“Atas ungkapan juru bicara pansus
IV DPRD Rohil dalam siding paripurna desember 2011 lalu terhadap bupati
kabupaten Rokan hilir, H.Annas Maamun akhirnya elemen masyarakat juga ikut
bersuara karena mereka tidak ingin menjadi penonton didaerahnya sendiri”
BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Selaku bagian dari elemen unsure
masyarakat Rokan Hilir (Rohil) harus menapik ungkapan yang dilantunkan oleh
Anggota DPRD Rohil pansus IV dalam siding paripurna Desember 2011 lalu terhadap
bupati kabupaten Rokan Hilir, H.Annas Maamun. Karena Bupati kabupaten Rokan
Hilir adalah merupakan pilihan rakyat begitu juga anggota DPRD Rohil adalah
juga pilihan rakyat. Hal ini karena anggota DPRD Rohil harus intropeksi
terhadap lingkungannya sendiri terlebih dahulu barulah intropeksi orang lain.
Tugas anggota DPRD Rohil adalah sebagai pengawasan yang segala tindak tanduknya
juga diawasi oleh rakyat. Demikian ditegaskan oleh Darwin Murin wakil ketua
Pemuda Panca Marga (PPM) Rohil kepada KABARROHIL,
Kamis (5/1) yang disebutnya baru saja mengikuti Munas VIII PPM di Medan.
wakil ketua PPM Rohil Darwin Murin (kiri) |
“Selaku anggota DPRD Rohil harus
melakukan tupoksinya sebagai pengawas dan legislasi. Lagipula harus intropeksi
lingkungan sendiri terlebih dahulu barulah ngomong untuk intropeksi orang lain.
Anggota Dewan jangan asal bicara karena bukan rahasia umum lagi, masyarakat
juga punya catatan hitam buat oknum anggota DPRD Rohil yang kerjanya bermain
proyek pembangunan. Lihat internal DPRD Rohil dulu apakah memang sudah bersih? Yang
jelas DPRD Rohil tidak ada lagi kepentingan perjuangan untuk masyarakatnya
apalagi menyikapi aspirasi masyarakat,”ujar Darwin.
Disebut Darwin, sejatinya anggota
DPRD Rohil harus punya ide kreatif atau inisiatif. Lanjutnya mengatakan selaku
anggota Dewan yang terhormat dan tidak kalah pentingnya control atau fungsi
pengawasan terhadap proyek-proyek pembangunan yang terkendala di wilayah Rohil
ini.
“Bagaimana bisa mengoptimalkan
sector pengawasan pembangunan daerah jika ada oknum DPRD Rohil juga ikut andil
bermain dalam pengerjaan proyek pembangunan daerah,”ungkap Darwin.
Dijelaskannya lagi, sesuai hasil
observasi dan investigasinya dilapangan tidak sedikit proyek pembangunan yang
terbengkalai dan tidak selesai dikerjakan. Bahkan proyek pembangunan tersebut
diambang kehancuran sehingga disebutnya berapa banyak dana yang terserap pada
proyek tersebut tidak dapat difungsikan dengan baik.
“Bukan rahasia umum lagi proyek
di jalan bintang dan jalan kecamatan yang dikerjakan anggota dewan tidak dapat
difungsikan. Bukan malah mencecar bupati seenaknya saja, karena bupati H.Annas
Maamun tidak sedikit jasa dan penghargaannya bagi daerah Rokan Hilir bahkan
bangsa dan Negara seperti bintang kehormatan lencana veteran pejuang
kemerdekaan RI. Juru bicara Pansus IV anggota DPRD Rohil jangan asal bicara dan melontarkan kata
catatan hitam tanpa intropeksi kedalam. Diharapkan Dewan kehormatan DPRD Rohil
mengusut dibalik semua ini dan mengklarifikasi apa yang dirumuskan oleh Pansus
IV tersebut karena hal ini menyangkut moralitas,”tegas Darwin.
Hal senada juga diungkap oleh Edi
Mukhtar, Dia mengatakan bahwa secara tidak langsung H.Annas Maamun yang dulunya
ketua DPRD Rohil itu telah membesarkan anak harimau. Disebutnya masyarakat sudah tahu track rcord oknum
anggota DPRD Rohil sebelumnya yang tidak punya nama yang kemudian dibesarkan
oleh Bupati H.Annas Maamun baik melalui
institusi partai, maupun didunia usaha.
“Jelasnya masyarakat tidak diam
dan tidak ingin menjadi penonton di negerinya sendiri,”pungkas Edi Mukhtar. (andi krc)