Sabtu, 03 September 2011

Buaya masuk kampung, Ditangkap warga karena memangsa ternak


BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Buaya ( crocodile) dewasa berukuran panjang kurang lebih 2 meter 80 centimeter lebih ditangkap oleh warga setempat karena memasuki kampung warga dan memangsa ternak warga setempat. Buaya tersebut disebut warga  buaya katak. Buaya  itu ditangkap warga di parit depan rumahnya secara beramai-ramai, Jumat (2/9) kemaren. Seekor buaya itu saat ini diikat di halaman rumah Zainal Abidin jalan Batang Nibung RT 007/RW 03 kepenghuluan Parit Aman, Kecamatan Bangko atau kurang lebih dua kilometer arah utara kota Bagansiapiapi ibukota Kabupaten Rokan Hilir.


Ketika  ditemui KABARROHIL, Sabtu (3/9) Zainal Abidin mengatakan bahwa buaya yang ditangkap adalah buaya katak. Diterangnya buaya itu ditangkap pada jumat pagi oleh masyarakat secara beramai-ramai dengan menggunakan alat setrum baterai vontase 10 Volt dan alat sederhana.

“Kita menangkap buaya itu sekitar 20 orang yang adalah warga sini dan juga merupakan sanak famili. Memindahkannya kesini diangkat oleh delapan orang,”tuturnya.

Sementara itu Lasri (50) warga yang pertama sekali menemukan dan menangkap buaya itu menerangkan bahwa  muasal ditemukannya buaya itu karena seringnya menthok (itik air,red) ternaknya hilang. Dikatakannya pada tanggal 23 Agustus 2011 seekor menthoknya hilang. Kemudian dalam beberapa hari kemudian juga hilang satu ekor. Selanjutnya beberapa hari kemudian juga hilang dua ekor. Ditambahkannya karena kehilangan menthok tersebut maka dirinya kemudian berjaga-jaga siapa gerangan yang memangsa menthoknya tersebut.

“Eruhne, soko ning ngisor umah iki dek ‘e (buaya,red) methu ngelompat mongso pitik. Sekitar jam papat subuh ning parit sebelah iki. Tak senter  enek motone papat ning parit langsung tak enteni sampai isuk,”tutur Lasri dengan logat jawanya. (tahunya dari bawah rumah ini dia  (buaya,red) keluar melompat memangsa itik. Sekitar jam empat subuh di parit sebelah ini. Di senter ada lihat mata empat di parit langsung ditunggu hingga pagi hari).

Lanjutnya, Lasri mengatakan pagi-pagi sekitar jam enam dirinya bersama-sama warga menyentrum parit tersebut maka dilihat muncul buaya itu. Kerena buaya itu melawan dan ganas makanya seorang warga menombak buaya itu.

“Alat setrum satu terbakar kemudian diambil alat setrum satunya lagi. Kami menangkap sekitar 20 orang yang merupakan sanak famili.Kemudian setelah lemas buaya tersebut diikat dan di letakkan di halaman rumah Zainal Abidin. Setelah itu kami laporkan kepada penghulu dan penghulu melaporkannya kepada pegawai kehutanan. Mereka sudah melihat buaya ini dan di foto hari senin mendatang (5/9,red) mereka akan kesini lagi,”terangnya. 
Hasil pantauan KABARROHIL,  Buaya tersebut  menjadi tontonan warga yang berbondong-bondong melihat buaya secara langsung. Jika ingin masuk ke lokasi, warga membuka tempat pungutan sukarela di dalam dos supermie tanpa diharuskan untuk menyumbang. Hasil pantauan kelokasi Buaya tersebut masih hidup dengan bentuk tubuh gemuk pendek dan dilihat kulitnya seperti species  buaya mindoro (crocodylus mindorentis) dan kaki seperti kaki katak dan itik yang  dapat berenang.   . Buaya mindoro ini merupakan buaya semula termasuk anak jenis (sub spesies) dari buaya Irian (crocodylus Novaeguineae) tetapi kini buaya ini dianggap sebagai jenis tersendiri. Buaya mindoro biasanya terdapat di Indonesia yakni di Sulawesi bagian Timur dan tenggara. buaya merupakan kelompok satwa yang dilindungi oleh UU berdasarkan peraturan pemerintah RI nomor 7 tahun 1999 tentang jenis-jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi.

“Kami takut ternak dan anak-anak kami, untuk itu menjaga keselamatannya kami berupaya menangkapnya. Kamipun tak tahu buaya jenis ini satwa dilindungi. Kami telah melaporkan kepenghulu,”pungkas Lasri. (andi wrc).