Selasa, 16 April 2013

WooWW… ,Fairuz Makan POP MIE dapat Mobil Nissan Juke



>>Hadiah undian POP MIE Get Lucky 2013

BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL- “Syukur Alhamdullilah”, itulah kata pertama yang diucapkan oleh pemenang hadiah undian POP MIE Get Lucky, Muhammad Fairuz Fadzilah (12) yang akrab dipanggil Fairuz. Murid sekolah di SDs Perguruan Wahidin jalan Pahlawan Bagansiapiapi ini menerima hadiah undian di showroom NISSAN Arengka PT. Wahana Meta Riau Pekanbaru, Senin (8/4/2013) kemaren. Penyerahan hadiah mobil ini langsung diserahkan oleh Bapak Devie Permana selaku Branch Manager PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk cabang Pekanbaru. Hadiah mobil itu diberikan kepada Fairuz yang didampingi kedua orangtuanya  Julianda S.Sos dan Heni Zubaidah Sanusi, S.Sos.


Menjawab Wartawan KABARROHIL, Julianda.S.Sos mengatakan bahwa awalnya Ia tidak menyangka dapat hadiah mobil Nissan Juke dari POP MIE Get lucky yang disampaikan anaknya, Dia menceritakan pertama kali anaknya membeli 3 cup POP MIE di warung dekat rumahnya. Setelah dibuka ternyata didalam Cup POP Mie  ada kupon undian.

“Pak, saya dapat mobil,” teriak Fairuz seperti dituturkan Juliandi.

Dijelaskan Juliandi , Fairuz girang sambil  menyodorkan kuponnya kepada dirinya. Namun dirinya tidak percaya akan hal tersebut. Lalu dia memberitahukan kepada Fairuz banyaknya penipuan dengan berkedok undian hadiah.

Diapun sempat mengatakan, “Ahh…sekarang banyak penipuan dengan modus hadiah mobil nak…!!!, gak mungkin begitu gampang dapat mobil”.


Disebutnya, karena Fairuz terus mendesak akhirnya dirinya iseng-iseng ikut membantu mengajari cara-cara mengirim nomor unik yang ada di kupon itu.

“Alhamdulillah….rupanya benar dapat hadiah mobil,”tandasnya.

Sementara itu, Distributor Indomie cabang Rokan Hilir, A Wi didampingi oleh anaknya Hengky mengatakan kepada KABARROHIL bahwa selama puluhan tahun konsumen indomie yang berada di Rokan Hilir belum pernah mendapat hadiah mobil dari POP MIE Get Lucky.

“Baru kali ini salah satu konsumen indomie Bagansiapiapi-Rokan Hilir yang beruntung dapat hadiah undian mobil Nissan Juke dari POP MIE.”tuturnya.

Dia menjelaskan, adapun program POP MIE tahun ini berbagi-bagi hadiah sebanyak 32 unit mobil Nissan Juke untuk seluruh konsumen di Nusantara. Dilanjutkannya, program POP MIE Get Lucky adalah program untuk lebih dekat dan berbagi keberuntungan dengan konsumen.

“Kami Distributor Indomie cabang Rokan Hilir mengucapkan selamat kepada Fairuz sebagai pemenang hadiah undian POP MIE  berupa satu unit mobil Nissan Juke. Begitu juga kepada seluruh konsumen yang telah berpartisipasi dalam program ini,”pungkasnya. (has)
   

Senin, 15 April 2013

Beri Bantuan : Sejumlah Wartawan kunjungi Keysyah, Si penderita Hidrosefhalus



BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Tampak Rumah berdinding papan tanpa cat berukuran enam meter kali sepuluh meter di jalan Pelabuhan Baru ujung Kepenghuluan Bagan Hulu Bagansiapiapi. Disebelahnya bangunan dinding batu dengan kontruksi bangunan bertingkat juga tanpa bercat. Dimana penangkaran sarang wallet dengan suara bergema diatas lantai empat. Bangunan berdinding papan tanpa cat itulah sosok usia lebih dari setengah abad Afrida menemani cucunya Nikeysyah Mawaddah Saika yang senantiasa terbaring di lantai, Senin (15/4/2013). Balita yang berusia 2,5 tahun itu hanya bisa berbaring karena penyakit yang dideranya, Hidrosefhalus (pembesaran di kepala,red). Para kuli tinta yang bertugas di Kabupaten Rokan Hilir bersama-sama meninjau ke rumah tersebut yang disambut oleh Afrida didampingi ibu dari Keysyah.


