribu. Ia mengharapkan pihak yang berkompeten dapat terjun kelapangan untuk cross cek harga premium tersebut sehingga lonjakan harga premium di akhir tahun ini tidak terlalu melonjak.
“Kita harapkan pihak berkompeten dapat mengecek untuk mengendalikan harga premium sehingga tidak melonjak terlampau tinggi,”tandasnya. (gun)
"Saya tau bahwa sekarang ini sedang terjadi kelangkaan premium didaerah Bagansiapiapi. Tapi kita tidak bisa berbuat banyak karena kita tidak memiliki data berapa pemasukan premium pada setiap harinya di SPBU Bagansiapiapi. Untuk mengecek tersebut sudah diupayakan. Kita sudah sering melayangkan surat kepada mereka namun hingga sekarang ini mereka tidak pernah sekalipun memberikan data berapa banyak pemasukan dan pengeluarannya dalam seminggu atau sebulan sehingga kita sulit melakukan pemantauan," terang Hasrial menjawab KABARROHIL.
Menurutnya, kelangkaan premium ini bukan hanya terjadi di kota Bagansiapiapi saja akan tetapi juga terjadi di beberapa daerah lainya. Namun dirinya tidak mengetahui secara riel apa permasalahanya sehingga terjadinya kelangkaan premium saat ini yang mana masyarakat selaku penguna menjadi kesulitan mendapatkan premium dan harus rela merogoh kantong dengan harga Rp 10 ribu ditingkat pengecer pinggir jalan.
Sementara itu ditempat yang berlainan, Ria Putra ketika ditemui KABARROHIL menjelaskan bahwa saat ini minyak premium sangat sulit dicari. Ia mengatakan bahwa ditingkat pengecer pinggir jalan telah melonjak harga dari yang biasa Rp 5 ribu menjadi 7 ribu rupiah bahkan ada yang mencekik dengan mematok harga hingga Rp 10 ribu. Ia mengharapkan pihak yang berkompeten dapat terjun kelapangan untuk cross cek harga premium tersebut sehingga lonjakan harga premium di akhir tahun ini tidak terlalu melonjak.
“Kita harapkan pihak berkompeten dapat mengecek untuk mengendalikan harga premium sehingga tidak melonjak terlampau tinggi,”tandasnya. (gun)
Langganan:
Postingan (Atom)