BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Sebanyak
100 praja Nindya IPDN kampus regional Rohil dibidang pemerintahan, pembangunan
dan pemasyarakatan diserahkan ke pemdakab Rohil untuk mengikuti praktek
lapangan di lingkungan satuan kerja pemdakab Rokan Hilir. Namun tentunya juga
mengikuti sesuai bidang dimana praja ditempatkan. Demikian diungkap oleh
Setdakab Rokan Hilir Drs Wan Amir Firdaus,Msi kepada KABARROHIL ketika ditemui di lantai IV kantor Bupati Rohil jalan
merdeka Bagansiapiapi. Kamis (21/6)
Dalam kesempatan ini Setdakab
Rohil mengatakan atas nama bupati Rokan Hilir H.Annas Maamun mengucapkan
selamat datang kepada para praja yang sekaligus menerima para peserta nindya
praja tersebut. Karena disebutnya dalam acara ini bupati H.Annas Maamun tidak
dapat menghadirinya karena ada acara di Pekanbaru untuk menerima menteri dalam
negeri.
"Insya Allah pada bulan juli
juga menerima untuk para praja muda yang melakukan praktek lapangan dimana
ditempatkan di kantor kelurahan dan kantor camat,"katanya.
Dijelaskannya, pada hari ini
(Kamis 21/6,red) merupakan tahun kedua Praktek Lapangan para praja IPDN kampus
regional Rokan Hilir. Hal ini, disebut Wan Amir Firdaus tentunya sudah
berpengalaman dan tahun ini akan lebih baik dari tahun kemaren.
"Praktek lapangan para praja
Nindya IPDN Rohil hingga Juli dan para praja muda IPDN Rohil dari Juli hingga
Agustus,"terang Setdakab Rohil
Disebut Wan Amir, biasanya
kegiatan ini merupakan kegiatan terakhir di kampus IPDN Rohil yang setelah itu
kembali kekampus IPDN Jatinangor. Tentunya, lanjutnya mengatakan bahwa hal ini
merupakan kesematan kepada para praja nindya untuk menempatkan waktu yang
singkat agar di pergunakan didalam mempraktekkan teori di lapangan terutama
pada sesi administrasi.
"Hampir seluruh ditempatkan
disatuan kerja dimana setiap satker ada dua dan tiga praja. Tempatkanlah diri
pada kesempatan yang baik ini untuk melakukan silaturahmi dengan
birokrat,"kata alumni IPDN ini.
Ditegaskan Setda bahwa
laboratorium yang canggih adalah penerapan langsung dilapangan dengan langsung
menjalankannya dengan baik. Dia menyarankan kepada para praja IPDN agar dapat
merasakan pekerjaan lapangan itu dengan baik. Karena bagaimanapun hebatnya
akademis dalam teori tidak akan bagus jika tidak dapat pengalaman dilapangan
langsung. Hal ini dijelaskan oleh setda sebagai alumni IPDN yang mengalami dan
mempraktekkan dilapangan langsung kariernya dimulai dari eselon V hingga
menjadi setda di Rohil. Dikatakan setda hal ini merupakan bentuk pengabdian dan
pengalaman di birokrasi setelah teori di IPDN. Oleh sebab itu dikatakan setda
agar praja dapat menggunakan waktu tersebut.
Kemudian, Para praja ditempatkan
di rumah pegawai sebagai induk semang. "Bersyukur induk semangnya semuanya
sebagai kepala satker di lingkungan pemdakab Rohil sehingga mendapatkan
ilmu,"kata setda.
Dikatakan Setda, eksperience atau
pengalaman diambil yang positifnya. Dikatakannya dia berpesan pertama, seluruh satker yang ditempatkan oleh praja
dalam praktek lapangan sekiranya dapat memberikan pembinaan yang terbaik.
Disebutnya, baik dalam memantau, dan memberikan
pengarahan sehingga jangan sampai ada imej yang tidak bagus di satker
tersebut. Dijelaskannya seperti
kedisiplinan pegawai, kerja dan kinerja pegawai serta tata administrasi.
Hendaknya disebut setda terus berkelanjutan seterusnya.
"Diharapkan dapat memberikan
pembinaan yang baik kepada para praja,"katanya.
Disebut setda, seperti dikatakan
bupati H.Annas Maamun para praja dianggap saja sebagai anak, adik, dan anak
asuh untuk di didik dengan baik dimana para praja berlatar belakang yang
berbeda.
"Saling memahami dan saling
mengerti merupakan khasanah budaya kita,"tutur setdakab.
Kemudian itu, kepada adik praja
setelah melakukan praktek lapangan ini dan nantinya langsung ke kampus IPDN
jatinangor untuk mengakhiri akademik dapat menyelesaikan akademik dengan baik.
Diharapkannya setelah tiba di IPDN Jatinangor dapat merupakan sebagai duta
Rohil. Ditambahkannya, begitu juga ketika kembali ke daerah masing-masing dan
memiliki pengalaman di Rohil agar dapat menceritakan geliat pembangunan daerah
Rohil.
"Bagi Rohil sangat berbangga
keberadaan IPDN di Rohil karena sebelumnya Rohil yang kurang dikenal akhirnya
daerah Rohil jadi dikenal di seantero nusantara ini,"pungkasnya.
Lebih jauh dikatakan Setdakab
Rohil ini, selain itu IPDN di Rohil disebut setda juga merupakan motivasi orang
tua agar anaknya berlomba untuk ikut masuk IPDN. Hal ini melihat adanya
peningkatan daya minat untuk masuk IPDN.
"Kami berharap pada tahun
lalu yang mendaftar sebanyak 60 orang yang diterima di IPDN sebanyak 13 orang
dan pada tahun ini yang mendaftar sebanyak 90 orang tentunya diharapkan dapat
diterima 20 orang,"katanya.
Disebut Setdakab Rohil, SDM di
daerah Rokan Hilir di bidang ilmu pemerintahan sangat minim. Oleh sebab itu
dengan berdirinya kampus IPDN di Rohil diharapkan pada lima tahun mendatang
sudah masuk 100 pamong praja putra asal Rohil untuk menerapkan ilmunya di
daerah Rohil. Meskinpun Pamong harus siap ditempatkan dimana saja. Para praja
harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
"Tunjukkan kepada pegawai
kita adalah pamong yang profesional yang tahu tugas, disiplin kerja. Tunjukkan
kita beda dan bisa tampil lebih baik lagi. Pamong juga siap apa saja, dimana
saja dan kapan saja,"tandasnya. (andi krc)