Tarian
naga, barongsai, genderang kecil, drumband dan kembang api sambut hari raya
imlek 2563 di kota negeri seribu kubah Bagansiapiapi. Sedikitnya seribuan warga
tionghoa ikut dalam pawai mengarak orang nomor satu di Rohil menuju tiga lokasi
kelenteng. Pihak keamanan dari polisi, satpol PP dan Dishub dikerahkan pada
malam Imlek ini.
BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Perayaan
malam imlek 2563/2012 kali ini di kota Bagansiapiapi lebih meriah. Bupati Kabupaten Rokan Hilir,
H.Annas Maamun di sambut dari rumah dinasnya jalan Perwira Bagansiapiapi.
Selanjutnya rombongan bupati di arak menuju multy marga disebelah kelenteng
tertua King Ing Hok di jalan kelenteng. Tarian Barongsai dan tarian naga serta
drumband mengiringi orang nomor satu di Rohil ini, Minggu Malam jam 23.36 wib
(22/1). Hadir saat itu juga Kapolres Rokan Hilir AKBP Auliansyah Lubis,Sik,MH.
Tepat jam menunjukkan 24.00 wib di
perhimpunan multy marga Bupati H.Annas Maamun kemudian di daulat untuk memukul gong. Kembang
api mengudara menghiasi kota Bagansiapiapi. Setelah itu orang nomor satu di Rohil ini
diarak menuju kelenteng Kwan The Toa di jalan Perniagaan. Dikelenteng ini
bupati H.Annas Maamun dan Kapolres Rohil, AKBP Auliansyah Lubis,Sik,MH di daulat untuk menekan bel. Ketika bel ditekan maka di kelenteng itu beserta lampu patung naga menyala bertanda menyambut tahun baru Imlek
2563/2012.
Tidak hanya sampai disitu, orang
nomor wahid ini diarak juga menuju jalan Perdagangan RT XVIII melihat miniature
Naga. Bupati Rohil H.Annas Maamun dan kapolres Rohil AKBP Auliansyah,Sik,MH dan
warga tionghoa mengabadikan moment ini di miniature naga tersebut.
Kepada KABARROHIL ketika ditemui, bupati H.Annas Maamun menegaskan dalam
menyambut tahun baru Imlek 2653 ini
diharapkan semua pihak dapat menjaga keamanan dan ketertiban. Dirinya mengharapkan
kepada seluruh warga masyarakat di daerah Rokan Hilir dapat menjaga keadaan
kondusif. Kemudian itu, disebutnya patung
naga akan di bangun di pesisir sungai Rokan didekat patung Dewi Kwan Im
menghadap kelaut.
“Kita akan bangun sepanjang
sungai Rokan batu enam untuk objek wisata di daerah Rokan Hilir,”katanya.
Sementara itu, di tempat yang berlainan panitia pelaksana
malam Imlek 2653/2012, Rusdi Badawi melalui sekretaris panitia pelaksana
Hasanto mengatakan bahwa malam Imlek kali ini lebih meriah dari sebelumnya. Hal
ini disebutnya Bupati Rohil H.Annas Maamun diarak menuju tiga titik untuk melihat
kreasi miniature patung naga dengan disambut kembang api.
Didampingi wakil sekretarisnya
Megawati dan ketua Pelaksana Rusdi Badawi, Hasanto mengucapkan terima kasih
atas kerjasama dari pihak keamanan terutama pihak kepolisian, pihak Satpol PP,
dan juga pihak Dinas perhubungan yang ikut menjaga keamanan dan ketertiban
pengaturan jalan arak-arakan di jalan.
Disebutnya pada Cap Go Meh nanti miniature
patung berupa lampion tersebut akan diarak keliling kota. Dikatakannya sangat
berterima kasih kepada pelbagai pihak dan juga warga masyarakat selain warga
tionghoa yang juga ikut memeriahkan malam Imlek 2653 ini. Kemudian itu dijelaskannya setelah melakukan
arakan ini maka warga masyarakat tionghoa melakukan sembahyang menurut jam
keberuntungannya. Dikatakannya, bahwa setiap orang memiliki shio kelahiran dan
di ramal menurut ramalan keberuntungan. Oleh sebab itu, ditambahkannya setiap
orang lain jam keberuntungannya sehingga melakukan sembahyang berlainan jam. Karena
jam keberuntungan masing-masing orang tersebut itulah jam sembahyang mereka.
