>>Dua orang data
lama dan empat orang pendataan baru
PALIKA,KABARROHIL-Meskinpun
medan yang sulit dan jauh namun petugas kesehatan Panipahan, kecamatan pasir
limau kapas (Palika) menempuhnya juga. Hal ini
untuk mendata dan menjajaki para penderita penyakit filariasis (kaki
gajah,red) yang dilakukan pelacakan ke daerah kepenghuluan sei daun, Selasa
(19/3/2013) kemaren.
“Setelah melakukan
pelacakan ke kepenghuluan sei daun ada 6 penderita filariasis yang sudah tingkat
kronis. Dua diantaranya Mentol dan Soleh sudah terdata sebelumnya oleh petugas
kesehatan sedangkan empat termasuk data baru. Mereka rata-rata berusia diatas
40 tahun dan telah mengalami pembengkakan kaki,”ujar kapuskesmas panipahan dr
Netty Juliana melalui telepon selulernya, Rabu (20/3/2013).
Netty mengatakan setelah
menemui salah satu penderita filariasis tersebut, Majah (52) dan sempat
berbincang-bincang dengannya. Dia (Majah,red) menyambut petugas kesehatan
dengan ramah. Bahkan memperlihatkan kakinya yang sudah membengkak dialaminya.
“Menderita kaki bengkak
sudah selama 20 tahun,”ujar Majah seperti yang dituturkan dr Netty Juliana
kepada KABARROHIL.
Disebut dr Netty Juliana,
Majah pernah berobat ke Rantau Prapat daerah asalnya sebelum mereka berdomisili
di sei daun kecamatan pasir limau kapas. Namun tidak perubahan.
“Bahkan kami menawarkan
agar dibawa untuk berobat ke puskesmas namun Majah saat itu masih merasa malu
menunjukkan penyakit yang dideranya. Akhirnya kami beri penyuluhan dan kami
jabarkan tentang perawatan dan pengobatan terhadap penderita filariasis ini.
Akhirnya dirinya mau terbuka dengan para petugas dan merasa senang atas
perhatian para petugas kesehatan terhadap dirinya,”tutur dr Netty menjelaskan.
Dikatakan oleh kepala UPTD
kesehatan Panipahan ini, ke enam penderita filariasis (kaki gajah,red) tersebut
dua diantaranya sudah didata sebelumnya yakni Mentol (56) menderita filariasis
selama 25 tahun dan Soleh (52) menderita filariasis 15 tahun.
Sedangkan empat penderita
filariasis yang baru terdata yakni M.Ibrahin (43) menderita filariasis selama 13
tahun, Inur (53) menderita filariasis selama 20 tahun, andung Posah (63)
menderita filariasis kedua kakinya selama 25 tahun dan Majah (52) menderita
filariasis selama 20 tahun.
Dikatakan dr Netty,
setelah ditemukan 6 penderita filariasis ini puihaknya terus menjajaki dan
melakukan pelacakan langsung kedaerah-daerah lain di wilayah kecamatan pasir
limau kapas melalui staff pustu. Sedangkan terhadap penderita filariasis yang
ada diberikan obat dan diberikan pengarahan danpenyuluhan.
“Diberi obat 10 hari dan
diajarkan tata cara membersihkan kaki yang bengkak dan berair
tersebut,”pungkasnya. (AGR)