Senin, 07 September 2009

Sidang Paripurna DPRD Rohil

>>penyampaian Laporan hasil pambahasan pansus tentang 3 Ranperda

BAGANSIAPIAPI,(KABARROHIL)-Sidang paripurna ke-8 masa persidangan ketiga tahun sidang 2009 dibuka dan dipimpin oleh ketua DPRD Rohil, Dedi Humadi, Senin (7/9) kemaren. Sidang tersebut berlangsung di gedung DPRD Rohil jalan Merdeka Bagansiapiapi dengan dihadiri 25 anggota dari 40 orang anggota dewan kabupaten Rokan Hilir (Rohil). Tampak hadir juga Wabup H.Suyatno serta kepala dinas, badan dan kantor dilingkungan pemdakab Rohil.

Dalam sidang itu disampaikan 3 laporan hasil pembahasan panitia khusus (Pansus) DPRD Rohil tentang Ranperda peningkatan status kepenghuluan menjadi defenitif, Ranperda peningkatan status kepenghuluan menjadi kelurahan dan Ranperda pengelolaan barang milik daerah.

Dalam laporannya, Harianto Karim mengatakan bahwa dari 25 kepenghuluan akhirnya menjadi 36 kepenghuluan dijadikan defenitif. Kemudian Anggota DPRD dari partai PDK ini menyorot atas tindakan rencana pemerintah untuk menjadikan kepenghuluan Pulau Jemur sebagai defenitif. Ia mengatakan bahwa kepenghuluan Pulau Jemur oleh Pansus memang sangat strategis untuk didefenitifkan, hanya saja tambahnya jumlah penduduk yang menjadi kendala dalam proses pembentukan tersebut.

Oleh karena itu akhirnya Pansus menawarkan agar sebahagian wilayah Teluk Pulai, kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika) dimasukkan kedalam wilayah kepenghuluan Pulau Jemur.

"Hal ini penting sekali mengingat penduduk dari sebahagian wilayah kepenghuluan Teluk Pulai tersebut dengan sendirinya secara administrasi pemerintahan akan menjadi bahagian dari penduduk Pulau Jemur,"katanya Harianto Karim.

Ia menegaskan pusat pemerintahan kepenghuluan itu dilaksanakan di Teluk Pulai. Ditambahkannya bahwa tata cara membagi jumlah penduduk dan sebahagian wilayah Teluk Pulai kedalam wilayah Pulau Jemur dilakukan secara cermat dan teliti oleh pemerintahan daerah dengan memperhatikan asal usul dan prakarsa yang disampaikan oleh masyarakat.

Lanjutnya Pansus mengharapkan kesungguhan dari pemerintah daerah dalam mengelola dan memanfaatkan keindahan Pulau Jemur tersebut.

"Sebelum ini kami mendengar khabar di Pulau Jemur akan ada pengalokasian penduduk dengan jumlah tertentu. Katakanlah itu mungkin transmigrasi lokal,"tuturnya.

Selanjutnya Ia mengatakan bukannya menentang terhadap program itu, namun sebelum hal ini menjadi kebijakan publik maka diharapkan sekali perhatian dan pertimbangan dari pemerintah daerah.

"Hemat kami jika dijadikan pemukiman masyarakat maka nanti dikhawatirkan dapat merusak tatanan Pulau Jemur yang sangat asri. Habitat alam di Pulau Jemur ini meski kita jaga bersama dari ancaman pencemaran dan kepunahan,"katanya.

Dijelaskannya tentu saja kita tidak ingin terumbu karang yang indah serta penangkaran penyu hijau yang sudah secara jerih payah dilakukan akan jadi punah binasa.

"Harapan kami kepada semua pihak agar dapat menjaga kelestarian hidup terutama sekali kelestarian alam di Pulau Jemur,"ujarnya.

Sekali lagi Ia menegaskan kepada pemerintah daerah agar menaruh harapan terhadap pelaksanaan pemanfaatan panorama alam Pulau Jemur semaksimal mungkin sebagai pariwisata daerah.

"Kejadian kemaren atas klaim Malaysia yang menyatakan Pulau Jemur adalah milik mereka sepatutnya menjadi pelajaran berharga bagi kita. Semoga Pulau Jemur dapat dikembangkan menjadi objek wisata bahari dimasa depan. Jangan sampai potensi pariwisata yang indah ini diabaikan begitu saja,"katanya.

Kemudian itu Ia mendorong kepada Dinas Perikanan dan Kelautan agar membuat terobosan dengan memanfaatkan kapal patrolinya sebagai alat transportasi ke Pulau Jemur.

"Sebagai alat transportasi pariwisata sekalian pemanfaatan untuk mengawasi eksistensi Pulau Jemur tersebut,"tandasnya. (Gun).

November Mendatang Rohil Gelar Lomba Anjang Sana PIK RR

BAGANSIAPIAPI,(KABAROHIL)-Sesuai permintaan pihak Provinsi Riau maka pada minggu kedua atau minggu ketiga bulan November mendatang direncanakan melaksanakan perlombaan anjang sana PIK RR (Pendidikan Informasi Konsling Reproduksi Remaja). Hal tersebut merupakan perlombaan setingkat Provinsi dimana kabupaten Rohil sebagai tuan rumah penyelenggaraannya.

