Jumat, 04 November 2011

Sidang lapangan terhadap kapal penangkap ikan buatan thailand digelar

BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Sidang lapangan digelar untuk melihat barang bukti (BB). Sidang lapangan tersebut dihadiri hakim anggota II Wahyu.B,SH dari Pengadilan Negeri Ujung Tanjung Rokan Hilir, dari pihak Jaksa hadir Ristopo.S,SH dan saksi ahli Ir.H.Amrizal. Sidang lapangan melihat BB kapal penangkap ikan buatan thailand tersebut di pos airud Rokan Hilir jalan pelabuhan baru ujung Bagansiapiapi, Jumat (4/11).

Kapal ikan trowl buatan Thailand tanpa surat (bodong,red) ditangkap didaerah perairan ujung sembur beberapa bulan lalu dengan empat ABK berasal dari Myanmar. Keempat ABK berasal Myanmar yang saat ini ditahan bernama Tun Lin (25), Kwaw (40), Tun Win (23), Ba Thint (30) dan Hlai (19).

“Hari ini sidang lapangan untuk melihat apakah sesuai dengan apa yang kita sampaikan,”ujar Amrizal ketika ditemui KABARROHIl.

Dia mengatakan bahwa sidang lapangan ini untuk melihat kapal yang ditangkap sekaligus melihat jaring yang digunakan untuk menangkap ikan di perairan wilayah Rokan Hilir. Harapan kita, disebut kepala Diskanlut Rohil ini agar kapal penagkap ikan dengan trowl ini di sita oleh negara. Hal ini di tambahkannya agar membuat jera para penangkap ikan dengan trowl.

Sementara itu jaksa Ristopo.S,SH ketika dikonfirmasi menegaskan bahwa sidang lapangan ini untuk melihat langsung kapal penangkap ikan beserta alat tangkapnya.

“Meninjau langsung kapal dan alat penangkapnya (jaring,red) sebesar 1 cm, dimana anak ikan bahkan anak udangpun dapat terjaring. Dalam persidangan diajukan 3 saksi ditambah satu saksi ahli,’pungkasnya. (andi wrc)    

Desember 2011, Diskanlut Rohil bakal ada kapal patroli fiberglass ukuran kecil

BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kapal patroli laut kecil dari fiberglass pada Bulan Desember mendatang diperoleh oleh Dinas kelautan dan perikanan Rokan Hilir (Diskanlut Rohil). Demikian dikatakan oleh Ir.Amrizal, Kepala Diskanlut Rohil ketika ditemui KABARROHIL di jalan Perdagangan Bagansiapiapi, Kamis (3/11).

“Kapal tersebut dibuat di batam dengan kecepatan speed 40 knot mil laut. Kapal itu menggunakan mesin tempel 200 PK sebanyak 3 buah,”tutur Amrizal.

Dikatakannya kapal patroli tersebut berasal dari dana alokasi khusus (DAK). Kapal patroli dengan kecepatan 40 knot tersebut saat ini masih dalam proses pembuatan di Batam. Dia mengatakan dengan adanya kapal patroli tersebut maka Diskanlut Rohil menambah satu armada patroli untuk menjaga terhadap illegal fishing dan penjualan ikan ditengah laut.

“Kapal patroli tersebut  menambah armada kapal patroli Diskanlut Rohil meskinpun masih kapal kecil,”ujar Amrizal.

Dikatakannya dirinya usai melakukan rapat tentang pengawasan pulau-pulau terluar di kantor Bappeda Rohil. Dimana dalam rapat tersebut untuk menjaga pulau terluar di wilayah Rohil yakni Pulau-pulau Jemur. Untuk itu ditahun mendatang Diskanlut mengajukan proposal bantuan dana pusat untuk menambah kapal armada patroli dalam mengawasi pulau terluar tersebut.

“Kita saat ini sedang merincikan spesifikasi armada kapal yang dibutuhkan. Dalam spesifikasi ini kita meminta petunjuk dari Badan Klasifikasi Indonesia Pekanbaru,”pungkasnya. (andi wrc)