BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Empat lokasi Sekolah SMP/MTs di
Bagansiapiapi menjadi sasaran pantauan
pelaksanaan UN oleh Kadisdik Rohil Drs Surya Arfan,Msi, Senin (23/4). Keempat
sekolah SMP/MTs tersebut adalah SMPN 1 Bangko, SMPN 2 Bangko, SMPS Muhammadiyah
dan diakhiri pemantauan di MTs Datuk Batu Hampar Bagansiapiapi. Dalam kunjungan memantau
pelaksanaan UN jenjang SMP dan sederajat tersebut, Kadisdik Rohil didampingi
Kabid Kurikulum Khairul Azam. Satu demi satu ruangan dipantau oleh mantan Ka.
Bapedalda Rohil ini dari luar pintu masuk ruang ujian.
Mengawali pemantauan, Rombongan
Kadisdik ke SMPN 1 Bangko jalan Sumatera Bagansiapiapi. Rombongan disambut oleh
kasek SMPN 1 Bangko dan sejumlah guru.
Sebanyak 327 siswa SMPN 1 Bangko
ikut ujian mata pelajaran Bahasa
Indonesia, hari pertama UN. Menurut keterangan salah satu guru SMPN 1 Bangko
peserta UN disediakan sebanyak 17 ruang
ujian dimana satu ruang sebanyak 20 orang siswa.
Setelah selesai berkeliling
setiap depan pintu ruangan UN, kemudian
rombongan selanjutnya memantau SMPN 2 jalan Pelabuhan Hulu Bagansiapiapi. Di
sekolah yang berdekatan dengan pasar dan dermaga ikan rakyat ini disambut
langsung oleh kepsek dan sejumlah guru.
Kepada KABARROHIL, salah satu guru Sariana,Spd menegaskan bahwa di SMPN 2
Bangko yang terdaftar ikut UN sebanyak 258 siswa. Namun disebutnya, dari 258
siswa itu 3 orang siswa diantaranya
yakni 1 orang siswa putri, Nurmala
pindah sekolah dan 2 orang siswa putra yakni Anggara dan Sudirman
berhenti sekolah tanpa alasan, karena sudah lama tidak masuk sekolah.
Menjawab KABARROHIL tentang rencana Bupati H.Annas Maamun agar SMPN 2 Bangko
dipindahkan lokasi belajar di Batu Empat samping Koramil jalan Kecamatan
Bagansiapiapi, sejumlah guru sangat menyambut rencana tersebut. Mereka
mengungkapkan kondisi lingkungan SMPN 2 Bangko saat ini sudah
memprihatinkan. Karena disaat belajar
dengan bau amis ikan dan terasi (belacan,red) serta lingkungan berdekatan
dengan pasar dan dermaga pelabuhan rakyat sangat tidak nyaman dalam proses
belajar dan mengajar.
"Kami mengharap segera
pindah karena tidak memenuhi syarat belajar dan mengajar dalam lingkungan saat
ini,"harap Sariana,spd.
Setelah selesai memantau, selanjutnya
rombongan Kadisdik Rohil menuju SMPS Muhammaddiyah jalan Pahlawan
Bagansiapiapi. Kepsek SMPS Muhammadiyah, Winarty menjelaskan bahwa siswa SMPS Muhammadiyah
yang ikut UN sebanyak 65 siswa sementara terdata ikut UN sebanyak 69 siswa.
Sehingga, disebutnya ada empat orang
siswa yang tidak ikut UN. Kepsek SMPS Muhammaddiyah, Winarti menegaskan keempat
orang siswa yang tidak sekolah tersebut adalah Juliana, Suwaji, M.Hendro dan
Zurian Anda.
Dikatakannya, pelbagai upaya
telah dilakukan untuk membujuk siswa tersebut agar masuk sekolah oleh guru wali
kelasnya namun siswa tersebut masih juga tidak mau masuk sekolah.
Selesai memantau kemudian
rombongan melanjutkan ke Mts Datuk Batu Hampar jalan Tugu Bagansiapiapi.
Menurut salah satu guru siswa Datuk Batu Hampar yang ikut UN sebanyak 70 orang
siswa.
Kadisdik Rohil Drs.H.Surya
Arfan,Msi mengatakan kepada KABARROHIL
seusai melaksanakan pemantauan itu, bahwa pelaksanaan UN hari pertama
berlangsung aman dan lancar dan penuh dengan pengawasan. Lanjutnya mengatakan berdasarkan pantauan
masih ada juga siswa yang tidak ikut UN. Hal ini setelah ditelaah, disebutnya
bukan karena faktor ekonomi mereka tidak sekolah, tetapi faktor humanis dalam
arti manusia atau siswanya yang tidak mau sekolah. Karena telah ada daya upaya
pihak sekolah untuk membujuk rayu siswa tersebut agar masuk sekolah namun
hingga menghadapi UN siswa tersebut tidak sekolah.
"Sudah didatangi kerumahnya
tidak mau juga ikut UN. Oleh sebab itu, dihimbau kepada orang tua agar menegaskan
kepada anak-anaknya untuk memberikan pengertian bahwa pendidikan itu sangat
penting untuk masa depan si anak. Kita menghimbau agar siswa tetap bersekolah
hingga meraih cita citanya,"ujarnya.
Lebih jauh Kadisdik Rohil,
H.Surya Arfan menegaskan dinas pendidikan Rohil pada tahun ini memprogramkan
memberikan bea siswa kepada orang yang tidak mampu berprestasi dalam arti orang
tua tidak mampu menyekolahkan anaknya ke jenjang Perguruan Tinggi. Program ini
agar dapat membantu siswa berprestasi yang berkeinginan melanjutkan keperguruan
tinggi namun terkendala oleh segi ekonomi. Ditambahkannya, Syaratnya lulus
masuk Perguruan Tinggi Negeri, berprestasi di SMU serta orang tuanya tidak
mampu.
"Untuk program tahun ini
kita menyediakan sebanyak 5 orang siswa berprestasi. Biar berubah siklus
kehidupan ini,"pungkasnya. (andi krc)