Demikian dikatakan Hj Nurhayati Musa, Kabag Pemberdayaan Perempuan kepada Pewarta KABARROHIL, Senin (7/9) kemaren di gedung DPRD Rohil jalan Merdeka Bagansiapiapi.

"Rencananya pelaksanaan tersebut berlangsung selama 3 hari dikota Bagansiapiapi,"ujarnya.

Perlombaan tersebut menurut Hj Nurhayati Musa sudah dua tahun ini, dimana tahun 2008 konsling pelatihannya sebanyak 50 orang tingkat SMP dan SMA. Ia menambahkan bahwa para remaja anak sekolah SMP atau SMA yang sudah di konsling, mereka tersebut diambil perwakilannya yang maju minimal sebanyak 10 orang. Ia melanjutkannya bahwa dalam perlombaan ini setiap daerah diwakili sebanyak 30 orang.

Ia mengatakan bahwa tujuan dari perlombaan ini agar anak remaja tidak berbuat yang mengarah ke hal-hal yang bersifat kehal negatif dan sex bebas. Ditambahkannya dalam hal ini juga diberikan penyuluhan tentang masalah keguguran kepada anak-anak desa/kampung agar menjaga kesehatannya sebelum terkena sakit. (Gun)

Jika Jemput bola PAD KIR Bisa Meningkat Lagi


BAGANSIAPIAPI,(KABAROHIL)-Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari KIR uji kelayakan kenderaan bermotor diperkirakan mencapai 150 juta pertahun 2008 lalu. Demikian dikatakan Mochtar Luthvie , Plt Kadis Perhubungan kabupaten Rokan Hilir kepada KABARROHIL,Senin (7/9) kemaren disaat hendak berlangsung sidang paripurna anggota DPRD Rohil digedung mantan restoran dan hotel "Marina sea food" itu.

"Kalau kita jemput bola bisa 2 kali lipat lebih,"ujarnya Mochtar Luthvie Plt Kabag Perhubungan Rohil saat hendak berlangsung sidang paripurna Anggota dewan di gedung DPRD Rohil jalan Merdeka Bagansiapiapi.

Karena menurutnya kenderaan bermotor plat nomor non BM sudah mencapai jumlah ribuan ditambah lagi kenderaan bermotor yang ber-Plat nomor BM daerah Riau namun berasal dari daerah lain yang beroperasi di Kabupaten Rohil. Tentunya akan menambah PAD tersebut.

"Selama ini sifatnya kita menunggu,"jelasnya.

Ia menambahkan bahwa wajib uji kenderaan sebesar 32 ribu untuk kenderaan roda empat jenis truk barang dengan denda satu bulan 22 ribu ditambahkannya bila satu tahun mati maka denda kena 6 bulan. Sedangkan kenderaan roda empat jenis penumpang wajib 27 ribu dendanya 18 ribu sebulan. (Gun)

Jelang Lebaran Distannak Rohil Pantau Pemasok Daging

BAGANSIAPIAPI,(KABARROHIL)-Menjelang hari lebaran nanti diperkirakan daya beli masyarakat terhadap konsumsi daging akan meningkat. Karena memang daerah kabupaten Rokan Hilir (Rohil) setakat sekarang masih tergantung musiman terhadap kebutuhan daging. Biasanya menjelang ramadhan dan lebaran para pemasok daging akan meningkat. Oleh sebab itu Dinas Pertanian dan peternakan (Distannak) kabupaten Rohil akan selalu memantau terhadap pemasok daging itu. Hal ini karena dikhawatirkan adanya daging gelondongan yang masuk ke wilayah Kabupaten Rohil.

"Sampai hari ini tidak ada ditemukan masuknya daging gelondongan,"ujarnya Ir.H.Azwir M.Noor kadis Pertanian dan peternakan (Distannak) Rohil ketika dikonfirmasi saat usai sidang paripurna anggota DPRD Rohil di gedung DPRD Rohil jalan Merdeka Bagansiapiapi,Senin (7/9) kemaren.

Ia mengatakan bahwa daging yang masuk ke wilayah Rohil biasanya berupa hewan hidup yang telah mempunyai surat karantina hewan yang lengkap sebagai hewan potong. Ditambahkannya bahwa hewan potong tersebut biasanya didatangkan dari kota Pekanbaru, Kampar, Rohul dan daerah lainnya.

Sementara tentang harganya kadis pertanian dan peternakan ini memperkirakan setelah dipotong sama dengan harga diwaktu awal ramadhan lalu.

"Diperkirakan harga daging hewan potong tersebut seputar 70 ribu hingga mencapai 90 ribu rupiah perkilogram,"ujarnya.

Kemudian itu, lanjutnya mengatakan bahwa tentang daging gelondong dari negara India yang sangat meresahkan warga masyarakat dirinya menjamin tidak ada yang lolos masuk ke wilayah Rohil. Hal itu tidak termasuk daging dari pabrik yang berbentuk kaleng.

"Saya jamin untuk daging mentah dari India tidak masuk ke Rohil,"tandasnya. (Gun)