Rabu, 09 September 2009

Sambutan Bupati Pada Sidang Wakil Rakyat Rohil

>>Setelah disahkan 3 Ranperda menjadi Perda dan RAPBD-P menjadi APBD-P Rohil 2009
>>Kepsek Mengangkat Tenaga Guru Honor

BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-
Setelah mendengar penyampaian pendapat fraksi-fraksi anggota dewan tentang 3 Ranperda untuk dijadikan Perda, Bupati Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) H.Annas Maamun menyampaikan sambutannya di gedung DPRD Rohil jalan Merdeka Bagansiapiapi, Selasa (8/9) kemaren.

"Hari ini telah dapat disahkan Ranperda menjadi Perda yang adalah untuk kepentingan masyarakat,"ujarnya.

Orang nomor satu di Rohil ini mengatakan akan melaksanakan kesepakatan tersebut dengan sebaik-baiknya.

"Kami berjanji akan melaksanakan apa kesepakatan ini dengan sebaik-baiknya,"katanya.

Ia menegaskan tentang permasalahan guru honor seperti yang disampaikan oleh anggota dewan, Ia mengatakannya bahwa hal tersebut telah terjadi kesalahan bersama karena selama ini banyak kepala sekolah mengangkat tenaga honor atas kehendaknya sendiri sehingga membingungkan pendataan tenaga honor guru tersebut.

"Mengenai guru honor telah terjadi kesalahan bersama, tidak saja hanya pemerintah daerah melainkan karena adanya kepala sekolah yang mengangkat tenaga honor guru dengan sendirinya tanpa persetujuan pengangkatan dari bupati,"katanya.

Diakhir sambutannya, Bupati Rohil menambahkan bahwa kepada anggota dewan yang tidak terpilih lagi menjadi wakil rakyat tetap diperlukan dalam kemajuan dan pembangunan kabupaten Rohil selanjutnya.

"Meskinpun bapak-bapak tidak lagi menjadi anggota dewan tetapi selanjutnya bapak-bapak masih sangat diperlukan untuk melanjutkan pembangunan Rohil selanjutnya,"tandasnya H.Annas Maamun. (Andi WRC).

Penyampaian Pendapat Fraksi DPRD Rohil terhadap 3 Ranperda Menjadi Perda

>>Akhirnya Kepenghuluan Penipahan Laut disetujui berganti nama menjadi Kepenghuluan Teluk Rahmat

BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Sidang wakil rakyat yang digelar di gedung DPRD Rohil jalan Merdeka Bagansiapiapi, Selasa (8/9) kemaren membahas penyampaian fraksi tentang Ranperda (Rancangan Peraturan Daerah) peningkatan status kepenghuluan menjadi defenitif, Ranperda perubahan status kepenghuluan menjadi kelurahan dan Ranperda pengelolaan tentang barang milik daerah. Sidang dipimpin ketua DPRD Rohil, Dedi Humadi didampingi wakil ketua DPRD Rohil, Rashyd Abizar dengan dihadiri oleh Bupati H.Annas Maamun dan wabup H.Suyatno serta kepala dinas,badan dan kantor dilingkungan Pemdakab Rokan Hilir (Rohil).

Darwis Syam dari fraksi Golkar plus menyatakan betapa pentingnya ketiga komponen Ranperda tersebut. Ia mengatakan adanya kepenghuluan menjadi defenitif sangat disetujui sedangkan perubahan status menjadi kelurahan fraksinya menyetujuinya namun harus memperhatikan tentang tenaga jabatan lurah dan sekretaris, yakni sebanyak 18 kelurahan tersebut jika dicarikan sesuai eselon akan ada penyedotan pegawai Pemdakab Rohil untuk ditempatkan di jabatan tersebut.

Kemudian Ranperda tentang pengelolaan barang milik daerah dianjurkan agar jangan lepas dari pendataan.

"Tidak ada lagi barang milik daerah yang di rohil maupun luar daerah yang tidak terdata,"katanya.

Ia menambahkan terutama barang milik daerah yang tidak tetap milik daerah agar diselesaikan.

"Pemdakab dapat menanggulangi terhadap masalah lahan milik daerah tersebut supaya diselesaikan dengan baik,"ujarnya.

Secara umumnya ditambahkannya bahwa fraksi golkar plus yang diketuai oleh Azwar,SH dan sekretarisnya Darwis Syam menerima ketiga Ranperda itu menjadi Perda (Peraturan Daerah,red).

