Selasa, 31 Januari 2012

Kadispenda Rohil turba, masih ditemukan para objek pajak telah bayar pajak kepada OTK


Para objek pajak hanya bisa pasrah karena sudah terlanjur membayar pajak kepada katanya OTK. Namun para objek pajak mengharapkan agar kejadian ini tidak terulang kembali.

BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Kepala Dispenda Rohil Drs Wan Syaiful Ahmad,Msi kembali turba untuk melihat secara langsung pemungutan pajak reklame dan HO di kota Bagansiapiapi kecamatan Bangko, Senin (30/1). Dirinya bersama karyawan PNS lainnya ikut serta dalam pemungutan pajak tersebut. Hal ini disebut wan Syaiful Ahmad sekaligus memperkenalkan para petugas pemungut pajak yang sebenarnya kepada objek pajak. Karena masih ditemukan penagihan pajak oleh OTK (orang tak kenal) dengan blangko Dispenda Rohil yang menyerupai asli namun palsu (aspal, red).

“Tadi membuktikan kita petugas dispenda agak sulit menagih kembali pajak ho dan reklame. Karena banyak objek pajak yang sudah dipungut oleh OTK. Kita hanya memberikan penjelasan agar para objek pajak dapat membayar pajak kembali kepda petugas pemungut pajak yang sebenarnya,”ujar wan Syaiful Ahmad ketika ditemui KABARROHIL di jalan Sentosa bagansiapiapi, Senin (30/1).

Diharapkannya kepada objek pajak tidak langsung membayar pajak jika merasa meragukan para petugas pemungut pajak tersebut. Dikatakannya dirinya telah memberikan nomor telepon jika mengalami kecurigaan kepada pemungut pajak agar tidak terulang lagi membayar pajak ditahun yang sama.  disebutnya diberitahukan kepada objek pajak agar selalu berhati hati.

Dikatakan wan Syaiful Ahmad bahwa tiga bulan lalu sudah melaporkan tentang adanya OTK yang melakukan pungut pajak. Kejadian ini, disebutnya  telah disampaikan kepada polsek Bangko. Harapan wan syaiful ahmad pihak polsek bangko dapat menindak lanjuti laporannya tersebut.

Kemudian itu, disebut kepada dispenda Rokan hilir ini, agar UPTD pungut pajak sebelumnya memperkenalkan para pemungut pajak terlebih dahulu kepada objek pajak sehingga untuk waktu seterusnya tidak dirugikan. Disebut wan Syaiful bahwa ditaksir kerugian akibat penagihan oleh OTK ini lebih kurang 10 juta rupiah yang hingga saat ini ditemukan . namun belum tahu lagi untuk seterusnya karena masih banyak objek pajak yang masih ditagih.

"Alhamdulilah sampai saat ini para objek pajak telah menyedari dan mau membayar kembali. Kita hanya prihatin terhadap para objek pajak yang terlanjur membayar pajak kepada OTK pemungut pajak sebelumnya,"pungkasnya.

Sementara itu, objek pajak pengusaha sepatu di jalan Sentosa, Ismed mengatakan bahwa mau apalagi pajak sudah terlanjut dibayar kepada OTK yang disinyalir menggunakan blangko aspal. Dirinya merasa dirugikan karena telah membayar sebesar empat ratus rupiah lebih. Padahal disebutnya kepala Dispenda Rohil  yang ikut memungut pajak hanya sebesar tiga ratus rupiah lebih saja. 

Dia mengatakan tidak dapat mengenal mana petugas yang asli dan bukan. Oleh sebab itu dirinya menjelaskan telah mendapat nomor telepon untuk menandakan apakah petugas pajak yang menagih nanti asli atau palsu.

“Mau apa lagi uang sudah terbayarkan. Kita hanya ingin agar petugas tersebut betul-betul diberikan tanda pengenal yang sah sebagai petugas pemungut pajak,”ujarnya. (andi krc)

Belum ada kata ksepakatan, pertemuan dilanjutkan lagi setelah tim meninjau langsung


Sedikitnya 11 orang mewakili masyarakat di kecamatan Kubu menemui anggota DPRD Rohil khususnya komisi I. mereka meminta memutuskan tapal batas dua wilayah yakni teluk nilam dan tanjung loban.

BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Sebelas orang masyarakat kecamatan Kubu mengikuti rapat dengan anggota DPRD Rohil. Mereka menemui delapan anggota DPRD Rohil dan ikut serta dalam rapat di gelar di gedung DPRD Rohil ruang rapat dan pertemuan utama jalan Merdeka Bagansiapiapi, Senin (30/1).

Anggota  legislative yang ikut dalam pertemuan tersebut diantaranya Juanda Juned, Syafri Yunan, M.Ridwan,' Darwis Syam, Bachid Madjied, Dedi Humadi, Abu Khoiri, dan Zulkifli.  Sedangkan masyarakat kecamatan Kubu yang hadir yakni sekdes Syamsuri,Sag, M.ali Mapiali, M. Masuti,Hs, ketua RT A. Somad, pemuka masyarakat Musni, Abd Gani, kepala dusun Sahrul Gamal, penghulu teluk nilap H. Gamal Bachdi, masyarakat Imran Suherman, ketua pemuda Zulhaifi,St dan Udin.

Dalam rapat tersebut membicarakan masalah tapal batas antara Teluk Nilam dengan Tanjung Loban. Namun didalam pertemuan tersebut masih belum ada kata kesepakatan anatar kedua belah pihak untuk memutuskan perbatasannya. Oleh sebab itu disebut Juanda Juned ketika ditemui seusai pertemuan akan dilakukan dengan membentuk tim pansus dari komisi I DPRD Rohil.  Dikatakannya pada hari rabu mendatang diadakan lagi pertemuan untuk mencapai kata kesepakatan kedua belah pihak.

“rabu mendatang diadakan rapat pertemuan lagi untuk mencapai kata kesepakatan dari kedua belah pihak,”ujarnya Juanda Juned. (andi krc)