Kepada Wartawan, Afrida menjelaskan selama 1,5 tahun belakangan ini Keysyah (si penderita Hidrosefhalus,red), begitu dia biasa dipanggil, tidak pernah dikontrol, sedangkan seharusnya dilakukan control satu bulan sekali di Pekanbaru. Namun bagi Afrida, apalah daya karena dirinya tidak memiliki biaya untuk melakukan hal tersebut. Jangankan untuk berobat, sebutnya untuk biaya perjalanan ke Pekanbaru saja tidak dimilikinya.

“Belum lagi dikontrol. Udah lama, udah setahun setengah lah,” tutur Afrida.

Sementara itu, Keysyah tidak memiliki ayah lagi, yang diandalkan dalam keluarga hanya kakeknya bernama Joni yang berprofesi sebagai nelayan. Sedangkan ibunya Keysyah, Rini hanya bekerja disalah satu pusat permainan anak-anak di Bagansiapiapi.


“Untuk makan hari-hari bisalah,”ujar Afrida.

Dalam kesempatan itu, Nopriosandi Wartawan Riau terkini memberikan bantuan kepada Keysyah melalui neneknya Afrida sebesar sejuta rupiah. Padahal dalam minggu ini rumahnya baru saja di satroni maling.

“ini bantuan dari perusahaan kami sebagai peduli terhadap Keysyah penderita Hidrosefhalus,”ujar Noprisandi.

Tak pelak, Mata Afrida tampak berlinang sambil melihat cucunya Keysyah yang berbaring di depan lipatan kakinya. Dirinya menundukkan kepala sejenak begitu diterima bantuan tersebut. Kemudian diletakkannya uang itu di perut Keysyah. Balita yang masih polos itu mengambil selembar uang itu. Lalu dipegangnya sambil mengangkatnya ke atas. Matanya melirik ke wartawan yang ada didepannya.

“Terima kasih atas bantuan ini,”sebut Arfida.

Dia mengatakan sangat mengharapkan bantuan untuk biaya control maupun operasi cucunya Keysyah disaat berusia lima tahun nanti.

Dalam kesempatan ini, para jurnalis menyarankan agar membuat proposal bantuan kepada pemerintah kabupaten Rokan Hilir agar mendapatkan biaya dan perawatan dari pemerintah daerah.


“Ibu bikin saja proposal bantuan kepada pemerintah daerah. Kami siap membantu untuk menyerahkan proposal tersebut,”tutur Noprisandi.

Sang nenek yang lebih setengah abad itupun tampak matanya semakin berlinang. Sedangkan Keysyah yang terbaring didepannya mulai menangis. Air mata Keysyah bercucur di pelipis wajahnya. Dia mengerang sambil tangannya diangkat keatas. Arfida yang melihat hal tersebut hanya dapat mengusap kepala Keysyah. Namun Keysyah terus menangis mengeluarkan suaranya lebih besar. Afrida sang nenek kemudian melakukan untuk memiringkan kepala Keysyah menghadap kepada para Jurnalis. Seketika tangis Keysyah terhenti setelah kepala beserta badannya dimiringkan menghadap para wartawan.

“Rupanya Keysyah ingin melihat kalian,”jelas Afrida mengakhirinya. (AGR)

Minggu, 14 April 2013

Terbaring karena Hidrosefalus : Nikeysyah Mawaddah Saika nama yang tidak sebagus kehidupannya, Mununggu uluran dermawan



BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL -Sosok setengah baya, Afrida keluar dari dapur. Dia menghampiri cucunya yang sedang terbaring di ruang tengah, Minggu (14/4/2013). Nikeysyah Mawaddah Saika (2,5) nama yang bagus di berikan untuk cucunya itu. Namun tidak sebagus kehidupan yang dijalaninya. Karena Keysyah, yang biasa dipanggil oleh neneknya itu hanya senantiasa terbaring saja. Kemanapun hendak berangsut (bergerak,red) dirinya selalu digendong. Namun Keysyah seakan tidak merasakan kesulitan yang dialami dirinya maupun keluarganya. Dirinya tampak menikmati layar televise di depannya.


Kepada wartawan, Afrida menjelaskan bahwa Keysyah pernah menjalani operasi. Saat itu Keysyah berumur satu tahun. Seingatnya, kepala Keysyah dipasang selang. Pasca operasi Keysyah terlihat sehat hingga sekarang. Namun disebutnya, kepala Keysyah tak kunjung mengecil dan juga tidak bertambah. Diameter kepala Keysyah tetap sebesar 75 cm.

“Rencananya, pada usia lima tahun nanti akan dioperasi lagi,”tutur Afrida.

