BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Soft
Launching kantor modern bea dan cukai Bagansiapiapi sekaligus penandatanganan
bersama deklarasi anti korupsi di gelar di kantor bea dan cukai jalan
Perdagangan Bagansiapiapi, Kamis (29/11/2012). Acara tersebut dihadiri oleh
bupati kabupaten Rokan Hilir H.Annas Maamun, ketua DPRD Rohil Nasrudin Hasan,
kabid Fasilitas kanwil bea dan cukai Sumbar_Riau R.Evy Sutantyo, Kapolsek Bangko
Kompol Hamrizal Nasution,S.Sos, kepala syahbandar Alfian serta para pengusaha importer di daerah Rokan
Hilir. Pihak bead an cukai mensosialisasikan pilar bijaksana, sinergi, dan akuntabel.
Dalam sambutannya, kepala
kantor pelayanan pratama bea dan cukai (KPPBC) Bagansiapiapi, Agung Saptono menjelaskan
bahwa peningkatan kantor bea dan cukai menjadi kantor pelayanan modern adalah
merupakan wujud dari kelanjutan Tim Percepatan Reformasi Birokrasi Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai sebagai pelaksana reformasi birokrasi kementerian
keuangan yang telah dimulai sejak tahun 2007 yang lalu.
Hal ini, lanjutnya
mengatakan sesuai definisi kantor modern Bea dan Cukai yakni kantor pelayanan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang memberikan pelayanan prima dan pengawasan
yang efektif kepada pengguna jasa kepabean dan cukai dengan mengimplementasikan
cara kerja yang cepat, efisien, transparan dan responsive terhadap kebutuhan
pengguna jasa dengan dukungan instansi yang terkait.
“Dimaksudkan agar kantor bea
cukai memberikan pelayanan prima yang cepat, efisien, transparan dan, responsif.
Upaya dalam menuju kantor modern ini diutamakan masalah SDM dengan melakukan pembinaaan
sosialisasi motivasi agar merubah paradigma lama ke paradigma baru. Begitu juga
reformasi meningkatkan pegawai dengan tertib. dan memberikan pelayanan yang
baik. Seperti saat ini bea masuk import meningkat 300 persen daripada tahun
lalu. Hal ini disebabkan dangan berubah status importir di Rokan Hilir,”katanya.
Dijelaskan kepala Bea dan
Cukai Bagansiapiapi ini, bahwa system prosedur pelayanan telah berubah dengan
menyiapkan pelayanan yang transparan sesuai dengan SOP dan janji layanan yang
diberikan kepada pengguna jasa kepabean dan cukai. Baik standart waktu
lanjutnya mengatakan maupun ada tidaknya biaya yang harus diperlukan untuk
pengurusan setiap dokumen tersebut. Disamping itu, tambahnya, semua proses
pelayanan akan diberikan melalui frontdesk.
Diruangan paling depan dan terbuka. Hal ini tanpa harus mencari petugas didalam
ruangan atau loket tertutup untuk menghindari adanya KKN antara petugas dengan
pengguna jasa.
Disebutnya adanya penambahan
unit yang menangani kepatuhan dan penyuluhan yang menangani kepatuhan dan
penyuluhan pada Kantor Pelayanan Pratama Bea dan Cukai (KPPBC) Bagansiapiapi
berfungsi untuk mengawasi kepatuhan pegawai dalam melaksanakan tugas dan
pelayanan.
“Punyuluhan untuk memberikan
informasi, pengaduan dan layanan informasi pertaturan-peraturan yang diperlukan
oleh pengguna jasa,”ujarnya.
Sedangkan kabid fasilitas
kanwil sumbar-Riau, R. Evi Sutantiyo menegaskan ada 50 cek list untuk menjadi
kantor modern. Disebutnya, sampai saat ini sudah berjalan dengan baik. Dikatakannya
sebenarnya reformasi di bea cukai sudah sejak tahun 2002, kemudian reformasi
birokrasi di tahun 2007 hingga ditahun ini. Dijelaskannya, kabid fasilitas ini
sebanyak 76 kantor di seluruh Indonesia dijadikan
menjadi kantor modern yang pada bulan Ddesember mendatang di launching.
