BAGANSIAPIAPI,KR- Beberapa waktu lalu Dinas Sosial kabupaten Rokan Hilir telah menfasilitasikan 15 orang penyandang cacat kaki untuk mendapatkan berupa kaki palsu. Tiga orang peyandang cacat yang mendapatkan kaki palsu tersebut mengikuti pelatihan di hotel Mahera Bagansiapiapi kemaren.
Demikian dikatakan Firdaus,SE Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Rohil kepada wartawan ketika dijumpai saat pelatihan tersebut, Kamis (16/12). Dikatakannya untuk pengukuran kaki palsu itu sengaja Dinsos Rohil mendatangkan ahli Balai Besar Rehabilitas Sosial Bina Daksa (BBRSBD), Prof.Dr.Soeharso Surakarta yang mendatangi dari rumah ke rumah para penyandang cacat yang mendapat kaki palsu itu. Lanjutnya menjelaskan bahwa proses pembuatan kaki palsu memakan waktu antara satu hingga satu setengah bulan setelah diukur bentuk kakinya terlebih dahulu.
"Para penyandang cacat itu dari keluarga miskin yang tidak mampu. Bantuan kaki palsu bagi penyandang cacat tersebut bagi mereka yang menjalani masa trauma antara 5 tahun hingga 15 tahun dan dalam usia produktif berkisar umur 15 hingga 30 tahun,"tuturnya.
Dikatakannya Firdaus,SE bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan amanah Bupati Rohil H.Annas Maamun yang menginginkan agar para penyandang cacat dari keluarga tidak mampu dapat diberikan perhatian dan pelatihan.
"Kepedulian Bupati H.Annas Maamun terhadap masyarakat miskin begitu besar, apalagi terhadap penyandang cacat yang berasal dari keluarga yang tidak mampu,"ujarnya.
Dimasa mendatang, lanjutnya kabid Rehabilitasi sosial Dinas sosial Rohil ini mengatakan bahwa Dinas sosial Rohil akan menfasilitasi para penyandang cacat yang telah mendapatkan pelatihan dan bantuan kaki palsu tersebut untuk bertemu Bupati Rohil H.Annas maamun.
Selain itu Dinsos Rohil juga akan membentuk organisasi bagi penyandang cacat sehingga mereka tersebut dengan mudah mendapatkan informasi dan kegiatan-kegiatan ditingkat kabupaten Rohil, provinsi Riau bahkan tingkat Nasional. (Gun).
Demikian dikatakan Firdaus,SE Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Rohil kepada wartawan ketika dijumpai saat pelatihan tersebut, Kamis (16/12). Dikatakannya untuk pengukuran kaki palsu itu sengaja Dinsos Rohil mendatangkan ahli Balai Besar Rehabilitas Sosial Bina Daksa (BBRSBD), Prof.Dr.Soeharso Surakarta yang mendatangi dari rumah ke rumah para penyandang cacat yang mendapat kaki palsu itu. Lanjutnya menjelaskan bahwa proses pembuatan kaki palsu memakan waktu antara satu hingga satu setengah bulan setelah diukur bentuk kakinya terlebih dahulu.
"Para penyandang cacat itu dari keluarga miskin yang tidak mampu. Bantuan kaki palsu bagi penyandang cacat tersebut bagi mereka yang menjalani masa trauma antara 5 tahun hingga 15 tahun dan dalam usia produktif berkisar umur 15 hingga 30 tahun,"tuturnya.
Dikatakannya Firdaus,SE bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan amanah Bupati Rohil H.Annas Maamun yang menginginkan agar para penyandang cacat dari keluarga tidak mampu dapat diberikan perhatian dan pelatihan.
"Kepedulian Bupati H.Annas Maamun terhadap masyarakat miskin begitu besar, apalagi terhadap penyandang cacat yang berasal dari keluarga yang tidak mampu,"ujarnya.
Dimasa mendatang, lanjutnya kabid Rehabilitasi sosial Dinas sosial Rohil ini mengatakan bahwa Dinas sosial Rohil akan menfasilitasi para penyandang cacat yang telah mendapatkan pelatihan dan bantuan kaki palsu tersebut untuk bertemu Bupati Rohil H.Annas maamun.
Selain itu Dinsos Rohil juga akan membentuk organisasi bagi penyandang cacat sehingga mereka tersebut dengan mudah mendapatkan informasi dan kegiatan-kegiatan ditingkat kabupaten Rohil, provinsi Riau bahkan tingkat Nasional. (Gun).