BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Upaya
minimalisir corat-coret seragam sekolah dan kebut-kebutan atau berkonvoi pada
tahun ini dianggap berjalan sukses. Meskinpun ada juga beberapa siswa dari
dampak pengumuman hasil kelulusan UN SMA/MA/SMK tersebut yang masih
melakukannya. Demikian ditegaskan oleh kadisdik Rokan Hilir Drs Surya Arfan,Msi
kepada KABARROHIL minggu (27/5)
kemaren.
“Alhamdulillah berkat kerjasama
pelbagai pihak seperti dari pihak kepolisian, Satpol PP dan Dishub sehingga
antisipasi terhadap gejolak pasca melihat hasil kelulusan dapat
ditertibkan,”ujarnya.
Dikatakan Kadisdik ini, hal ini
tidak terlepas dari beredarnya surat edaran bupati kabupaten Rokan Hilir
H.Annas Maamun tentang larangan corat-coret pakaian seragam dan konvoi apalagi
kebut-kebutan. Dilanjutkannya, surat edaran bupati tersebut ditujukan kepada
UPTD dan pihak sekolah dengan tembusan kepada Kapolres Rokan Hilir dan Kasatpol
PP serta Kadishubkominfo RokanHilir.
Kadisdik Rokan Hilir ini juga
mengucapkan terima kasih atas nama pemdakab Rokan Hilir kepada pihak
kepolisian, Satpol PP, Dishubkominfo dan teman jurnalis serta semua pihak yang
telah membantu upaya pemdakab Rokan Hilir dalam menimalisir kebiasaan siswa
dalam kegiatan corat-coret baju dan konvoi ketika melihat hasil kelulusannya.
Ditambahkannya terutama kepada jurnalis yang ikut mensosialisasikannya kepada
khalayak public.
“Karena tradisi itu hamper tidak
ada manfaatnya. Malah lebih banyak mudhoratnya. Pakaian yang dicorat-coret
tersebut merupakan tindakan mubazir oleh sebab itu alangkah baiknya
disumbangkan kepada siswa adik kelas yang masih membutuhkannya. Sedangkan
tindakan konvoi dan kebut-kebutan cenderung menimbulkan kecelakaan lalu lintas
yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain serta mengganggu ketertiban
umum,”tuturnya.
Dikatakan Surya Arfan, lebih baik
melakukan tindakan yang bermanfaat misalnya berdoa atau sholat atau sujud
syukur secara bersama-sama ketika melihat dan mendengar kelulusan UN. Bahkan
jikalau perlu tindakan iyang bermanfaat ini dijadikan tradisi.
“Meskinpun semulanya ada pihak
yang merasa pesimis terhadap upaya ini akan berhasil, namun berkat kerjasama
pelbagai pihak Alhamdulillah ternyata bia amenimalisirnya,”sebut kadisdik Rohil
ini.
Sementara informasi dihimpun dan hasil dilapangan masih ada juga
siswa yang berkonvoi dan kebut-kebutkan serta mencorat-coret pakaian. Namun
tindakan ini hanya dilakukan beberapa siswa saja. Hasil dilapangan ada sejumlah
siswa mengekspresikan kelulusannya dengan mencorat-coret pakaian yang
dipakainya di depan kantor bupati Rokan Hilir jalan Merdeka Bagansiapiapi.
Sedangkan di perguruan wahidin
jalan Pahlawa Bagansiapiapi tidak ada siswa yang melihat hasil pengumuman di
sekolah dengan menggunakan pakai. Karena menurut sumber yang dapat dipercaya
hasil pengumuman bagi siswa SMA perguruan wahidin dengan membagikan hasil
kelulusan di rumah para siswa. Oleh sebab itu siswa hanya menunggu di rumah
lembaran hasil kelulusannya. Alhasil siswa yang rata-rata warga tionghoa ini
hamper tidak ada yang melakukan corat-coret atau konvoi di jalan raya.
“Hal ini agar dapat menimalisir
siswa untuk kumpul-kumpul dengan berpakaian seragam sekolah sehingga timbul
untuk berkonvoi, corat-coret pakaian serta kebut-kebutan,”ujar Syamsul kepada KABARROHIL. (andi krc)