Rabu, 21 Desember 2011

Pisah sambut Kepala cabang Rutan Bagansiapiapi, Budaya Wani Piro Sudah No Way

BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Acara pisah sambut  kepala cabang Rutan Bagansiapiapi di gelar di halaman tengah Rumah tahanan (Rutan) cabang Bagansiapiapi jalan Tugu Bagansiapiapi, Rabu (21/12). Kepala cabang Rutan yang lama, Sulardi.ip,SH  pindah tugas sebagai kepala Rutan Prabu Mulih Sumsel sedangkan menjabat sebagai Kepala cabang Rutan Bagansiapiapi yang baru, Muhammad Lukman.Amd.Ip.SH.Msi. Hadir dalam acara itu Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Riau Drs Nugroho,Bc, Kepala Imigrasi Bagansiapiapi T. Simarmata, sejumlah Purna tugas cabang Rutan Bagansiapiapi dan tokoh agama. Sempat terputus sejenak ketika Sulardi  memberikan sambutannya. Tampak raut wajahnya terharu dan mata berbinar sehingga kata sambutannya harus berhenti sejenak.

Kepala Sie Yantahlola Sugiyanto, SH menegaskan tidak panjang lebar untuk memberikan keterangan. Dia mengatakan bahwa acara yang dilaksanakan sederhana ini merupakan acara pisah sambut diantara dua pimpinan  di cabang Rutan Bagansiapiapi.

“Acara ini merupakan acara pisah sambut yang sederhana saja,”ujar Sugiyanto yang juga mendapat mutasi ke Lapas kelas II A Bengkalis menjabat sebagai Kasie Adm Kamtib Narapidana.

Sementara Kepala cabang rutan (Kacarut) Bagansiapiapi yang lama, Sulardi menjelaskan telah dua tahun lebih mengepalai cabang Rutan Bagansiapiapi. Dia juga mengakui bahwa selama bertugas di cabang Rutan Bagansiapiapi disadari olehnya masih banyak kekurangan dan mudah-mudahan harapannya pengganti dia,  Muhammad Lukman yang adalah adik kelasnya dapat menutupi kekurangan tersebut. Dikatakannya dirinya setelah acara ini langsung menuju ke tempat tugas yang baru di Prabu Mulih Palembang.

Menjawab KABARROHIL, Sulardi menjelaskan tentunya ada suka dan duka dalam menjalankan tugas menjadi kepala cabang rutan Bagansiapiapi ini. Namun disebutnya hal itu merupakan tugas oleh sebab itu tugas tersebut dijalani dan dinikmati. Ditambahkannya sedikit demi sedikit paradigma lama di cabang rutan Bagansiapiapi dibenahi. Disebutnya tentunya dalam hal ini diteruskan lagi oleh juniornya yang saat ini menggantikan posisi tugas yang ditinggalkan. Dijelaskan Sulardi bahwa per tanggal 20 Desember 2011 ini Narapidana di cabang Rutan Bagansiapiapi sebanyak 185 orang terdiri dari 180 narapidana pria dan 5 narapidana wanita. Sedangkan tahanan sebanyak 171 orang tahanan terdiri dari 165 orang tahanan pria dan 6 orang tahanan wanita.

"Kami telah maksimal untuk melakukan perubahan dan menutupi segala kekurangan serta melanjutkan program dari kepala sebelumnya. Kami yakin bapak Muhammad Lukman yang telah mempunyai pengalaman selama di Jakarta dapat memberikan yang terbaik di kota Bagansiapiapi ini. Selanjutnya terima kasih juga kepada rekan pers sebagai social control yang dapat mengoreksi kami. Tidak ada yang kami tutup-tutupi karena informasi kami lakukan secara terbuka.  Tentunya kami mengucapkan maaf atas segala yang tidak mengena di hati saudara,"ujar Sulardi.

Sedangkan kepala cabang Rutan Bagansiapiapi yang baru Muhammad Lukman,Amd.IP,Msi sebelumnya memperkenalkan diri. Dia mengatakan bahwa dirinya kelahiran Magelang dan lulus sekolah ilmu kemasyarakatan pada tahun 1998. Isterinya bernama  Leni,SH yang adalah sebagai PNS bidang hukum kemenhukum di Jakarta.