“Mari kita menjaga keamanan dan
sama-sama menikmati malam Imlek 2653 ini,”pungkasnya. (andi krc)
Akibat tergenang limbah, ratusan
hektar sawit warga terancam punah.
Ratusan Hektar Lahan sawit Warga
masyaraat Dusun Pendekar Bahan terancam mati. Hal ini karena genangan air di
lahan mereka sudah tercemari oleh limbah pabrik. Oleh sebab itu diharapkan agar
pihak terkait dapat segera mengatasi permasalahan tersebut. Lahan ini sempat
ditinjau dari anggota DPRD Riau secara langsung.
BANGKOPUSAKO,KABARROHIL-Sejumlah
warga dusun pendekar bahan kepenghuluan Batang Ibul, Kecamatan Bangko Pusako
mengeluh karena ratusan hektar tanaman sawit milik mereka terancam punah akibat
genangan air yang tak kunjung surut di areal sawit mereka bercampur limbah
pabrik kelapa sawit yang beroperasi di hulu sungai Bangko dari daerah mereka.
Hal ini ditegaskan wakijo salah satu warga tersebut kepada wartawan, Minggu
(22/1) akhir pekan kemaren.
Dia menjelaskan jauh hari sebelum
ini keadaan lahan mereka banjir namun airnya jernih kemerah-merahan. Namun dua bulan terakhir air di lahan mereka
sudah berwarna kebiruan seperti minyak diatas permukaan air. Disebutnya, hal ini akibat pembuangan limbah pabrik. Sehingga ratusan hektar tanaman sawit mereka rusak terancam mati.
"Diharapkan instansi terkait
segera dapat mengatasi pencemaran lingkungan ini karena ikan saja banyak yang
mati akibat air limbah ini,"tuturnya.
Sementara itu, ditempat berlainan
dalam waktu yang sama ketua RW 09 Dusun Pendekar Bahan, Nasyid Suhardjo mengatakan bahwa sebelumnya
telah ada upaya pembersihan oleh pihak perusahaan sehingga alur sungai
menjadi lancar mengalir. Tetapi saat ini
tergenang lagi. Dikatakannya kondisi
sekarang sudah semakin parah karena air
sungai tidak mengalir lagi bahkan terhambat karena alurnya yang berliku-liku.
"Bila musim hujan maka
limbah yang dibuang kesungai tumpah ruah sehingga dapat mempengaruhi
pertumbuhan sawit sekitar pesisir sungai Bangko,"sebutnya.
H. A. Kirjuhari, Anggota DPRD provinsi Riau dari Partai PAN meninjau langsung ke lokasi dan melihat kondisi lahan tersebut.
.Kepada KABARROHIL, Anggota komisi C DPRD
Riau ini menegaskan agar pihak dan instansi terkait dapat sigap dan
cepat untuk menyelesaikan permasalahan pencemaran lingkungan yang terjadi di Dusun
Pendekar Bahan ini. Dia menegaskan agar
pihak terkait dapat menindak tegas perusahaan yang tidak taat terhadap
pengendalian lingkungan dengan membuang limbah kesungai tanpa melalui proses
penyaringan terlebih dahulu.
Dijelaskan anggota DPRD Riau
dapil Rohil-Rohul ini, pembuangan limbah
seharusnya dibuang terlebih dahulu dikolam pembuangan kemudian disaring dengan memisahkan limbah dan air kemudian
barulah di buang,
"Membuang limbah ke sungai langsung
dapat berdampak terhadap pencemaran air dan akhirnya banyak sawit milik warga
mati akibat air tersebut tergenang di lahan mereka. Oleh sebab itu pihak
terkait diharapkan segera dapat mengatasi masalah ini,"pungkasnya. (andi
krc)