Minggu, 15 April 2012

Nelayan Kerang Tradisional resah Solome Asal Sumut berkeliaran, Kadiskanlut sebut rutin patroli di perairan Rohil


BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL:-Nelayan pencari kerang atau pengarut kerang kecil Bagansiapiapi merasa miris. Penghasilan tangkapan kerang saat ini sudah semakin berkurang. Hal ini karena masih berkeliarannya penangkap kerang dengan peralatan solome berasal dari daerah Sumatera Utara berkeliaran menggarut kerang di perairan Rokan Hilir. Demikian disampaikan salah satu nelayan Junaidi kepada KABARROHIL ketika ditemui di pelabuhan sungai di kepenghuluan Bagan Punak Pesisir, Sabtu (14/4) kemaren.

Disebut Junaidi, keberadaan nelayan asal Sumatera Utara dengan menggunakan peralatan tangkap pukat Solome yang beroperasi menangkap kerang di perairan Rohil membuat rekan-rekannya resah bahkan kewalahan mencari kerang di perairan Rohil. Disebutnya, hal ini mengakibatkan penghasilan tangkap mereka drastis berkurang dari biasanya.

Dijelaskan Junaidi, sebelumnya mereka menggaruk kerang tradisional menghasilkan tangkap kerang sehari bisa mencapai delapan karung yang dapat menghidupi sanak-keluarga mereka. Namun saat ini disebutnya sangat miris sekali, setelah keberadaan nelayan Solome di perairan Rohil mereka hanya menghasilkan kerang sebanyak tiga karung sehari. Bahkan pernah dirasakannya mendapat kerang sehari dengan membawa 60 kilogram kerang saja. Oleh sebab itu diharapkannya Dinas Perikanan dan Kelautan Rokan Hilir dapat mengatasi hal ini dengan selalu melakukan patroli d laut untuk menangkap nelayan yang menggunakan peralatan pukat solome yang dilarang itu.

”Kami ado masalah sedikit dalam penghasilan kerang karena adonyo nelayan Solome dari Sumut menangkok korang di perairan Rohil. Akibatnyo, biasonyo kami dapek korang 8 goni kiniko hanyo dapek korang 3 goni, bahkan ponah dapek korang 60 kilo sajo. Diharapkan agar kami dapek hidup bertahan untuk makan sanak pamili. Oleh sebab itu diminta agar Dinas Perikanan dan kelautan dapek patroli untuk menangkok kapal dengan peralatan Solome yang dilarang itu,”ujarnya.

Sementara itu, kepala  Dinas Perikanan dan Kelautan Ir Amrizal ketika dihubungi melalui telepon sellulernya, Minggu (15/4) menegaskan bahwa Dinas Perikanan dan Kelautan Rokan Hilir secara rutin melakukan patroli di perairan Rokan Hilir. Dikatakannya selama patroli belum menemukan nelayan Solome. Lebih lanjut dikatakannya apalagi saat ini masih belum musimnya kerang. Bahkan Dinas Perikanan dan Kelautan disebutnya patroli kelaut perairan Rohil dengan menggunakan kapal nelayan. Hal ini agar tidak diketahui adanya patroli dari Dinas Perikanan dan kelautan oleh nelayan yang menangkap ikan dengan menggunakan peralatan yang dilarang.

”Saya ini baru saja pulang dari patroli laut. Kita secara rutin melakukan patroli di perairan Rohil. Sampai saat ini belum ditemukan nelayan menggunakan peralatan Solome. Apalagi sekarang ini belum musimnya kerang,’pungkasnya. (andi krc)