Kamis, 05 Juli 2012

Tiang Tongkang jatuh kearah laut


BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Akhirnya tiang utama tongkang jatuh kearah utara dalam arti kearah laut. Setelah replika tongkang dibakar dengan sorak sorai masyarakat dan kemudian melempar hio yang telah dibakar yang masih berada ditangan kearah tongkang itu. Menurut masyarakat warga tionghoa maka mata kehidupan mendatang lebih baik berada di laut.

Acara ritual bakar tongkang di hadiri oleh Dirjen Pengawasan  sumber daya kelautan dan perikanan, Laksamana Muda Laut (AL) DR Syahrin Abdul Rahman beserta isteri bersama  anggota DPR RI Komisi IV Sudin dan sejumlah pejabat eselon II, Kapolda Riau Brigjend Pol Suedi Husen beserta isteri, dan Danrem 0301 Wirabima Brigjen Teguh Rahardjo beserta isteri. Tampak menyambut rombongan tersebut Bupati Kabupaten Rokan Hilir H.Annas Maamun dan ketua DPRD Rohil Nasrudin Hasan, wabup H.Suyatno, Setdakab Rohil Drs Wan Amir Firdaus,Msi,ketua PKK Rohil Hj Latifah Hanum Annas dan kepala dinas, badan dan kantor dilingkungan pemdakab Rokan Hilir. Prosesi bakar tongkang dilakukan di tempat pembakaran di jalan perniagaan Bagansiapiapi. Sekira puluh ribuan masarakat tionghoa ikut dalam prosesi ritual bakar tongkang tersebut. Sebelumnya replica tongkang dilakukan arakan dari kelenteng hingga ke tempat pembakaran.


Kepada KABARROHIL ketika ditemui, bupati Rokan Hilir H,Annas Maamun menegaskan bahwa pada umumnya masyarakat tionghoa maupun pribumi di Bagansiapiapi bekeja menangkap ikan di laut dalam arti sebagai nelayan. Kemudian sebahagian besar juga sebagai petani sawit dan padi. Namun sebagai nelayan yang dapat menghasilkan ikan hingga terkenal seperti tempo dulu sudah semakin berkurang. Hal ini  karena adanya terjadi transaksi penjualan ikan di tengah laut. Ditengah laut masih ada tengkulak luar Negara yang membeli ikan hasil nelayan Bagansiapiapi yang akhirnya ikan tersebut dibawa ke negara tetangga. Disebut orang nomor satu di Rohil, hal ini mungkin karena harga ikan di Negara tetangga lebih tinggi daripada harga di Indonesia.

“Oleh sebab itu pengawasan selalu dilakukan,”ujarnya.

Labih jauh disebutnya, pada umumnya dalam setahun ada empat kali masyarakat warga tionghoa datang ke Bagansiapiapi. Hal ini karena mengikuti acara buday tersebut seperti cap go meh, ceng beng, imlek dan acara ritual bakar tongkang. Hal ini sangat bagus karena dengan kehadiran masyarakat warga tionghoa di perantauan selain melakukan sembahyang juga dapat mendatangkan hasil bagi msyarakat Bagansiapiapi. Karena dengan kedatangan mereka dapat menambah perekonomian warga bagansiapiapi.

“Apalagi disaat acara bakar tongkang yang datang juga ada dari Negara lain,”ujarnya.

Politisi Golkar ini mengatakan budaya harus dilestarikan seiring dengan perjalanan sejarah. Budaya melayu juga dilestarikan di daerah Rokan Hilir ini seperti bardah, atib togak dan lain sebagainya. Hal ini, disebut bupati Annas agar dapat juga dinikmati oleh generasi mendatang.

“Selain bakar tongkang masih banyak lagi budaya daerah seperti bardah, atib togak dan lainnya merupakan budaya daerah Rokan Hilir,”pungkasnya.


Laksamana muda (L) DR Syahrin Abdul Rahman dalam sambutannya mengatakan bahwa sebenarnya dua minggu lalu dirinya sudah mempersiapkan agar menteri kelautan dan perikanan hadir. Namun karena dua hari lalu ada kegiatan yang harus di dahulukan yang berlangsung pada hari yang sama yakni tanda-tangan MoU tentang perikanan maka dirinyalah hadir saat ini.

