BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL- Hari ulang tahun (HUT) ikatan bidan indonesia (IBI) ke-61
menggelar seminar sehari yang dilaksanakan di gedung serbaguna jalan utama
Bagansiapiapi,Selasa (10/7). Seminar sehari aksi nyata bidan dalam mendukung
pencapaian MDGs dalam sub tema penatalaksanaan bayi baru lahir dibuka oleh
wabup H.Suyatno. Hadir dalam acara ini para Asisten pemkab Rokan Hilir (Rohil),
camat Bangko H.Nur Hidayat,SH, anggota DPRD Rohil Drs Hj Suryati, sejumlah
kepala dinas, seluruh kepala puskesmas kecamatan, ibu-ibu pkk, ketua IBI Riau
Hj Ismawaty. Ketua IBI Rohil Hj Sufiaty Heny dan anggota IBI se Rohil.HUT IBI
ditandai dengan pemotongan nasi tumpeng oleh ketua IBI Riau yang kemudian
diberikan kepada wabup H.Suyatno.
Panitia pelaksana Hj Nurhasanah dalam sambutannya mengatakan
bahwa tanggal 24 juni kemaren IBI berusia 61 tahun. Ditambahkannya kedewasaan IBI
dengan upaya melakukan Liberisasi pelayanan kesehatan dalam masa globalisasi
ini. Disebutnya terselenggaranya HUT IBI ini dengan melakukan seminar untuk
meningkatkan pelayanan dalam mengurangi angka kematian ibu dan anak. Begitu
juga, lanjutnya mengatakan agar ada kecintaan para anggota terhadap organisasi
IBI. Dikatakannya sebagai Nara sumber pada seminar sehari ini didatangkan nara
sumber dari Jakarta, provinsi Riau dan daerah Rohil. Lanjutnya menjelaskan
dalam seminar sehari ini di ikuti sebanyak 430 peserta. Ditambahkannya kegiatan
lainnya IBI juga melakukan bhakti sosial beberapa waktu lalu.
"Acara hari ini merupakan acara puncak HUT IBI yang diikuti dengan pembacaan puisi, hiburan dan
seminar,"tuturnya.
Sedangkan ketua IBI Rohil Sufiaty Hemy,Amd,keb dalam
sambutannya mengatakan bahwa IBI lahir tanggal 24 juni. Disebutnya, dalam usia
61 berbagai pengalaman yang dilalui dan masih banyak lagi yang dilalui.
Dikatakannya masih banyak yang di isi dalam meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat. Dia menjelaskan bahwa bidan di Rohil yang telah diregistrasi
sebanyak 675 orang bidan sedangkan bidan di Riau sebanyak 9366 bidan. Lanjutnya
sebanyak 675 itu pula merupakan anggota IBI yang tersebar di setiap ranting di
wilayah kabupaten Rokan Hilir.
"Semua anggota IBI konsistensi untuk menurunkan angka
kematian ibu dan anak. Sukses IBI,
sukses bidan, sukses pelayanan kepada masyarakat menuju pencapaian
MDGs,"tuturnya.
Dalam kesempatan itu, wabup Suyatno menjelaskan selamat
ultah kepada IBI dan yang berulang tahun juga pada hari ini. Sekira tiga orang
yang ulang tahun pada hari ini, disebut wabup.
"Saya merenungkan diri setelah mendengar syair ketika
dilantunkan lagu mars IBI tadi secara bersama-sama. Bahkan sekaligus
disampaikan visi dan misi IBI,"kata wabup.
Didalam mars IBI tersebut ada syair yang mengatakan tugas
kita menyerahkan jiwa dan raga tanpa tanda jasa. Hal tersebut disebut wabup menjadi
renungan. Bahkan bisa disadari bidan bekerja baik siang dan malam meluangkan waktu untuk pelayanan kesehatan
dan keselamatan masyarakat.
"Kalaulah semua bidan di Rohil seperti dalam syair itu,
atau yang bekerja seperti pernah saya lihat di tv dimana seorang bidan melayani
masyarakat di Papua yang tak mengenal waktu dan lelah meskinpun jarak tempuh
dengan berjalan kaki maka angka kematian ibu dan anak dapat dikurangi. Inilah
yang kita harapkan,"kata wabup.
Orang nomor dua di Rohil ini sangat menyambut apresiasi
terhadap kekompakan didalam menjalankan organisasi IBI Rohil. Hal ini disebut
wabup H.Suyatno dengan banyaknya anggota yang hadir dalam seminar sehari ini.
Oleh sebab itu, dikatakan wabup agar menjaga keutuhan persatuan, kesatuan dan
kebersamaan ini didalam membangun daerah Rokan Hilir.
"Kita bersatu membangun negeri ini. Kita berusaha bersama anggota DPRD Rohil
mencantumkan program IBI Rohil ke APBD Rohil,"katanya.
Lanjutnya mengatakan kepada bidan agar dapat melayani
masyarakat dengan sebaik baiknya. Disebut wabup organisasi yang beranggota cukup
banyak ini agar dipertahankan rasa kekompakan, rasa persatuan dan kesatuannya. Selanjutnya
wabup ingin didalam menjalankan programnya IBI ikut mengaktifkan kembali
program posyandu. Dikatakannya, mengapa angka kematian ibu dan anak terjadi ?
hal ini mungkin salah satu cara
mengatasinya dengan meng aktifkan lagi posyandu.
"Kegiatan program yang bagus seperti posyandu perlu
digalakkan kembali,"pungkasnya.(andi krc)