“Sejak hari ini sudah take
off menggunakan tekhnologi type B di bea dan cukai Bagansiapiapi, dan berhak
menggunakan kantor pelayaanan pratama bea cukai (KPPBC) Bagansiapiapi,”ujarnya..
Dijelaskannya, Kanwil bead
an cukai provinsi Sumbar dan Riau memiliki kantor delapan unit dimana di
provinsi Riau ada 7 unit kantor, sedangkan di provinsi sumbar hanya 1 kantor
saja yakni di Teluk Bayur. Dijelaskannya proses reformasi birokrasi di bea dan cukai
melalui sosialisasi dan juga media.
“Di tahun 2020 akan menjadi
titik global bea dan cukai. Program bagaimana di 2020 dapat memberikan
pelayanan sebaik baiknya. Untuk menjadi kantor modern harus memiliki pengalaman
efektif dan pelayanan prima. Kepatuhan dan penyuluhan sebagai propam bea dan cukai,”tandasnya.
Bupati H.Annas Maamun dalam sambutannya menjelaskan sangat
apresiasi atas peningkatan status kantor bea dan cukai menjadi kantor pelayanan
pratama bea dan cukai (KPPBC). Diungkapkan oleh orang nomor satu di Rokan Hilir
ini bahwa kantor bea cukai Bagansiapiapi dulunya memiliki pos di sejumlah
tempat seperti tanah putih, penipahan, sinaboi, pulau haling, kubu.
Dijelaskannya lagi sejarah berdirinya bangunan kantor bea cukai ini yang tempo
dulu berdekatan dengan dermaga laut dimana tangganya memiliki 34 anak tangga.
Bangunan kantor bead an cukai bersamaan berdirinya dengan rumah dan kantor
bupati, SDN 1 dan gereja katolik.
“Pelabuhan bea dan cukai
tangganya 34 tangga. Km Toboali merupakan kapal tonase 3000 ton yang pernah
merapat di dermaga bea cukai tempo dulu,”katanya.
Diceritakannya di sungai
rokan tempo dulu terjadi penyelundupan besar besaran. Yakni 16 kapal
penyelundup tersebut membawa karet ke malaysia. Pada tahun lalu bea cukai
sangat berjaya.
Kemudian itu, untuk
meningkatkan kerja dan kinerja bea cukai diharapkan adanya izin resmi untuk import
barang dari Malaysia. Diharapkan pakaian, buah buahan, dan minuman kaleng .
"Tolong barang-barang
makanan dan minuman diperbolehkan masuk ke Bagansiapiapi,"katanya.
Lanjutnya menegaskan, jika
ada kendala dari preman pihak pemerintah dengan instansi lainnya yang mensosialisasikannya.
Bahkan jikaperlu kalau mengganggu nanti ditangkap saja, sebutnya. Karena orang
nomor satu ini mengatakan banyak manfaat dari adanya import di Bagansiapiapi.
Karena dapat menciptakan lapangan
pekerjaan bagi buruh. Selain itu mata pencarian bagi masyarakat setempat juga
bisa meningkat dengan berdatangan para pedagang ke daerah Rohil. Hal ini,
disebutnya dapat meningkatkan ekonomi perdagangan di daerah Bagansiapiapi
khususnya dan Rokan Hilir umumnya..
“Dengan resminya barang
import maka dapat secara langsung pengawasan barang import. Diharapkan
bagaimana import di Dumai begitu juga berlaku di Bagansiapiapi,”katanya.
Sedangkan orang nomor satu
di Rokan Hilir mengusulkan agar kantor bea dan cukai saat ini yang tidak
strategis karena berlokasi jauh dari pantai atau laut di dirikan di ddekat
tepian laut di batu enam. Hal tersebut jika pihak bead an cukai mau tukar guling. Bahkan ditambahkannya dipersiapkan juga kapal patroli untuk bea
cukai dari pemerintah daerah.
"Kita bisa anggarkan
tahun ini sebesar 25 milyar untuk membangun kantor KPPBC Bagansiapiapi ditepi
laut dengan harga seperti ini dengan lahan seluas 5 hektar. Akan kita disiapkan
jika bea dan cukai mau tukar guling,"pungkasnya.(krc 01)