Dalam sambutan menteri perikanan dan kelautan dia bacakan mengatakan bahwa tradisi dan budaya bakar tongkang merupakan budaya untuk menyampaikan rasa syukur atas kehidupan di dunia bagi warga tionghoa. Dia mengatakan dengan iven bakar tongkang ini dapat meningkatkan kembali nama bagansiapiapi yang telah kita kenal sejak dulu di mata pelajaran geografi.

Dikatakannya, seiring dengan memudarnya nama Bagansiapiapi sebagai penghasil ikan merupakan fenomena.

“Apa yang sebenarnya terjadi?,”tuturnya.

Dia mengatakan ada beberapa pendapat yang mengatakan laut bagansiapiapi “over fishing” ada juga karena pendangkalan laut. Bahkan, lanjutnya mengatakan adanya beroperasi kapal asing “illegal fishing” dengan menggunakan peralatan illegal.

“Bagansiapiapi menurut posisinya sangat menguntungkan bagi daerah Rokan Hilir dibidang pariwisata karena berdekatan dengan Negara lain. Baik itu wisata bahari maupun wisata budaya daerah. Kebudayaan melayu disini juga masih lestari,”pungkasnya. (andi krc)


Bupati Annas dan ketua DPRD Nasrudin Hasan Sambut Kapolda Riau di Batu Enam


Jelang Bakar Tongkang, Bupati Annas Hadiri Malam Hiburan Rakyat


BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Bupati Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) menghadiri acara malam hiburan rakyat yang digelar di persimpangan jalan kelenteng dan sentosa bagansiapiapi, Rabu malam (4/7). Hadir juga saat itu ketua DPRD Rohil Nasrudin Hasan, Kapolres Rohil AKBP Auliansyah lubis,Sik.MH, Kajari Bagansiapiapi Muh Zaenuddin.SH dan sejumlah kepala dinas dilingkungan pemdakab Rokn Hilir.

Acara tersebut merupakan pentas panggung yang mendatangkan artis dari tanjung pinang, dan Taiwan. Dalam menyambut tetamu dilakukan tarian persembahan. Namun kali ini merupakan kolaborasi dimana gadis  warga etnis tionghoa yang menarikan tarian persembahan tersebut.

Dalam sambutannya, ketua panitia kecil acara ritual bakar tongkang 2012 Hasanto menegaskan bahwa kota Bagansiapiapi yang berpenduduk memiliki berbagai ragam budaya menyelenggarakan salah satu budaya yakni acara ritual bakar tongkang. Disebutnya acara ini dapat terselenggarara atas dukungan pemkab Rokan Hilir dan donatur. Dia mengucapkan terima kasih atas bantuan dari segala pihak sehingga dapat terlaksananya acara ini.

“Kepada pemdakab Rokan Hilir dan juga kepada para donator diucapkan terima kasih atas dukungannya,”ujarnya.

Pada saat yang sama Bupati Rokan Hilir H, Annas Maamun menegaskan pada acara budaya ritual bakar tongkang saat ini banyak para wisatawan  yang datang ke kota Bagansiapiapi. Bahkan disebut orang nomor satu di Rohil ini ada yang dating dari luar Negara Indonesia. Ditambahkannya, dimana mereka kembali datang mengunjungi kampung halamannya.

Dikatakannya banyak kesempatan masyarakat Tionghoa yang berdatangan ke kota Bagansiapiapai untuk melaksanakan sembahyang leluhur seperti Ceng Beng, Cap Go Meh dan acara budaya ritual bakar tongkang ini.

“Acara ritual bakar tongkang ini merupakan suatu sejarah di temukannya daratan oleh warga tionghoa yang sekarang disebut kota Bagansiapiapi,”tuturnya.

Dalam kesempatan ini H.Annas Maamun  mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Rokan Hilir salah diantaranya adalah warga Tionghoa. Karena lanjutnya mengatakan dipercayai kembali dirinya untuk kembali menjadi bupati sehingga memimpin kembali di periode kedua ini.

"Memang ada juga yang tidak memilih saya, tetapi saya yakin 85 persen masyarakat tionghoa dari pelbagai daerah di Rohil memilih saya  menjadi bupati lagi,"katanya.

Orang nomor satu di Rohil menjelaskan bahwa dalam sejarahnya penemu wilayah Bagansiapiapi ini adalah masyarakat tionghoa. Disebutnya, diperkirakan pada tahun 1728 M. Disebut nya dalam sejarah tersebut sebanyak 18 orang warga Tionghoa dengan menggunakan tongkang (sejenis perahu Taiwan, red) menemukan daratan Bagansiapiapi.

