BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Kadisdik
provinsi Riau H.M Wardan sangat apresiasi kepada bupati H.Annas Maamun. Hal
tersebut karena bupati Rokan Hilir yang menghormati bawahan dan tamu. Hal
tersebut diungkapkannya kepada KABARROHIL di sela acara Rakor di
Aula Perguruan Wahidin jalan Pahlawan Bagansiapiapi, Selasa (27/12/2012).
“Pada saat ketika penari
menyuguhkan sirih kepada H.Annas Maamun maka tamu terlebih dahulu disuruhnya
untuk disuguhkan. Padahal biasanya orang yang tinggi jabatannya terlebih
dahulu. Begitulah bupati Rokan Hilir H.Annas Maamun yang selalu menghargai dan
menghormati tamu,"katanya.
Menjawab KABARROHIL,
dia mengatakan program kegiatan seperti ini sudah dilakukan sejak tahun 2006
lalu dengan nama "Road Show". Namun dia menjelaskan kegiatan Rapat
koordinasi (Rakor) di Kabupaten Rokan Hilir merupakan peserta terbanyak yang
lakukan. Bahkan hadir Rina Aditya dan teman-teman dari Jakarta untuk memberikan
materi tentang bagaimana upaya kita tentang penggunaan teknologi IT di Dinas
pendidikan di Provinsi Riau. Disebutnya dalam Rakor ini sangat banyak yang dilakukan,
diantaranya dari pertemuan dan sharing program, serta menyusun program secara bersama. Rakor
bulan lalu, dikatakannya dilakukan di kabupaten
Rohul.
Lanjutnya mengatakan di
Rohul telah dipaparkan program Riau tahun 2013. Oleh sebab itu dengan
mengetahuinya maka merupakan acuan Disdik kabupaten/kota di masa mendatang. Disebutnya,
dana anggaran 20 persen di setiap kabupaten/kota maka betapa besar dan kuatnya Riau.
Oleh sebab itu melalui rakor ini disusun bersama program pendidikan.
"Kita ini besar. Kita
ini kuat karena tidak ada lagi dana pendidikan dibawah 20 persen,"jelasnya.
Dijelasnya, APBD Rohil
telah menganggarkan salah-satunya adalah sarana prasarana mobil untuk UPTD. Oleh sebab itu hendaknya semua kabupaten dapat
mencontoh hal ini demi kelancaran tugas mereka.
"Perlu menjadi
perhatian bagi kita untuk orang-orang terdepan di kecamatan,"katanya.
Dikatakannya mutu kualitas
pendidikan diutamakan kelayakan sarana
dan prasarana pendidikan yang baik, terutama ruang kelas. Dia mengatakan dari
41.045 kelas di Riau terdapat 4.275 kelas kategori rusak berat dan 525 kelas rusak
ringan. Diharapkan kedepan tidak ada lagi ruang kelas untuk diperbaiki.
"Sehingga kedepan tidak
adalagi program rahabilitasi berat,"ujarnya.(krc 01)