Dia mengucapkan terima kasih karena disambut dalam acara prosesi pisah sambut ini. Disebutnya, tantangan kedepan sangat terasa keberadaannya. Menurutnya cabang Rutan Bagansiapiapi dituntut dalam memberikan pelayanan yang baik kepada warga binaan dan masyarakat. Lanjutnya diharapkan juga social control dan informasi kepada dirinya. Muhammad Lukman menyatakan bahwa penyampaian beliau Sulardi tentunya merupakan satu pelajaran bagi dirinya. Hal ini karena untuk merubah pola lama ke pola baru yang tentunya akan melanjutkan program Sulardi yang adalah seniornya.

Disebut Muhammad Lukman, tentunya dirinya akan menyesuaikan diri. Ditambahnya, tugas untuk melanjutkan program sebelumnya bukanlah mudah. Dirinya kedepan akan berkomitment terhadap pelayanan kepada warga binaan dan masyarakat. Dia juga menambahkan di tahun 2012 kedepan akan merumuskan apa yang telah dilaksanakan. Meskinpun menurutnya cabang rutan Bagansiapiapi yang mempunyai tiga Blok ini yang seharusnya dihuni 85 orang sekarang telah dihuni oleh sebanyak 185 orang narapidana dan 171 orang tahanan.

“Kami mohon tunjuk ajar untuk memberikan suasana harmonis dan kebersamaan di sini. Untuk Darma wanita di cabang Rutan Bagansiapiapi ini kami juga ingin tunjuk ajar. Sedangkan untuk warga binaan mari kita jaga ketertiban, kedisiplinan dan kebersamaan sebagai rumah singgah bagi kita. Kepada pers sebagai kontrol sosial diharapkan kerjasama untuk memberikan informasi kepada kami,” tutur Muhammad Lukman yang sebelumnya bertugas di Rutan Kelas II A Pondok Bambu itu.

Kepala Divisi pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Riau,  Drs Nugroho,Bc,  menegaskan bahwa tidak perlu untuk menyampaikan kata kata klise dan konvensional dalam hal ini.  Dikatakannya Promosi dan mutasi sudah biasa dilakukan bagi seorang PNS.  Promosi berguna karena setelah melihat dan mendengar kinerja yang tinggi.  Disebutnya “Free work” dalam arti  bisa dari tempat yang jauh ke dekat begitu juga sebaliknya. Disebutnya “Payment” bisa diberikan namun ditambahkannya bukan karena “wani piro”.  Kita tidak juga  membalikkan tangan. Karena dijelasnya ada buah tangan, ada jabat tangan dan lain sebagainya. Dijelaskan oleh kepala Devisi pemasyarakatan ini bahwa dapat juga diberikan sanksi bagi oknum bersangkutan yang telah melanggar sesuatu aturan yang berlaku.

Dia  menyampaikan bahwa disiplin bertugas, tegas, hati-hati, santun dan bijaksana agar dapat diterapkan dan dilanjutkan lagi. Karena menurutnya,  wajib melakukannya di cabang Rutan Bagansiapiapi ini. Selanjutnya Dia menegaskan bahwa kearifan lokal harus dijunjung tinggi. Dipesan oleh kepala Devisi Kemasyarakatan Riau ini kepada kepala cabang Rutan Bagansiapiapi yang baru agar dapat melaksanakan disiplin, tegas,santun dan bijaksana tersebut. Dia juga berpesan tugas kepala cabang Rutan tidak bisa ada intervensi.  Apalagi ditambahkannya tata cara yang menyebutkan istilah “wani Piro”

"Budaya wani piro sudah no way,"tuturnya.

Kemudian disebutnya, kepada rekan media agar dapat memberikan informasi yang bertanggung-jawab dan berimbang sehingga tidak menjadi interprestation. Dijelaskannya bahwa informasi bisa sebagai control sosial, support, dan participation.

“Untuk itu datang ke rutan jangan hanya jika ada kasus saja. Nanti saya tagih participationnya. Jangan budaya wani piro di budayakan,"jelasnya.

