BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Akhirnya
tiang utama tongkang jatuh kearah utara dalam arti kearah laut. Setelah replika
tongkang dibakar dengan sorak sorai masyarakat dan kemudian melempar hio yang
telah dibakar yang masih berada ditangan kearah tongkang itu. Menurut
masyarakat warga tionghoa maka mata kehidupan mendatang lebih baik berada di
laut.
Acara
ritual bakar tongkang di hadiri oleh Dirjen Pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan, Laksamana
Muda Laut (AL) DR Syahrin Abdul Rahman beserta isteri bersama anggota DPR RI Komisi IV Sudin dan sejumlah
pejabat eselon II, Kapolda Riau Brigjend Pol Suedi Husen beserta isteri, dan Danrem
0301 Wirabima Brigjen Teguh Rahardjo beserta isteri. Tampak menyambut rombongan
tersebut Bupati Kabupaten Rokan Hilir H.Annas Maamun dan ketua DPRD Rohil
Nasrudin Hasan, wabup H.Suyatno, Setdakab Rohil Drs Wan Amir Firdaus,Msi,ketua
PKK Rohil Hj Latifah Hanum Annas dan kepala dinas, badan dan kantor
dilingkungan pemdakab Rokan Hilir. Prosesi bakar tongkang dilakukan di tempat
pembakaran di jalan perniagaan Bagansiapiapi. Sekira puluh ribuan masarakat
tionghoa ikut dalam prosesi ritual bakar tongkang tersebut. Sebelumnya replica
tongkang dilakukan arakan dari kelenteng hingga ke tempat pembakaran.
Kepada KABARROHIL ketika ditemui, bupati Rokan
Hilir H,Annas Maamun menegaskan bahwa pada umumnya masyarakat tionghoa maupun
pribumi di Bagansiapiapi bekeja menangkap ikan di laut dalam arti sebagai
nelayan. Kemudian sebahagian besar juga sebagai petani sawit dan padi. Namun sebagai
nelayan yang dapat menghasilkan ikan hingga terkenal seperti tempo dulu sudah
semakin berkurang. Hal ini karena adanya
terjadi transaksi penjualan ikan di tengah laut. Ditengah laut masih ada
tengkulak luar Negara yang membeli ikan hasil nelayan Bagansiapiapi yang
akhirnya ikan tersebut dibawa ke negara tetangga. Disebut orang nomor satu di
Rohil, hal ini mungkin karena harga ikan di Negara tetangga lebih tinggi
daripada harga di Indonesia.
“Oleh
sebab itu pengawasan selalu dilakukan,”ujarnya.
Labih jauh
disebutnya, pada umumnya dalam setahun ada empat kali masyarakat warga tionghoa
datang ke Bagansiapiapi. Hal ini karena mengikuti acara buday tersebut seperti
cap go meh, ceng beng, imlek dan acara ritual bakar tongkang. Hal ini sangat
bagus karena dengan kehadiran masyarakat warga tionghoa di perantauan selain
melakukan sembahyang juga dapat mendatangkan hasil bagi msyarakat
Bagansiapiapi. Karena dengan kedatangan mereka dapat menambah perekonomian
warga bagansiapiapi.
“Apalagi disaat
acara bakar tongkang yang datang juga ada dari Negara lain,”ujarnya.
Politisi
Golkar ini mengatakan budaya harus dilestarikan seiring dengan perjalanan
sejarah. Budaya melayu juga dilestarikan di daerah Rokan Hilir ini seperti
bardah, atib togak dan lain sebagainya. Hal ini, disebut bupati Annas agar
dapat juga dinikmati oleh generasi mendatang.
“Selain
bakar tongkang masih banyak lagi budaya daerah seperti bardah, atib togak dan
lainnya merupakan budaya daerah Rokan Hilir,”pungkasnya.
Laksamana
muda (L) DR Syahrin Abdul Rahman dalam sambutannya mengatakan bahwa sebenarnya
dua minggu lalu dirinya sudah mempersiapkan agar menteri kelautan dan perikanan
hadir. Namun karena dua hari lalu ada kegiatan yang harus di dahulukan yang berlangsung
pada hari yang sama yakni tanda-tangan MoU tentang perikanan maka dirinyalah
hadir saat ini.
Dalam
sambutan menteri perikanan dan kelautan dia bacakan mengatakan bahwa tradisi
dan budaya bakar tongkang merupakan budaya untuk menyampaikan rasa syukur atas
kehidupan di dunia bagi warga tionghoa. Dia mengatakan dengan iven bakar
tongkang ini dapat meningkatkan kembali nama bagansiapiapi yang telah kita
kenal sejak dulu di mata pelajaran geografi.
Dikatakannya,
seiring dengan memudarnya nama Bagansiapiapi sebagai penghasil ikan merupakan
fenomena.
“Apa yang
sebenarnya terjadi?,”tuturnya.
Dia
mengatakan ada beberapa pendapat yang mengatakan laut bagansiapiapi “over
fishing” ada juga karena pendangkalan laut. Bahkan, lanjutnya mengatakan adanya
beroperasi kapal asing “illegal fishing” dengan menggunakan peralatan illegal.
“Bagansiapiapi
menurut posisinya sangat menguntungkan bagi daerah Rokan Hilir dibidang
pariwisata karena berdekatan dengan Negara lain. Baik itu wisata bahari maupun
wisata budaya daerah. Kebudayaan melayu disini juga masih lestari,”pungkasnya. (andi
krc)