Namun diri Afrida merasa gundah. Walaupun tenggang waktu masih 2,5 tahun lagi, tetapi dirinya dengan kondisi saat ini merasakan kesulitan untuk mendapatkan biaya operasi tersebut. Memang, diakuinya pada operasi pertama lalu biaya operasi sepenuhnya ditangulangi oleh Pemerintah daerah melalui puskesmas jalan Jambu Bagansiapiapi.

“Awakni bepike jugo, tengok dio ni. Lamo-lamo tegolek tu sodih jugo nengoknyo kan?. Kapan dio bejalan. Sehari-hari gikolah tegeletak. Nonton tivi, kalao nangis di kasih nenen. Kurang sehat jugo badannyo ni, ngak mau makan,”ujar Afrida kepada wartawan.(agr)

Jumat, 12 April 2013

Pemrov Riau Dinilai Pelit, Alokasi Dana untuk Rohil kecil



>> Triliunan APBD Riau,  paling besar  Hanya  20 M

BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Dari  triliunan APBD Pemerintah provinsi Riau, setahu dirinya selama menjabat sebagai bupati Rokan Hilir paling besar alokasi dana diberikan untuk daerah Rokan Hilir hanya 20 milyar saja. Demikian hal ini ditegaskan oleh Bupati Rokan Hilir H.Annas Maamun dalam membuka musrenbang Rokan Hilir,Senin (8/4/2013). Acara musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) ini di gelar di Gedung Serba Guna jalan Utama Bagansiapiapi. Tema yang diangkat dalam musrenbang ini yakni penguatan dan pemerataan ekonomi daerah melalui pembangunan infrastruktur untuk kesejahteraan rakyat. Hadir saat itu Bupati Kabupaten Rokan Hilir yang sekaligus membuka acara ini, ketua DPRD Rohil Nasrudin Hasan, wabup H.Suyatno, Setdakab Drs.H. Wan Amir Firdaus,Msi, Forkopimda, perwakilan Bappeda Provinsi Radja Agustian, Sejumlah anggota DPRD Rokan Hilir, sejumlah Ormas, tokoh pemuda, camat danpenghulu se Rokan Hilir

“Alokasi dana dari pemerintah provinsi Riau paling banyak untuk daerah Rokan Hilir hanya 20 milyar. Idealnya APBD Riau meng-alokasikan dana minimal 250 milyar kesetiap daerah di provinsi Riau ,”ujar H.Annas Maamun.

Diharapkan juga kepada pemerintah provinsi Riau  jika membangun di daerah Rokan Hilir agar memberitahukan kepada aparat setempat sehingga segala pembangunan yang dilakukan diketahui perkembangannya. Disebut oleh orang nomor satu di Rokan Hilir ini, keselarasan dan keseiringan dalam membangun daerah harus sejalan. Oleh sebab itu alangkah baiknya jika pihak pemerintah Provinsi Riau melaksanakan pembangunan dapat  diketahui oleh bupati.

“Bagaimana sejalan jika pemprov Riau membangun di daerah Rokan Hilir tidak diketahui oleh bupati. Paling tidak minimal camat harus mengetahui didaerahnya ada pembangunan dari alokasi dana dari pemerintah provinsi Riau. Istilah basa basinya ya…asalammualaikum lah,”katanya.

Dalam kesempatan ini, bupati memaparkan kondisi daerah Rokan Hilir yang saat ini telah mencapai 15 kecamatan dimana sebelumnya hanya 5 kecamatan. Sedangkan penduduk di daerah Rokan Hilir yang sebelumnya hanya mencapai 300 ribu jiwa saat ini sudah melebihi 700 ribu jiwa. Dengan jumlah kepadatan penduduk yang signifikan maka guna perkembangan daerah, Dia  menegaskan dalam waktu dekat akan dimekarkan lagi daerah daerah yang padat penduduknya sehingga daerah Rokan Hilir menjadi 20 kecamatan.

“Pemekaran untuk memperingkas rentan waktu dan pelayanan yang berguna untuk memacu pembangunan di desa,”tuturnya.

Dikatakannya, daerah Rokan Hilir dimasa mendatang akan lebih berkembang maju dan merupakan daerah kaya akan SDA. Hal ini disebutnya karena di Batang ranrau bais sudah ada sumber minyak jika digali menghasilkan minyak mengalahkan hasil minyak kabupaten Bengkalis.

“Minyak di Batang Rantau Bais jika sudah digali maka akan menghasilkan SDA lebih besar bagi kabupaten Rokan Hilir,”tandas H.Annas Maamun. (Agr)