Kamis, 12 April 2012

Pemusatan perkantoran pemerintah di batu enam sebagai kawasan perkantoran pemerintah


BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Sepanjang pinggir sungai rokan bakal dibangun  Rumdis Bupati, kantor Bappeda, kantor DPRD Rohil, kantor Koperasi, dan SPN. Sedangkan yang sudah menempati kantornya di kawasan perkantoran pemerintah itu yaitu Dinas Bina Marga dan Pengairan, Dinas Kesehatan, Dipenda, Disdukcapil, BTN, pemberdayaan wanita, Dinas Kehutanan, Dinas Pasar, kebersihan dan pertamanan, Dinas Bapedalda, Kantor bagian arsip dan perpustakaan, Dinas Perikanan dan Kelautan, Badan Pertahanan dan pangan, Dinas Pertanian dan Peternakan dan Dispora. Sementara itu Dinas Cipta karya, kantor bupati  dan kantor Mapolair sedang di bangun.  Demikian ditegaskan oleh bupati kabupaten Rokan Hilir, H.Annas Maamun kepada KABARROHIL, kamis (12/4).

Orang nomor satu di Rohil ini menjelaskan bahwa komplek perkantoran di "New City" batu enam tersebut merupakan kawasan perkantoran sekaligus kawasan wisata. Dalam hal ini sepanjang pesisir sungai rokan di bibir sungai merupakan kawasan wisata dengan dibangun pelbagai gasebo dan patung-patung binatang yang mendiami wilayah kabupaten Rokan Hilir. Hal ini disebut Annas,  selain tempat wisata juga sekaligus untuk pengetahuan anak-anak terhadap binatang yang hidup di wilayah Rohil.

"Perkantoran pemerintah daerah yang dipusatkan dalam satu kawasan sekaligus tempat wisata merupakan pengembangan pembangunan daerah dengan penataan kota sehingga jika berurusan dengan pemerintah daerah mendapatkan pelayanan lebih mudah dan cepat,"ujarnya.

Disebutnya, dengan tata kota wilayah perkantoran dalam satu kawasan dapat memperpendek rentan waktu dan jarak dalam pengurusan surat-surat. Terutama, ditambahnya jika berurusan dengan pemerintah daerah kabupaten Rokan Hilir.

"Kantor camat Bangko bakal dipindahkan ke daerah batu enam dari jalan Utama Bagansiapiapi sekarang ke gedung yang ditinggalkan kejaksaan setelah menempati kantor barunya,"terangnya. (andi krc)

Warga menjerit harga minah melejit, Kadis perindag Rohil sebut konversi minyak ke gas sebabkan mitan subsidi ditarik 100 persen




BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Pasca ditundanya harga BBM naik membuat warga masyarakat menjerit karena harga minyak tanah (minah) di kota Bagansiapiapi melambung tinggi.  Harga perliter minah di kota negeri seribu kubah saat ini beredar dari harga  11 ribu rupiah hingga 19 ribu rupiah. Bahkan minah tersebut menjadi langka didapat padahal warga masyarakat kecil masih sangat membutuhkan minyak tanah. Demikian dikatakan Hendri Suryanto kepada KABARROHIL, Kamis (12/4).



“Isteri saya masih takut untuk memasak dengan menggunakan gas elpiji karena takut meledak. Akhirnya masih menggunakan minyak tanah,”bebernya.



Menjawab KABARROHIL, Kamis (12/4) ketika dihubungi melalui telepon selullernya, Kadis Perindag Rokan Hilir, Ahmad Kurnia menegaskan bahwa program konversi mitan (minyak tanah,red) ke LPG 3 kilogram yang telah selesai di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) sehingga menyebabkan 100 persen mitan (minah,red) bersubsidi di tarik oleh Pertamina.



Dikatakannya saat ini di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) yang beredar mitan non bersubsidi. Lebih lanjut dikatakannya mitan non pso (non bersubsidi,red) tersebut ditebus agen di depot Pertamina dengan harga 9.150 rupiah perliter. Oleh sebab itu disebut Ahmad Kurnia, Disperindag Rohil akan melakukan langkah berkoordinasi dengan Disperindag Prov Riau dan Pertamina untuk duduk satu meja agar dapat menambah kuota mitan yang di alokasikan ke daerah Rokan Hilir.



Dia juga menjelaskan pasca ditundanya kenaikan harga BBM, Disperindag Rohil terus terjun kelapangan untuk melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap harga jual mitan non pso (non bersubsidi,red) di pangkalan-pangkalan minyak di wilayah kabupaten Rokan Hilir.



“Mungkin koordinasi dengan disperindag provinsi Riau dan Pertamina terhadap penetapan harga mitan non pso. Tidak saja mengenai harga tetapi juga kuota yang dialokasikan ke Rohil pasca setelah ditundanya kenaikan harga BBM,”pungkas Ahmad Kurnia. (andi krc).