Minggu, 22 Juli 2012

Wabup H.Suyatno

Wabup H.Suyatno meresmikan kepenghuluan di Sinaboi beberapa waktu lalu
wabup menanda tangani peresmian kepenghuluan disaksikan oleh ketua Fraksi DPRD Rohil H.Rasmali,SH

Kadisdik Rohil sebut dibulan ramadhan siswa harus dibekali pengalaman agama


BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Di intruksikan kepada para guru agama islam melalui kepala sekolah untuk semua jenjang pendidikan agar para peserta didik (murid/siswa,red) diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan sholat tarawih maupun tausiyah di rumah ibadah baik mesjid maupun musholla terdekat. Demikian ditegaskan oleh Kadisdik Rokan Hilr (Rohil) Drs Surya Arfan,Msi ketika dihubungi KABARROHIL melalui ponselnya di Bagansiapiapi, Minggu (22/7).

“Untuk jenjang Sekolah Dasar atau MI khusus siswa kelas IV hingga kelas VI,”ujarnya.

Dikatakannya, sebagai bukti kehadiran siswa mengikuti kegiatan tersebut di musholla atau di mesjid maka peserta didik dibekali dengan buku Amaliyah Ramadhan. Lanjutnya buku tersebut untuk diisi dengan pelbagai kegiatan ibadah selama bulan Ramadhan.

“Buku tersebut ditanda-tangani oleh orang tua murid/siswa dan pengurus mesjid/mushalla,”tuturnya.

Disebut kadisdik ini, agar tidak membebani para siswa/murid atau peserta didik maka tidak diharuskan dengan menggunakan buku cetak namun buku tulis biasa juga bias dengan membuat format sesuai kebutuhan. Lanjutnya menegaskan aktifitas tersebut juga berlaku jikalau dilakukan kegiatan tadarus dengan keluarga dirumah.

“Oleh sebab itu kami mengharapkan kerjasama untuk pengurus mesjid atau mushalla,”terangnya.

Kemudian itu, kepada pengurus mesjid atau musholla agar dapat memberikan pengertian kepada anak-anak jikalau dalam mendengarkan isi ceramah agak sedikit ribut. Oleh sebab itu diharapkan kadisdik ini agar anak-anak tersebut janganlah disuruh pulang atau diusir karena tingkah lakunya itu.

“Namanya saja masih taraf anak-anak yang masih mencari jati diri. Oleh sebab itu tinggal bagaimana kita saja untuk mengendalikan melalui pengawasan masing-masing orang tua dan guru agama,”katanya.

Dia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk wujud nyata pendidikan karakter bangsa terhadap pengamalan agama atau sila pertama dari Pancasila. Karena pendidikan , disebutnya merupakan karakter bangsa yang tidak harus diberikan di bidang study khusus saja. Lanjutnya mengatakan tingkah laku dan karakter keseharian siswa sudah merupakan pembinaan karakter bangsa untuk menangkal dan membentengi akibat pengaruh globalisasi baik itu IT, narkoba, miras maupun penyakit masyarakat lainnya.

“Para peserta didik harus dibekali dengan  pengalaman agama,”pungkasnya. (andi krc)