Minggu, 07 Agustus 2011

Warga harap dibulan Puasa Pekat ditertibkan, Permainan Bola Tangkas masih merebak di warnet

BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Warga masyarakat merasa resah terhadap penyakit masyarakat (Pekat) masih merebak dibulan puasa di kota negeri seribu kubah. Hal ini ditegaskan oleh Hendri Suyanto selaku salah satu warga masyarakat Bagansiapiapi ketika menemui KABARROHIL di jalan Perniagaan Bagansiapiapi, Minggu (7/8).

“Kami harapkan pihak Satpol PP yang berwenang dapat menertibkan pekat yang merebak saat ini seperti permainan bola tangkas di warnet-warnet yang adalah termasuk suatu permainan judi,”jelasnya.

Hendri Suyanto juga menerangkan, selain itu juga diharapkan segera melakukan penertiban terhadap penjual tuak yang masih menjual minuman berkadar alkohol tersebut di pasar darurat jalan satria tangko pada malam hari. Dikatakannya merebaknya penjual tuak dan permainan bola tangkas di warung internet sangat meresahkan. Hal ini lanjutnya mengatakan karena bulan ramadhan merupakan bulan suci bagi umat islam. Oleh sebab itu diharapkan pengusaha warung internet dapat menghormatinya. Kemudian itu, diharapkannya juga pihak yang berwenang melakukan razia pekat di hotel-hotel dan wisma-wisma.

“Hormatilah bulan ramadhan ini. Diharapkan dapat menindak dengan tegas razia yang dilakukan baik terhadap lapo tuak, hotel,wisma maupun pengusaha warnet yang menyediakan permainan bola tangkas. Bila pengusaha warnet dan hotel membandel supaya diberikan tindakan tegas dengan tidak memberikan ijin usahanya,”pungkas Hendri. (andi wrc)

Menjual buah semangka, mengais Rezeki di Hikmah Ramadhan



keterangan fhoto:
Tampak alek sedang menunggu dagangannya sementara itu buruh membongkar buah semangka dagangannya di pasar tangko, Minggu (7/8).




BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Sedikitnya 12 ton semangka dibutuhkan oleh masyarakat kota Bagansiapiapi dan sekitarnya dalam seminggu bulan ramadhan ini. Hal ini terungkap ketika KABARROHIL berbincang dengan salah satu pedagang buah semangka dari enam pedagang buah di pasar darurat jalan Satria Tangko, Minggu (7/8).

Dengan wajah sedikit lusuh pria sumatera utara yang berumur sekira tigapuluhan ini duduk didepan jualannya. Namanya Alek adalah kebiasaan dipanggil pada dirinya. Kepada KABARROHIL, Dia mengatakan sudah selama sepuluh tahun berdagang di kota negeri seribu kubah ini. Dikatakannya dirinya merantau untuk pertama sekali di kota Bagansiapiapi ini membantu untuk menjualkan dagangan orang. Namun sedikit demi sedikit modalpun terkumpulkan yang akhirnya membuka usaha sendiri. Dia menerangkan naik turunnya gejolak untung rugipun pernah dialaminya. Namun dengan kegigihan, sebutnya akhirnya gejolak tersebut dapat diatasi olehnya.

“Pertama sekali datang kesini membantu untuk menjualkan dagangan orang, macam-macam yang dijual ada sayur-mayur, durian, jeruk dan apasajalah. Namun sedikit demi sedikit berusaha patungan untuk membuka usaha sendiri,”tuturnya.

Dia juga menjelaskan pada bulan puasa tahun ini dirinya beralih menjual buah semangka namun tidak meninggalkan dagangannya semula. Dikatakannya seminggu ini gejolak kebutuhan terhadap buah semangka melonjak. Alek mengatakan seminggu ini sudah dua kali mendatangkan buah semangka dimana setiap datang berkisar seberat enam ton per truk angkutan.

“Lumayan , Ini untuk ketiga kalinya mendatangkan buah semangka dari lampung seberat 6 ton. Sudah 12 ton buah semangka laku terjual habis,”terangnya kepada KABARROHIL.

Dia mengatakan dibandingkan bulan ramadhan tahun lalu maka untuk bulan ramadhan tahun ini kebutuhan terhadap buah semangka semakin meningkat. Dikatakannya, sekali mendatangkan buah semangka keuntungan bersih didapatnya berkisar dua juta hingga tiga juta rupiah. Dia menjelaskan bahwa buah semangka dari Lampung lebih manis dan buahnya besar makanya dirinya mendatangkan buah semangka dari lampung meskinpun ongkosnya lebih besar daripada mendatangkan buah semangka dari medan.
“Kita pedagang ingin menjual barang yang bagus dan disukai oleh pembeli,”pungkasnya.

Sedangkan ditempat yang sama, Iwan mengaku sebagai pedagang musiman ini menegaskan kepada KABARROHIL bahwa dirinya berjualan semangka ini hanya pada bulan ramadhan. Dia menerangkan berjualan buah semangka di bulan ramadhan juga dapat menambah pendapatan untuk jelang lebaran. Dia mengatakan setiap sore jelang berbuka puasa dirinya berjualan buah semangka di pinggir jalan. Sedangkan buah semangka diambilnya dari pedagang Alek. Dikatakannya memilih buah semangka yang bagus tentunya mempunyai keahlian tersendiri.

“Yah....rata-rata sehari pendapatan seratus ribu ditangan. Hal ini tergantung daya pembeli dan kenalan kita terhadap seseorang. Karena kita menjual buah semangka memang buah semangka pilihan,”tandasnya. (andi wrc)