BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Salah satu Senarai Pernikahan Winda
Desrina,SE binti H.Annas Maamun dengan Arif Irawan,S.STP bin H.Rahmat Malik,SH dilakukan upacara
prosesi Dharma Asthabrata. Hal tersebut dilaksanakan karena Arif irawan
merupakan purna STPDN. Acara tersebut berlangsung hikmat di kediaman dinas
Bupati kabupaten Rokan Hilir, Senin (21/11). Acara tersebut dipimpin secara
langsung oleh pasukan IPDN Kampus Rokan Hilir.
Prosesi ini merupakan tradisi
korps praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri dalam mengantar sekaligus
memberikan penghormatan kepada purna praja yang akan melangkah memasuki
lembaran kehidupan rumah tangga.
“Prosesi ini akan membentuk
formasi Bintang Astha Brata yang merupakan symbol bagi seseorang pemimpin
berjiwa pamong praja,”tutur Wabup H.Suyatno,AMP yang adalah purna praja STPDN juga.
Tampak dalam prosesi upacara
tersebut beberapa barisan praja IPDN kampus Rokan Hilir mengiringi kedua mempelai memasuki teras
rumah kediaman bupati Rohil. Mereka diiringi dengan langkah tegap oleh praja IPDN
tersebut. Setibanya di teras mereka melakukan pembentukan formasi Bintang Astha
Brata mengelilingi kedua mempelai. Selanjutnya wabup H.Suyatno,AMP yang juga merupakan
alumni STPDN itu mengenakan cincin kepada mempelai pria dan diteruskan ibu Hj.Wan Mardiana
Suyatno memberikan baju dharma wanita kepada mempelai wanita.
Prosesi pernikahan praja muda
Dharma Astha Brata memiliki arti bahwa prosesi ini sebagai symbol pembekalan
bagi purna praja sebagai Abdi Negara dan Abdi masyarakat yang berlaku dengan
jiwa Astha Brata. Dijelaskan oleh pembawa
acara bahwa Astha Brata merupakan wejangan yang berisikan delapan laku, delapan
perbuatan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin berjiwa pamong praja.
Lanjutnya mengatakan purna praja dituntut menyelami antara lain watak matahari
yang memberikan kehidupan, watak Bulan yang menerangi, watak bintang yang
menjadi pedoman arah, watak Angin yang senantiasa bergerak, watak Mendung yang
berwibawa, watak Api yang memberikan semangat, watak Samudera yang berpandangan
luas dan watak Bumi yang memberikan kemakmuran.
“Pamong praja muda kini tibalah
engkau ke gerbang masa depan. Jadilakanlah pengabdianmu laksana pilar yang
menjadi penyangga bangsa ini. Wahai putri pilihan, jadilah engkau laksana
melati yang putih. Senantiasa tunjukkan kerelaan dan keikhlasanmu sebagai
pendamping setia. Pamong praja muda selamat menempuh hidup baru dalam behtera
kebahagiaan, mengemban tugas membina rumah tangga sekaligus tugas sebagai Abdi
Negara dan abdi masyarakat. Bentuklah keluarga yang sakinah, didalamya engkau
akan menoreh sebuah sketsa kehidupan masa depan. Lahirkan putra-putri Indonesia
yang membanggakan sebagai generasi penerusmu mewarisi cita-cita luhurmu
mengabdi kepada masyarakat dan akan selalu berbakti kepada Nusa dan
bangsa,’tandas sayup suara mengiringi langkah para praja.
Sebelumnya telahpun dilaksanakan
upacara menggantung-gantung, upacara berandam, upacara berinai. Upacara khatam
Quran, dan upacara akad nikah. Kemudian
setelah upacara Prosesi Dharma Asta Brata ini dilangsungkan juga upacara
mengarak pengantin lelaki, upacara menyambut arak-arakan pengantin lelaki
dengan penampilan silat, bertukar tepak induk dan berbalas pantun.
Setelah prosesi berbalas pantun
di ambang pintu rumah pengantin
perempuan yang dilakukan oleh pemantun pihak lelaki dengan pemantun pihak
perempuan dan mak Andamnya barulah diperbolehkan bersanding. Kemudian itu
dilaksanakan upacara alu-aluan dan tahniah serta upacara santap nasi
berhadap-hadapan. Selanjutnya keesokan hari
(Selasa 22/11,red) juga dilaksanakan upacara mandi taman/mandi damai. (andi krc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar