BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Buaya ( crocodile) dewasa berukuran panjang kurang lebih 2 meter 80
centimeter lebih ditangkap oleh warga setempat karena memasuki kampung warga
dan memangsa ternak warga setempat. Buaya tersebut disebut warga buaya katak. Buaya itu ditangkap warga di parit depan rumahnya
secara beramai-ramai, Jumat (2/9) kemaren. Seekor buaya itu saat ini diikat di
halaman rumah Zainal Abidin jalan Batang Nibung RT 007/RW 03 kepenghuluan Parit
Aman, Kecamatan Bangko atau kurang lebih dua kilometer arah utara kota Bagansiapiapi ibukota Kabupaten Rokan Hilir.
Ketika ditemui KABARROHIL, Sabtu
(3/9) Zainal Abidin mengatakan bahwa buaya yang ditangkap adalah buaya katak.
Diterangnya buaya itu ditangkap pada jumat pagi oleh masyarakat secara
beramai-ramai dengan menggunakan alat setrum baterai vontase 10 Volt dan alat
sederhana.
“Kita menangkap buaya itu sekitar 20 orang yang adalah warga sini dan juga
merupakan sanak famili. Memindahkannya kesini diangkat oleh delapan orang,”tuturnya.
Sementara itu Lasri (50) warga yang pertama sekali menemukan dan menangkap buaya
itu menerangkan bahwa muasal
ditemukannya buaya itu karena seringnya menthok (itik air,red) ternaknya
hilang. Dikatakannya pada tanggal 23 Agustus 2011 seekor menthoknya hilang.
Kemudian dalam beberapa hari kemudian juga hilang satu ekor. Selanjutnya beberapa
hari kemudian juga hilang dua ekor. Ditambahkannya karena kehilangan menthok
tersebut maka dirinya kemudian berjaga-jaga siapa gerangan yang memangsa
menthoknya tersebut.
“Eruhne, soko ning ngisor umah iki dek ‘e (buaya,red) methu ngelompat mongso
pitik. Sekitar jam papat subuh ning parit sebelah iki. Tak senter enek motone papat ning parit langsung tak
enteni sampai isuk,”tutur Lasri dengan logat jawanya. (tahunya dari bawah rumah ini dia
(buaya,red) keluar melompat memangsa itik. Sekitar jam empat subuh di
parit sebelah ini. Di senter ada lihat mata empat di parit langsung ditunggu
hingga pagi hari).
Lanjutnya, Lasri mengatakan pagi-pagi sekitar jam enam dirinya bersama-sama
warga menyentrum parit tersebut maka dilihat muncul buaya itu. Kerena buaya itu
melawan dan ganas makanya seorang warga menombak buaya itu.
“Alat setrum satu terbakar kemudian diambil alat setrum satunya lagi. Kami
menangkap sekitar 20 orang yang merupakan sanak famili.Kemudian setelah lemas
buaya tersebut diikat dan di letakkan di halaman rumah Zainal Abidin. Setelah
itu kami laporkan kepada penghulu dan penghulu melaporkannya kepada pegawai
kehutanan. Mereka sudah melihat buaya ini dan di foto hari senin mendatang
(5/9,red) mereka akan kesini lagi,”terangnya.
Hasil pantauan KABARROHIL, Buaya
tersebut menjadi tontonan warga yang berbondong-bondong melihat buaya secara
langsung. Jika ingin masuk ke lokasi, warga membuka tempat pungutan sukarela
di dalam dos supermie tanpa diharuskan untuk menyumbang. Hasil pantauan kelokasi Buaya tersebut masih hidup dengan bentuk tubuh gemuk pendek dan
dilihat kulitnya seperti species buaya
mindoro (crocodylus mindorentis) dan kaki seperti kaki katak dan itik yang dapat berenang. . Buaya mindoro ini merupakan buaya semula
termasuk anak jenis (sub spesies) dari buaya Irian (crocodylus Novaeguineae)
tetapi kini buaya ini dianggap sebagai jenis tersendiri. Buaya mindoro biasanya
terdapat di Indonesia yakni di Sulawesi bagian Timur dan tenggara. buaya
merupakan kelompok satwa yang dilindungi oleh UU berdasarkan peraturan
pemerintah RI nomor 7 tahun 1999 tentang jenis-jenis tumbuhan dan satwa yang
dilindungi.
“Kami takut ternak dan anak-anak kami, untuk itu menjaga keselamatannya
kami berupaya menangkapnya. Kamipun tak tahu buaya jenis ini satwa dilindungi.
Kami telah melaporkan kepenghulu,”pungkas Lasri. (andi wrc).