Minggu, 27 November 2011

Dari 269 Jemaah haji Rohil, dua diantaranya harus tinggal rawat di rumah sakit


BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Hari ini 269 jemaah haji kabupaten Rokan Hilir (Rohil) diberangkatkan dari bandara Hang Nadim Batam. Keberangkatan para jemaah haji tersebut dibagi dalam dua rombongan menuju Bandara Sultan Syarief kasim (SSK) I Pekanbaru. Rombongan pertama diberangkatkan pada jam 08.05 wib dan rombongan kedua diberangkatkan pada jam 08.45 wib. Dimana kopor para jemaah haji diberangkatkan dari bandara Hang Nadim pada jam 08.05 wib juga pada jam 08.45 wib dan jam 11.00 wib. Diperkirakan perjalanan menaiki pesawat Lion Air tersebut memakan waktu 45 menit untuk tiba di Bandara SSK I Pekanbaru. Demikian ditegaskan oleh kepala kantor kementerian agama Rokan Hilir (Rohil) Agustiar,sag kepada KABARROHIL ketika dihubungi, Minggu (27/11). Dari 269 jemaah haji itu dua jemaah haji harus tinggal di rumah sakit guna dilakukan perawatan.

Dikatakan kepala kantor kemenag Rohil ini bahwa satu yang ditunda balik kedaerah diantaranya harus tinggal dan dirawat di rumah sakit otorita Batam karena sakit. Jemaah yang tinggal di RS Otorita Batam tersebut yakni H.Suhud Murtajak (84) jemaah haji dari kecamatan Rimba Melintang. Disebut Agustiar,Sag bahwa perawatan di RS Otorita Batam merupakan tanggung jawab Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).

“Biaya perawatan H.Suhud Murtajak masih ditanggung oleh PPIH sesuai aturan yang berlaku. Karena beliau mendadak sakit saat berada di Batam hingga biaya kepulangannya ke Bandara SSK I Pekanbaru. Namun jika kita diminta untuk menjemputnya kita siap. Kemudian kabar ini telah kita sampaikan ke pihak keluarga H.Suhud untuk segera menemani beliau selama di Batam. Sebab H.Suhud berangkat haji tahun ini sendirian,”jelas Agustiar,Sag.

Disebut kepala kemenag Rohil ini, ketika jemaah haji tiba di Pekanbaru untuk melanjutkan keberangkatan ke daerah Rokan Hilir satu orang jemaah haji lagi harus tinggal di pekanbaru dan di rawat di rumah sakit Ibnu Sina .

“Setibanya di Pekanbaru satu lagi Jemaah haji  harus di rawat di rumah sakit. Jemaah yang dirawat di rumah sakit Ibnu Sina tersebut bernama Hj Rokiah binti Kahar (51) berasal dari kepenghuluan Sei Manasib Kecamatan Bangko Pusako,”tuturnya.

Kemudian itu dijelaskannya, bahwa daftar tunggu untuk calon jemaah haji tahun 2012 sebanyak 370 orang. lanjutnya mengatakan hal ini bisa juga bertambah dari angka 370 tersebut.

Pada saat yang sama, tim medis dan kesehatan dr Tribuana Tunggal Dewi  kepada KABARROHIL menjelaskan bahwa H.Suhud Murtajak (84) jemaah haji dari kecamatan Rimba Melintang yang dilakukan perawatan di Rumah Sakit Otorita Batam karena  terserang penyakit paru obstruksi kronis (PPOK). Sedangkan Rokiah binti Kahar (51) jemaah haji dari kepenghuluan Sei manasib kecamatan bangko Pusako yang mendapat perawatan juga di Rumah Sakit Ibnu Sina Pekanbaru karena kelelahan dan dyspepsia. Dijelaskannya memang kedua jemaah haji yang dirawat tersebut sudah mendapat perawatan selama di Mekkah ketika saat hendak pulang ketanah air.

“Kedua jemaah haji tersebut memang sudah mulai mendapat perawatan selama di Mekkah saat hendak pulang ketanah air. Semoga saja kondisi kedua jemaah haji tersebut cepat pulih dan bisa kembali kumpul dengan keluarganya,”harapnya.

Informasi yang didapat dan dihimpun KABARROHIL, Penyakit Paru Obstruksi Kronik [PPOK] adalah penyakit paru dengan terjadinya sumbatan aliran udara pada paru yang berlangsung lama. Dalam istilah Inggrisnya dikenal sebagai Chronic Obstructive Pulmonary Disease [COPD].

Normalnya, saat kita bernapas, udara akan masuk melalui hidung atau mulut, melalui tenggorokan, trakea, bronchus [cabang trachea, mengandung lendir dan cilia yang berfungsi untuk proses pembersihan udara], bronchiolus [cabang bronchus], dan kemudian ke alveoli [kantung-kantung udara di paru]. Setelah itu terjadi pertukaran antara oksigen dan carbon dioksida. Oksigen akan diserap ke dalam pembuluh darah, sedangkan carbon dioksida akan dikeluarkan melalui saluran napas. Gejala PPOK seperti sesak napas, batuk menahun dan batuk berdahak.

Sementara dyspepsia adalah suatu kompleks gangguan yang terjadi pada saluran pencernaan atas. Keluhan pasien yang banyak diutarakan adalah nyeri ulu hati, pedih, mual yang disertai dengan muntah, rasa panas didada atau perut, cepat merasa kenyang, kembung, anoreksi, regurgitasi dan banyak mengeluarkan gas asam dari mulut. (andi krc)