Kemudian itu fraksi yang lain juga memberikan pandangan menyetujui Ranperda menjadi Perda,yakni fraksi PPP,fraksi PDI-P,fraksi KSN, fraksi PDK plus dan juga fraksi PBR. Ketika Fraksi PPP dalam penyampaian pandangannya terjadi listrik mati dan kembali listrik hidup setelah fraksi tersebut selesai menyampaikan pandangannya terhadap 3 Ranperda itu. Sedangkan fraksi PDK plus menyetujui dan menyokong terhadap keberadaan kepenghuluan Pulau Jemur.

Namun fraksi PBR menggaris bawahi terhadap kepenghuluan Penipahan Laut yang menurutnya setelah ditilik garis sejarahnya maka sepantasnya kepenghuluan itu diganti namanya menjadi kepenghuluan Teluk Rahmat.

Pengusulan perobahan nama kepenghuluan Penipahan Laut menjadi kepenghuluan Teluk Rahmat sempat terjadi adu pendapat. Karena menurut ketua DPRD Rohil sebagai pimpinan sidang diusulkan pada sidang mendatang kepada pemdakaab Rohil. Namun fraksi PBR bersikeras dilakukan pada sidang saat ini. Akhirnya atas keputusan anggota dewan bersama maka disetujui pergantian nama tersebut dengan disaksikan Bupati dan wabup. Dalam sidang itu juga anggota dewan menuetujui 3 Ranperda tersebut menjadi Perda. (Andi WRC)

52 Tahun Yayasan Perguruan Wahidin Bagansiapiapi

>>Perlu Kerja Keras di Tahun kerbau

BAGANSIAPIAPI,(KABARROHIL)-Yayasan Perguruan Wahidin jalan Pahlawan Bagansiapiapi merayakan hari ulang tahunnya yang ke-52 .Perayaan dilaksanakan di halaman sekolahnya tersebut penuh dengan suka cita yang dilanjutkan dengan konvoi parade marching band dan murid sekolah keliling kota Bagansiapiapi. Perayaan hari ulang tahunnya itu dihitung sejak tanggal dijadikannya sekolah Perguruan Wahidin menjadi sekolah nasional. Dalam acara itu diberikan puluhan penghargaan kepada juara umum, juara kelas serta penghargaan pin emas kepada guru-guru yang telah selama sepuluh tahun dan dua puluh tahun dalam menjalani pengabdiannya sebagai seorang guru di yayasan Perguruan Wahidin.

Demikian dikatakan oleh Sudarno Mahyudin selaku koordinator Perguruan Wahidin kepada Pewarta KABAR ROHIL disaat usainya perayaan tersebut digelar, Rabu (9/9) hari ini.

Dikatakannya bahwa Yayasan Perguruan Wahidin yang semula merupakan sekolah masyarakat tionghoa yang akhirnya sejak 52 tahun lalu (09 september 1957,red) telah menjadi sekolah nasional. Oleh sebab itulah perhitungan perayaan ultah tersebut dihitung.

Selanjutnya Ia mengatakan biarpun dalam dua tahun lalu hingga saat ini terjadi pertikaian antara pengurus dengan pembina dalam yayasan itu namun karena dengan kekompakan dan persatuan maka akhirnya konflik tersebut bukanlah sebagai penghambat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sudarno Mahyudin seorang penulis buku Peristiwa Bagansiapiapi dan sinetron Kelangit yang juga seorang tokoh masyarakat Rokan Hilir ini mengatakan bahwa tugas seorang pendidik khususnya di Perguruan Wahidin semakin hari semakin berat dan itu bukanlah merupakan suatu beban jika ditanggulangi secara bersama-sama dengan kekompakan dan persatuan.Hal ini telah ditunjukkan oleh Perguruan Wahidin selama ini dengan dapat mencapai kelulusan siswa 100%.

"Beban tambah berat karena kemungkinan standarisasi nilai kelulusan pada tahun ini akan meningkat. Nilai kelulusan dari 3,1 hingga tahun lalu 5,5 yang kemungkinan pada tahun ini menjadi 5,75,"jelasnya.

Ia juga mengatakan bahwa berdasarkan tahun kalender masyarakat cina tahun ini adalah tahun shio kerbau jadi berdasarkan hal tersebut maka pada tahun ini diperlukan kerja keras untuk mendapatkan hasil yang baik. Oleh sebab itu tambahnya diperlukan perhitungan yang jeli dan matang untuk mendapatkan yang terbaik tersebut. Namun Ia mengakui bahwa murid-murid Perguruan Wahidin telah menunjukkan dengan berhasil mencapai nilai tertinggi rata-rata 8.

"Belajar dari kekompakan bersama,"katanya kemudian.(gun)