Jumat, 02 Maret 2012

Pusat Budaya Melayu ditanah Melayu, Balai Adat Melayu di Rokan Hilir Bakal Diresmikan.


BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Balai Adat Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Kabupaten Rokan Hilir bakal diresmikan sekaligus pengukuhan pengurus LAM Riau se-Rohil. Dalam kesempatan itu juga Gedung Balai Adat LAM diserahkan oleh Pemdakab Rohil kepada pengurus LAM Riau Rokan Hilir. Demikian ditegaskan oleh ketua LAM Riau Rokan Hilir H.Marzuki AR kepada KABARROHIL ketika ditemui, Kamis (1/3).

Dikatakannya segala persiapan saat ini sedang dilakukan menjelang acara peresmian balai LAM di batu enam depan taman budaya Rohil tersebut. Sesuai rencana, disebutnya Balai Adat Lam tersebut diresmikan langsung oleh MKA Riau H.Tennas Effendi. Acara tersebut juga diundang hadir seluruh ketua LAM Riau seluruh kabupaten di Provinsi Riau.

"Rencananya sekitar tanggal 26 Maret mendatang. Panitia khusus sudah dibentuk, termasuk pembagian seksi-seksinya. Sejauh ini kita sudah melaksanakan banyak kegiatan semoga dengan adanya gedung ini maka kegiatan tersebut bisa kian ditingkatkan," ujarnya.

Sedangkan Sekretaris LAM Riau Rokan Hilir, Rashyd Abisar mengatakan  jika kelak gedung sudah bisa digunakan sepenuhnya oleh LAM maka pihaknya berencana melakukan berbagai kegiatan budaya khususnya menyangkut budaya Melayu. Balai Adat ini dipusatkan untuk melestarikan kebudayaan melayu di Rokan Hilir.

“Kita ingin ini menjadi pusatnya nanti, misalnya tempat latihan berteater dengan ciri khas Melayu, diskusi adat, pokoknya kegiatan menyangkut adatlah. Sehingga nilai Melayu itu bisa dibangkitkan kembali di bumi Rokan Hilir," pungkasnya. (andi krc)

Tingkatkan objek pariwisata sejarah didaerah, benahi asset dan Renovasi bangunan bersejarah


BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) melalui Disparbudpora Rohil membenahi asset bersejarah yang ada di wilayah Kabupaten Rokan Hilir dengan melakukan pembenahan-pembenahan. Hal ini untuk meningkatkan sector wisata khususnya di bidang sejarah di kabupaten Rokan Hilir. Benda-benda Sejarah tersebut ditempatkan di beberapa museum seperti museum sejarah, museum tionghoa, museum muslim, museum saint dan museum ikan. Demikian dikatakan kepala Disparbudpora Ir.H.Tarmizi ketika ditemui KABARROHIL.

“Bupati meminta kita membenahi asset-aset bersejarah dan objek wisata yang ada. Benda bersejarah ditempatkan di museum sedangkan tempat bersejarah di renovasi dan dibenahi tanpa meninggalkan ciri dan bentuk tempo dulu,”sebutnya.

Hal ini dijelaskannya seperti bangunan tempo dulu yang masih ada sebagai bentuk sisa peninggalan bersejarah yakni rumah kapitan, gedung BRI (Bangunan BRI nomor dua tertua yakni sejak 1917,red), rumah bupati, asrama polri , gereja katolik dan masih banyak lagi bangunan sejarah lainnya yang memerlukan perawatan.

Disebutnya bangunan sejarah tersebut merupakan peninggalan yang perlu diingat oleh para generasi saat ini hingga mendatang.  Bangunan-bangunan tersebut juga merupakan pendidikan sejarah bagi anak-anak sekolah terhadap perkembangan kota Bagansiapiapi dulu hingga Bagansiapiapi sekarang bahkan mendatang.

“Kantor kewedanaan tempo dulu dipugar sekarang menjadi kantor kesra sekdakab Rohil namun bentuk  asli kantor kewedanaan tempo dulu telah dibangun  di batu enam Bagansiapiapi saat ini menjadi museum sejarah,”pungkasnya. (andi krc)