Senin, 24 Oktober 2011

Berhenti sekolah, sanksi bagi siswa tawuran lagi


BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Informasi yang didapat dan dihimpun Peristiwa tawuran antara siswa SMA yayasan perguruan wahidin Bagansiapiapi dengan siswa SMA Muhammadiyah Bagansiapiapi di akhir pekan  (Jumat dan Sabtu) kemaren karena hal sepele yakni akibat saling ejek-menejek diantara para siswa.

Peristiwa tersebut terendus oleh kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hilir Drs Surya Arfan,Msi. yang akhirnya membuat langkah untuk menjernihkan keadaan agar tidak terulang peristiwa itu kembali.

Pertemuan masing-masing pihak di lakukan di aula kantor Disdik Rohil jalan SGB Bagansiapiapi, Senin (24/10). Hadir dalam pertemuan itu Kapolsek Bangko Kompol Irmadison,SH, Danramil Bangko Kapten (Inf) S.L.Harahap, Sekcam Busrana,SH dan siswa serta orang tua yang bersangkutan. Rapat pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Drs Surya Arfan.

“Pada pertemuan ini tidak mencari siapa yang salah atau siapa yang benar melainkan kita menitik beratkan kepada peringatan agar peristiwa itu tidak terulang kembali. Siswa yang bertikai dari kedua sekolah kita minta menandatangani pernyataan tidak melakukan tawuran lagi. Jika pernyataan tersebut di langgar maka diberikan sanksi siswa tersebut akan dikeluarkan dari sekolahnya,”ujar Drs Surya Arfan,Msi. ketika dijumpai KABARROHIL seusai melakukan pertemuan itu.

Dijelaskan oleh mantan kepala Bapedalda Rohil ini bahwa peristiwa tersebut karena hal sepele yakni saling ejek mengejek yang akhirnya dibarengi dengan saling jotos. Peristiwa itu berlangsung cepat dan tidak ada yang terluka dari kedua belah pihak. Hal tersebut disebut Surya berlangsung dua kali yakni pada hari Jumat dan Sabtu kemaren. Akhirnya diketahui oleh pihaknya dengan mengambil kebijakan mengadakan pertemuan agar tidak terjadi lagi peristiwa tawuran tersebut. Pihak Disdik Rokan Hilir memanggil masing-masing siswa yang bertikai yakni 10 siswa SMA Muhammaddiyah dan 14 siswa SMA Wahidin. Mereka semua menanda-tangani surat pernyataan tidak mengulangi lagi perbuatannya. Dikatakan oleh Kepala Disdik ini hal ini juga berlaku bagi semua siswa sekolah-sekolah di Kabupaten Rokan Hilir.

“Bupati H.Annas Maamun juga pesan agar menanggapi persoalan tersebut untuk menjaga ketertiban dan keamanan daerah. Kejadian begini jangan sampai diboncengi oleh pihak ketiga. Makanya pihak sekolah, orang tua atau wali murid untuk selalu memperhatikan hal ini jangan sampai peristiwa itu terjadi lagi,”pungkasnya. (andi wrc)