Selasa, 21 Februari 2012

Siswa SMK Negeri 1 Bangko Bagansiapiapi mampu merakit AC murah


Berbekal dengan kemauan dan bimbingan guru maka siswa SMK Negeri 1 Bangko dengan mengumpulkan uang sendiri dapat merakit Air Conditioner. Biaya rakitan hanya mencapai 400 ribu rupiah sudah dapat mendinginkan ruangan rombongan belajar mereka.

BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Siswa SMK Negeri 1 Bangko telah mampu merakit system Air Conditioner (AC) dengan peralatan seadanya. Perakitan oleh siswa dengan bimbingan guru tersebut telah mampu menyaingi hawa dingin AC produk ternama. Bahkan biaya perakitan AC tersebut lebih murah yakni berkisar 400 ribu rupiah. Demikian diungkap oleh kepala sekolah SMKN 1 Bangko jalan Kecamatan Kelurahan Bagan Punak Bagansiapiapi , Aldi Spd ketika ditemui KABARROHIL beberapa hari lalu.

“BIla dibandingkan dengan harga AC di pasaran rata-rata 3 juta rupiah, hasil rakitan siswa SMK Negeri 1 lebih murah yakni biaya rakitan berkisar 400 ribu saja,”ujar Aldi.Spd.

Dijelaskannya perakitan ini dibimbing oleh guru mata pelajaran otomotif, Syafrizal yang mencoba membimbing siswa jurusan Teknik kenderaan Ringan untuk merakit AC. Sebelumnya membimbing sesi uji praktek kompetensi pendingin yang selanjutnya diarahkan ke rakitan AC.

Disebutnya,  berbekal dengan kemampuan dan minat dari siswa untuk merakit AC meskinpun pada saat itu dana yang diperlukan kurang mencukupi. Namun karena minat siswa yang tinggi akhirnya mereka mengumpulkan uang sendiri dan mencoba untuk merakitnya. Alhasil , dengan semangat mereka akhirnya memperoleh hasil yang bisa dibanggakan.
Kepsek SMK N 1Bangko Bagansiapiapi, Aldi, Spd

“Saat ini sudah empat kelas SMK Negeri 1 menggunakan AC rakitan siswa sendiri dimana masing masing rombongan belajar menggunakan dua AC,”kata kepala sekolah SMK Negeri 1 ini.

Guru pembimbing Syafrizal ketika ditemui mengemukakan bahwa hasil dari perakitan AC siswa dengan upaya dana sendiri  tidak mengecewakan. Bahan mereka gunakan untuk merakit AC tersebut seperti kipas, cover, box, atau kotak, papan, selang AC, tembaga empat meter, pompa air, dan dynamo.

“Sistem pendingin AC rakitan siswa menggunakan air dan sudah bisa digunakan meskinpun hanya mampu mencapai 22 derajat celcius. Konsep AC rakitan siswa ini,  air diubah menjadi busa sedangkan AC biasanya mengubah cairan menjadi gas. Kita apresiasi terhadap kemauan siswa untuk mencoba dan hasilnya tidak mengecewakan. Kita mengharap pemerintah daerah dapat membantu untuk biaya pengembangan kreatifitas siswa tersebut,”pungkasnya. (andi krc)