Minggu, 01 April 2012

RENCANA TERMINAL BANDARA TELUK BANO I ROKAN HILIR

Tampak Terminal Bandara dari depan

Terminal dan landasan pesawat udara
Parkiran terminal bandara teluk bano I
Dalam terminal bandara

Perbendaharaan ikan hidup air tawar dan air laut di Museum ikan Bagansiapiapi di tambah


BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Rencana untuk kepulau jemur dalam rangka hari pers nasional di kabupaten Rokan Hilir masih belum dipastikan. Namun demikian dinas perikanan dan kelautan (Diskanlut) Rokan Hilir stanby dan siap jika diperlukan menuju ke kepulauan Arwah tersebut. Demikian ditegaskan oleh Kadiskanlut Rokan Hilir, Ir Amrizal ketika ditemui KABARROHIL di kantornya jalan komplek perkantoran batu enam Bagansiapiapi, Sabtu (31/3) kemaren.

Disebutnya jika sesuai perencanaan, untuk menuju ke pulau-pulau Arwah di laut selat Malaka tersebut memerlukan waktu sedikitnya 1,5 jam. Hal tersebutjika menuju  kedaratan pulau jemur dengan menggunakan boat Dinas perikanan dan kelautan yang memuat penumpang sebanyak  15 orang penumpang atau kurang lebih sebanyak 20 person dengan ABK boat itu.

Dikatakannya boat yang baru saja diterima dari alokasi dana APBN itu sudah ada persiapan seperti perlengkapan life jaket, pelampung dan ring bouy. Disebutnya Dinas perikanan dan kelautan siap jika sewaktu-waktu diperlukan untuk menuju ke Pulau jemur. Hal ini, lanjut Amrizal  dirinya hanya menunggu intruksi dan perintah Bupati Kabupaten Rokan Hilir saja. Jika berangkat maka dinas perikanan dan kelautan siap menyediakan boat angkutan untuk menuju ke pulau Jemur, sebutnya. 

"Kita siap jikalau menuju kesana,"ujar Ir Amrizal.

Lebih jauh, dikatakan kepala Dinas Perikanan dan kelautan Rokan Hilir ini dalam menghadapi HPN di Rohil  persiapan-persiapan juga dilakukan. Dikatakannya, sesuai intruksi dan perintah Bupati kabupaten Rokan Hilir, H.Annas Maamun dilakukan penambahan perbendaharaan ikan di museum ikan. Perbendaharaan ikan air tawar dan ikan air asin di tambah lagi untuk kelengkapan museum tersebut. Dia mengatakan ikan yang ada saat ini di aquarium dianggap masih kurang oleh sebab itu ditambah lagi. Disebutnya jikalau ada warga masyarakat  menyumbang untuk menambah perbendaharaan ikan-ikan wilayah kabupaten Rokan Hilir untuk ditempatkan di museum ikan maka museum ikan rohil siap menerimanya juga.

Dikatakannnya koleksi ikan hidup di museum ikan saat ini terbagi dua yakni aquarium atas berwarna kuning merupakan kelompok ikan hidup di air tawar. Sedangkan aquarium atasnya berwarna putih merupakan kelompok ikan hidup di air asin. Disebutnya, dengan penambahan perbendaharaan ikan dapat sebagai pendidikan anak sekolah yang ingin mengetahui ikan yang ada di wilayah kabupaten Rokan Hilir. Selain itu juga dapat menarik wisata pengunjung sehingga museum ikan yang di kunjungi akan bertambah ramai lagi. Bahkan, ditambahkannya sesuai intruksi Bupati rohil museum ikan juga di lengkapi dengan cafe/kedai minuman ringan sehingga pengunjung dapat istirahat duduk melihat ikan sambil menikmati hidangan.

Hasil pantauan dilapangan,  Ikan air tawar hidup di aquarium yang ada di museum ikan saat ini diantaranya, ada ikan lampan (bahasa latennya : puntius schwanefeldi), sepat siam (trichogaster pectoralis), hampal (hampala macrolepidota), tambakan (helostoma temmincki), betutu (oxyeleotris marmorata), gabus (ophiocephalus striatus), bujuk (ophiocephalus pleurophthalmus), arowana pujud (scleropages formosus),baung putih (macrones nemurus), ketup (thynnichthys polylepis), kelabu (osteoschilus melanp leura), toman (ophiocephalus micropeltes), lobster (macrobrachium rosenbergii), dan kura-kura. Sedangkan ikan hidup di air laut wilayah Rokan Hilir yang ada di museum ikan tersebut diantaranya, ikan  terubuk (hilsa toli), lindi (clarias niuhofi), dan anak penyu (tukik). (andi krc)