Kemudian itu, kepada pegawai cabang rutan Bagansiapiapi  ditegaskan mulai sekarang  belajar dengan gaji dan tunjangan. Karena saat ini sudah ada tunjangan kinerja. Kita harus memahami hal tidak menerima istilah “wani piro” itu. Kemudian ditegaskannya sekali-kali jangan kedapatan ada narkoba baik langsung maupun tidak langsung di cabang rutan Bagansiapiapi ini. Di ingatkannya bahwa narkoba itu merupakan wabah malaria yang tidak boleh karena menjadi paranoid jika menghadapi itu.

“Narkoba itu paling kecilnya kita sakit dan paling besarnya mati,”tuturnya.

Jelasnya Nugroho mengatakan memang putra terbaik tentunya akan dipromosikan. Dikatakannya bahwa Sulardi adalah rekan yang tulus mendukung saya ditugasnya. Untuk itu selamat kepada Sulardi ditugasnya yang baru. Selanjutnya kepada Muhammad Lukman selamat berjuang bersama saya.

“Kepada rekan yang bertugas di Bagansiapiapi,  saya berharap mendukung tugas kepala yang baru,”pungkasnya. (andi krc)

Rakerda VII TP PKK di tutup Hj Wan Mardiana Suyatno



BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL- Penutupan rapat kerja daerah VII TP PKK Rokan Hilir di gelar di gedung serbaguna jalan Utama Bagansiapiapi, Selasa malam (20/12). Acara tersebut ditutup oleh wakil ketua PKK Hj Wan Mardiana Suyatno. Tampak hadir dalam acar tersebut ketua TP PKK Rokan Hilir Hj Latifah hanum Annas dan seluruh anggota TP PKK se kabupaten Rokan Hilir.

Dalam sambutannya  ketua pelaksana rakerda VII TP PKK mengatakan bahwa rakerda VII TP PKK telah dapat merumuskan beberapa hasil kesepakatan bersama untuk merumuskan program TP PKK kedepan. Disebutnya, pelbagai masalah moral yang belum terakomidir dengan belum ada nya budaya rasa malu. Hal ini ditambahkannya adalah suatu  masalah yang perlu mempunyai prioritas. Begitu juga dalam bentuk kerja sama yang berjalan baik perlu dipelihara lebih baik lagi bahkan lebih  ditingkatkan.

Dikatakannya bahwa gerakan PKK merupakan gerakan dari bawah, dan gender dan kesadaran hokum. Dimana  PKK bersifat Universal dan independent yang perlu koordinasi dengan dewan penyantun. Dijelaskannya bahwa untuk mendapatkan data-data 10 program pokok PKK dapat melalui surat maupun telepon yang selanjutnya ditetapkan dengan keputusan. Sedangkan ditingkat Kabupaten pada setiap bulan Pebruari harus melaporkan kepada dewan penyantun.

Sedangkan salah satu peserta Rakerda VII TP PKK Rohil ini, Herma Nur Hidayat memberikan kesan dan pesan. Dalam penyampaiannya Dia  mengatakan sangat berterima kasih dimana dalam kesempatan ini dirinya  menyampaikan pesan dan kesan pada kegiatan ini. Dijelaskannya banyak ilmu yang diperoleh dapat di gunakan dengan bagus.

“Diharapkan kedepan peserta diperbanyak hingga ketingkat kepenghuluan ataupun tingkat RT,”tandasnya.

Acara penutupan ini  ditandai dengan pelepasan tanda /badge peserta Rakerda VII TP PKK.

Sedangkan wakil ketua TP PKK, Hj. Wan Mardiana Suyatno dinobatkan untuk menutup acara ini, mengatakan telah disimpulkan dengan kesepakatan administrasi dan perubahan perubahannya dalam rakerda ini. Disebut Wan Mardiana perlu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang berperan dalam menunjang otonomi daerah.

"Akan kita tata agar segera eksis dengan kualitas SDM di lapangan dengan dukungan dan koordinasi kepada dewan penyantun,"pungkasnya. (andi krc)