BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Sedikitnya
mencapai 350 siswa yang menuntut ilmu di SMKN 1 Bangko Jalan Kecamatan batu dua
Bagansiapiapi. 116 siswa diantaranya merupakan siswa kelas III. Demikian
diutarakan oleh Kepala Sekolah SMKN 1 Bangko Aldi,SPd kepada KABARROHIL
ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (12/11).
“Sebanyak 116 siswa yang
merupakan kelas III saat ini sedang melakukan magang di pelbagai
tempat,”ujarnya.
Dikatakannya, para kelas III
diwajibkan untuk melakukan magang untuk menerapkan teori di lapangan. Magang
tersebut dilakukan sesuai dengan jurusan masing-masing. Dijelaskan oleh kepsek,
para siswa tersebut saat ini lagi magang
ada yang di Bagansiapiapi, ada juga di Pekanbaru, di Dumai, bahkan di Duri dan
Siantar. Disebutnya para siswa kelas III SMKN 1 Bangko tersebut melakukan magang
paket 3 (tiga) bulan yang dimulai sejak tanggal 25 Oktober 2012 hingga tanggal
25 Desember 2012 mendatang. Disebut kepsek SMKN 1 Bangko ini bahwa siswa yang
magang itu terutama jurusan arsitek yang magang di konsultan, jurusan sipil magang
di kontraktor, sedangkan jurusan automotif magang di bengkel bahkan ada juga
siswa SMKN 1 Bangko magang di Siantar.
Dijelaskannya, siswa magang
sebanyak 116 siswa dimana semua siswa merupakan kelas tiga di jurusan teknik
batu beton sebanyak 38 siswa , jurusan teknik gambar bangunan sebanyak 28 siswa,
dan jurusan teknik kenderaan ringan sebanyak 47 siswa.
“Namun ada juga siswa yang sakit
sehingga tidak jadi magang. Diharapkan kepada siswa yang magang agar dapat menjaga
nama baik sekolah dan serius dalam magang sehingga mendapatkan pengetahuan praktek
lapangan diluar teori yang dipelajari di sekolah,”ujar Aldi.
Disisi lain, kepala sekolah
SMKN 1 Bangko ini mengatakan siswa mereka pernah meraih prestasi yang
membanggakan nama sekolah juga nama daerah Rokan Hilir. Hal ini ketika siswa
bernama Luthvie Sahera kelas II jurusan teknik arsitek berprestasi meraih juara
tiga Cad Building (Auto Cad) LKS tingkat Provinsi Riau tahun 2012 di Pekanbaru.
"Lomba itu diikuti oleh
9 (Sembilan) kabupaten/ kota dimana sebagai juara 1 dari Pekanbaru, dan juara 2 dari Dumai,"jelas
Aldi.
Disebutnya yang ikut serta pada
lomba tersebut yakni Luthvie Sahera saat ini sudah di kelas III merupakan
angkatan kedua. Ditambah Aldi, bahwa prestasi di sekolah Luthvie sangat bagus disekolah.
Oleh sebab itu siswa ini diberi dukungan penuh untuk meningkatkan prestasinya.
Dijelaskan Aldi bahwa Luthvie terpilih mewakili sekolah ke Pekanbaru setelah
melalui proses uji kompetensi dari tiga siswa yang berprestasi. Mereka ber tiga
di bina selama dua bulan. Selanjutnya dipilih satu orang yaitu Luthvie yang kemudian dibina
lagi selama sebulan.
“Di Pekanbaru mengikuti
lomba LKS dan meraih juara III,”ujar Aldi.
Selain itu, juga ada lulusan SMKN 1 Bangko yang berprestasi, yakni
siswa bernama Rio Saputra yang sekarang kuliah di UIR pekanbaru. Dikatakan Aldy
bahwa Rio Saputra merupakan lulusan angkatan pertama saat ini menjadi Asisten Dosen di UIR sekaligus
bekerja di perusahaan konsultan di Pekanbaru.
Disebut Aldi,SPd bahwa SMKN
1 Bangko yang sudah berjalan selama enam tahun yakni pada awal 2006 ketika itu
masih menumpang di gedung SMA 1 Bangko dengan 10 guru bantu daerah ditambah
seorang guru honor daerah. Selanjutnya sejak tahun 2008 SMKN 1 Bangko sudah
menempati gedung saat ini di jalan kecamatan batu dua Bagansiapiapi.
Disebutnya, lahan seluas 5 hektar ini merupakan lahan dari pemdakab Rokan Hilir
untuk dijadikan sekolah SMKN 1 Bangko. Dijelaskan Aldy, pembangunan sekolah
pada awalnya hanya enam lokal ditambah ruang kantor dan guru. Namun saat ini
sudah memiliki 12 lokal ruang belajar dengan 1 (satu) lokal laboratorium, 1(satu)
lokal perpustakaan dan 2 (dua) ruang workshop yakni untuk jurusan automotif dan
bangunan. Untuk selanjutnya, dikatakan Aldy,
tenaga siswa SMKN 1 Bangko juga dapat menerima pesanan sebagai tukang
las dari luar.
“Meskinpun peralatan-peralatan
saat ini masih kurang. Karena hanya memiliki computer di laboratorium khusus arsitek
sebanyak 18 unit yang seharusnya peralatan komputer di ruang laboratorium
sebanyak 30 unit. Kita berusaha menghilangkan stigma lama dimana siswa SMK
diidentikkan tukang berkelahi dan tukang bolos,"pungkasnya. (krc
01)