Kamis, 11 Oktober 2012

Wabup memberikan penyuluhan tentang narkoba dan HIV/AIDS di Panipahan



PANIPAHAN,KABARROHIL-Ketua BNK Rokan Hilir H.Suyatno memberi penyuluhan tentang HIV/AIDS dan Narkoba yang di gelar di aula SMA 1 Panipahan, Kamis (11/10). Hadir saat itu para pelajar, dan masyarakat Panipahan. Dalam arahannya H.Suyatno yang juga wakil bupati Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) menegaskan bahwa narkoba ibarat “gunung es” bagi bandar narkoba.

Karena, walaupun bandarnya ditangkap namun takkan jera. Meskinpun ancaman narkoba tersebut dihukum mati namun ancaman tersebut  tidak menyurutkan peredaran narkoba saat ini. Menurut wacana pelbagai factor menyebabkan para pengedar maupun pengguna narkoba dewasa ini, terutama disebabkan faktor ekonomi yang mengiurkan karena untung yang luar biasa. Disebut H.Suyatno tidak tertutup kemungkinan masuknya narkoba juga dari Panipahan. Khusus remaja diharapkan dan diingatkan agar jangan memasuki dan terpengaruh terhadap narkoba karena masa remaja merupakan usia yang rentan terpengaruh oleh “benda haram” tersebut.

Selain itu, maraknya para gank motor dipemberitaan harus juga diantisipasi oleh para  remaja. Diharapkan jangan ada remaja yang berkelompok-kelompok yang dapat merugikan dan melanggar ketertiban masyarakat Panipahan. Gang motor bisa disalah gunakan sehingga dapat mempengaruhi pergaulan bebas yang akhirnya terjerumus kedalam penyalahgunaan narkoba.

"Di Bagansiapiapi saat ini gang motor maupun balap (rider,red) liar di jalan raya selalu ditertibkan,"kata H.Suyatno yang juga wabup Rokan Hilir ini.

Selanjutnya peredaran lem cap kambing dewasa ini yang disalah gunakan oleh sekelompok orang juga sangat dikuatirkan. Karena  menghirup lem cap kambing sangat berpengaruh terhadap jaringan otak manusia. Ketua BNK Rokan Hilir, H.Suyatno menegaskan agar generasi muda mengarah belajar untuk memperdalam ilmu pendidikan sekolah dimana anak Panipahan sudah ada yang sekolah ke Kairo.

"Adanya anak Panipahan belajar ke Kairo patut di contoh. Sebagai anak bangsa kita harus berfikir masa depan dimana susahnya orang tua menyekolahkan kita agar menjadi anak yang baik,"katanya.

Disebut H.Suyatno Panipahan sebagai wilayah pesisir yang dekat dengan negara tetangga, provinsi Sumatera Utara dan Dumai merupakan letak wilayah strategis terhadap peredaran narkoba. Dia juga bahkan menyayangkan beberapa waktu lalu ada juga peran wanita yang aktif menyebarkan narkoba yang akhirnya ditangkap.

Kemudian dampak pengaruh prostitusi, disebutnya sangat  berpengaruh terhadap penyakit HIV/AIDS. Dalam penyuluhan ini diharapkan bersama-sama mendukung untuk menghentikan jalan peredaran Narkoba di wilayah lingkungan masing-masing.

“Diharapkan kepada semua pihak memerangi peredaran narkoba,”tandasnya. (krc 02).

Bupati H.Annas Maamun membuka FKUB




BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Badan kesbangpolinmas Rokan Hilir (Rohil) menggelar acara Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Rokan Hilir (Rohil). Acara tersebut dihadiri oleh tokoh penganut agama dan kepercayaan yang ada di daerah Rokan Hilir. Acara tersebut di buka oleh bupati H.Annas Maamun yang di gelar di aula lantai VI Hotel Kesuma jalan Riau Bagansiapiapi, Kamis (11/10).

Menurut ketua pelaksana Gamal Abdul Naser,Msi,MH yang juga kabid Hubungan antar lembaga Bakesbangpolinmas Rohil menjelaskan sebagai nara sumber dalam hal ini Rudi Hendra Gunawan,MSi dari Bakesbangpolinmas Provinsi Riau, Drs H.Mucksin Asyari dari FKUB Provinsi Riau, Abdul Hamid Tanjung,MA dari Da’i  Islam provinsi Sumut., dan dari  kemenag Rohil. Peserta dalam kegiatan ini sebanyak 126 orang yang merupakan dari FKUB Kabupaten Rokan Hilir dan FKUB di setiap kecamatan. Acara ini disebutnya berlangsung selama  dua hari.

“Forum persaudaraan bangsa indonesia di gelar pada hari Sabtu mendatang yang bakal dihadiri oleh perwakilan semua suku bangsa di seluruh wilayah kecamatan Rokan Hilir,”tuturnya.

Bupati H. Annas Maamun mengatakan didalam pembinaan FKUB di wilayah Rokan Hilir harus dilakukan dengan tindakan aktif terjun langsung kelapangan. Orang nomor satu di Rokan Hilir ini menegaskan pembinaan FKUB jangan sekedar hanya mengisi ceramah dan pidato saja dengan tanpa memberikan contoh yang bagus. Karena menurutnya dengan terjun langsung ke lapangan membuat hati nurani mereka akan mengerti saling toleransi hidup bermasyarakat.

Politisi Golkar Rohil ini mengucapkan terima kasih atas kehadiran para tokoh dari pelbagai agama dalam pertemuan FKUB ini. Diharapkan hubungan dan toleransi antar agama ini terjalin dengan bagus dan baik. Dimana, lanjutnya mengatakan dewasa ini di daerah Rokan Hilir tidak ada pertentangan diantara sesama penganut umat beragama.

Ditambahkan bupati H.Annas Maamun bahwa pertentangan diantara agama tidak ada manfaatnya. Bahkan hal tersebut berakibat sangat buruk bagi daerahnya. Menurut bupati hampir rata-rata yang memancing keributan merupakan umat yang kurang pengetahuannya dibidang agama dan pengetahuan bertoleransi hidup berdampingan dengan agama lain.

“Selama saya memimpin di Rokan Hilir, Alhamdulillah di daerah Rokan Hilir tidak pernah terjadi konflik antar umat beragama. Mudah-mudahan jangan terjadi karena tidak ada gunanya. Kita juga tidak perlu ikut ikutan,"tambahya.

Dihimbau bupati agar jalin hubungan antar umat beragama. Bagaimana agar terjalin hubungan itu pelbagai cara. Disebut bupati seperti dengan menghadiri pesta tetangga meskinpun agama berlainan. Begitu juga jika tetangga dalam keadaan berduka maka yang beragama lain sebagai tetangga ikut menghadirinya untuk melepaskan rasa kekeluargaan sesama umat beragama.

Kemudian itu, orang nomor satu di Rohil ini menegaskan kepada para pemuka agama agar juga jangan salah kaprah dalam menafsirkan ayat-ayat di kitab suci sehingga bisa menyesatkan orang lain. Lanjutnya mengatakan agama jangan dipermainkan. Oleh sebab itu bedakan antara agama dengan politik. Disebutnya jangan dibawa ajaran agama ke ranah politik yang akan mengakibatkan salah tafsir. Disebutnya kerukunan umat beragama agar ditingkatkan sehingga kita galang persatuan dan kesatuan di daerah Rokan Hilir ini.

“Meyakinkan orang tidak semata hanya dengan mengisi ceramah ataupun pidato saja namun melainkan dengan dengan tindakan aktif sosiologi dengan mendekati dan terjun langsung kemasyarakat,”pungkasnya (krc 01).