Dia mengharap masyarakat tionghoa yang telah merantau kedaerah lain atau ke negara lain  yang perekonomiannya telah mapan agar bersama-sama membangun kampung halamannya,  kota Bagansiapiapi ibukotanya kabupaten Rokan Hilir.

Dikatakannya, ada satu permintaan dirinya yang belum terpenuhi yakni masyarakat tionghoa agar selalu kompak di daerah kita ini.  Bupati Annas mengingatkan sejarah tempo dulu bahwa kota di provinsi Riau yang terbesar adalah Tanjung Pinang kemudian kota Bagansiapiapi dan kota Selat Panjang.

“Oleh sebab iti mari kita pacu bersama pembangunan daerah ini. Untuk itu masyarakat kita harus kompak. Tahun depan pembangunan lapangan pesawat sudah dimulai. Kita harus kompak, selalu menjaga kesatuan dan persatuan serta kebersamaan  sehingga bersama-sama membangun daerah kita sendiri. Jangan kita terpengaruh oleh perkataan  orang bukan  daerah Bagansiapiapi atau daerah Rokan Hilir. Tidak akan ada yang membangun daerah ini kalau bukan orang yang berasal dari daerahnya sendiri,"katanya.

Disebutnya, jikalau marga Tionghoa kompak dan satu pendapat maka pemda akan membangun gedung multy marga di daerah lain sementara itu gedung multy marga di sebelah kelenteng di bangun taman beserta patung dewi kwan im tertinggi di Indonesia. Dia mengatakan kelenteng ing hok king merupakan kelenteng tertua di Indonesia. Oleh sebab itu keutuhan kelenteng tersebut tetap dipertahankan.

Ditegaskannya, bahwa perbedaan genetic maupun suku atau warga harus disingkirkan, hal tersebut, disebutnya tidak akan terjadi di kabupaten Rohil. Dikatakannya siapa yang mendiami di daerah Rokan Hilir, lanjutnya mengatakan dialah orang Rokan Hilir.  Politisi Golkar Rohil ini menjelaskan bahwa beberapa waktu lalu dirinya pernah menawarkan agar warga Tionghoa lulusan SMA mendaftar menjadi calon praja IPDN. Hal ini disebutnya, agar ada warga Tionghoa sebagai taruna praja IPDN. Namun nyatanya, lanjutnya mengatakan masih belum ada masyarakat tionghoa yang mendaftar masuk IPDN.

“Siswa Warga Tionghoa Jangan takut masuk IPDN. Harapan saya jikalau ada yang masuk menjadi taruna praja IPDN tentunya setelah lulus nanti ada seorang warga tionghoa Bagansiapiapi menjadi camat bahkan menjadi bupati,” pungkasnya. (andi krc)


Dikeluarkan dari tempat pembuatan, Ribuan warga Tionghoa melakukan Arakan replica Tongkang


BAGANSIAPIAPI,KABARROHIl-Ribuan masyarakat Tionghoa melakukan arakan replica Tongkang. Mereka secara kompak bersatu memopong replica Tongkang tersebut. Replika Tongkang itu dikeluarkan dari tempat pembuatannya di jalan Aman Bagansiapiapi, Rabu (4/7).

“Sebelum di keluarkan dari tempat pembuatannya loya melakukan sembahyang terlebih dahulu di kelenteng tertua,”ujar salah satu warga Tionghoa A Seng kepada KABARROHIL ketika ditemui.

Dia mengatakan setelah itu maka semua loya berkumpul untuk melakukan arakan replica Tongkang ke kota. Disebutnya Replika Tongkang diarak secara bersama sama menuju Kelenteng Ing Hok King.

“Replika disemayamkan di altar kelenteng selama satu hari. Tengah malam nanti dilakukan sembahyang kemudian ke esokan replica Tongkang diarak menuju tempat pembakaran,”jelasnya.  

 
Informasi yang didapat dan dihimpun, dalam acara pembakaran replica Tongkang besaok (Kamis,5/7,red) dihadiri oleh Dirjen Pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan Laksamana Muda (L) DR.Syahrin Abdul Rahman bersama anggota Komini IV DPR RI dan Kapolda Riau Brigjend Suedi Husen serta Danrem.0301 Wirabima Brigjend Teguh Rahardjo.(andi krc)