BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Pada dasarnya kelima fraksi di DPRD Rokan Hilir
(Rohil) menerima ranperda yang diajukan oleh pemdakab Rohil namun ada beberapa
catatan dan pendangan yang harus di perhatikan oleh Pemdakab dalam ranperda
APBDP maupun Ranperda pembentukan kepenghuluan maupun ranperda pembentukan
kecamatan Kubu Babussalam. Hal tersebut
ditegaskan oleh fraksi Golkar Plus (FG Plus), fraksi PDI-P (FPDI-P), Fraksi
Demokrat (FD), Fraksi Persatuan bintang kebangsaan (FPBK) dan Fraksi Kebangkitan Nasional Sejahtera(FKNS).
Pandangan Fraksi Golkar plus yang dibacakan oleh anggota DPRD Rohil Surya Darma
memberikan pandangan fraksinya antara lain; didalam RAPBD Perubahan diminta
kepada pemdakab Rohil dapat memperhatikan juga tentang mengatasi perambah hutan
yang banyak dilakukan secara illegal oleh oknum-oknum atau orang-orang yang
tidak bertanggung-jawab terutama sekali didaerah wilayah kecamatan pasir limau
kapas.
“Pemerintah daerah agar serius dalam melestarikan hutan daerah dengan
merencanakan kegiatannya kedalam RAPBD Perubahan. Kemudian itu agar pemdakab
Rohil dapat menginventarisir hutan dan melestarikan wilayah hutan
lindung,”tuturnya.
Kemudian itu, ditambahkannya tentang Ranperda pemekaran perlu dibentuk
dengan segera panitia khusus (Pansus). Lanjutnya, Surya Darma menambahkan diharapkan segera selesai dan
diresmikan pada tahun ini juga. Lebih jauh Dia mengatakan juga tentang
pengusulan penyediaan air bersih dengan mengusulkan agar pemdakab Rohil
merencanakan kedalam RAPBD perubahan pengadaan sumur bor di lima ibu kota
kecamatan . Namun Surya Darma tanpa menjelaskan ibukota kecamatan mana saja yang diperlukan untuk membangun sumur bor tersebut..
Pandangan Fraksi PDI-Perjuangan yang disampaikan oleh anggota DPRD Rohil
Yanto menyatakan secara prosedural RAPBD perubahan telah memiliki kriteria yang
diatur dalam perundang-undangan. Dengan demikian lanjutnya mengatakan, telah layak untuk dibahas dan perlu juga
diberikan pandangan dari fraksi-fraksi. Dikatakan Yanto, Pandangan Fraksi PDI-P
antara lain yakni agar menjadi perhatian semua sebelum tanggal 30
september 2011 ini RAPBDP sudah disahkan. Oleh sebab itu diharapkan dapat
dibahas secara bersama-sama dalam rentang waktu yang singkat ini..
Sedangkan yang perlu dibahas secara bersama-sama menurut pandangan Fraksi
PDI-P yakni sumber alam minyak bumi agar dapat dikelola dengan
baik. Kemudian itu tentang perambah hutan terutama sekali hutan lindung di
kecamatan Pasir Limau Kapas dan sebagainya.
Dalam pandangan ini Yanto juga menyarankan agar pemdakab Rohil lebih serius dalam penanganan
hutan di wilayah Kabupaten Rokan Hilir dengan menindak tegas siapapun oknum
yang terlibat. Dia juga mengharapkan Pemdakab dapat meng-inventarisir wilayah
hutan pada setiap tahun beserta mengamankan wilayah hutan
didaerah-daerah perbatasan.
“Untuk itu diharapkan pemdakab Rohil menganggarkannya,”tutur Yanto.
Sedangkan dibidang untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terutama di RSUD
Dr Soetomo Bagansiapiapi diharapkannya menganggarkan lagi Ambulan untuk RSUD Dr
Soetomo sedangkan ambulan lainnya bisa dipergunakan untuk ditempatkan di Puskesmas-Puskesmas.
Lebih jauh diungkap Yanto agar mobil mobil dinas yang telah memenuhi syarat
untuk dilelang segera saja pemdakab Rohil melelangkannya.
“Mobil dinas jika telah memenuhi syarat untuk dilelang agar segera dilelang
saja. Kemudian mengharapkan ranperda RAPBD-P, ranperda pembentukan kepenghuluan
dan ranperda pembentukan kecamatan Kubu Babussalam dibahas sesingkat mungkin
untuk menjadi Perda,,’pungkasnya.
Sedangkan Fraksi Demokrat (FD) yang disampaikan oleh anggota DPRD Rohil
Dodi Syahputra,SH memberikan pandangan fraksinya tentang belanja pada RAPBD P
agar lebih ditekankan kepada bidang kesejahteraan rakyat dan mengatasi perambahan
hutan. Hal tersebut dikatakannya karena banyaknya perambah hutan terutama
sekali di seputaran jalan lintas. Diharapkannya segera untuk mencari solusi
yang diharapkan oleh masyarakat setempat. Oleh sebab itu, sebut Dodi mengatakan perlu
dirumuskan peraturan dengan sesuai kaidah yang berlaku. Kemudian itu, lanjutnya
menambahkan agar pemdakab meng-inventarisir hutan wilayah dengan merumuskan payung hukumnya, sehingga dapat memberikan tindakan tegas terhadap oknum-oknum perambah hutan tersebut.
“Jika perlu dirampungkan pada tahun ini. Kemudian itu perlu dibuatkan jalan
pada daerah-daerah terisolir menuju daerah
pelosok dan perlu perawatan terhadap jalan-jalan yang sudah ada. Pada
dasarnya Fraksi Demokrat mendukung pemekaran, bila perlu dirampungkan pada
tahun ini juga,”tandasnya.
Sementara itu, Fraksi Persatuan Bintang Kebangsaan (FPBK) yang dibacakan
oleh anggota DPRD Rohil H.M.Bachid Madjid menegaskan juga tentang permasalahan
persengketaan tanah yang banyak terjadi di wilayah Kabupaten Rokan Hilir. Hal
itu dikatakannya setelah melakukan reses ke daerah-daerah.
“Permasalahan persengketaan pertanahan sungguh banyak terjadi, Perambahan
tanah yang tentunya atas adanya kerjasama dengan oknum aparat setempat. Hal ini telah
melanggar UU Agraria,”tuturnya.
Dia mengatakan perambahan tanah tersebut terutama banyak terjadi di
kepenghuluan sungai daun yang banyak dijual kepada oknum-oknum dari
pengusaha luar Rokan Hilir. Demikian juga di kecamatan Pujud dan kecamatan
Simpang Kanan.
“Oleh sebab itu wajib segera diselesaikan karena untuk kepentingan rakyat. Diharapkan
sesegera mungkin dikembalikan kepada rakyat. Fraksi Persatuan Bintang
Kebangsaan siap mendukung anggaran sebesar 10 Milyar untuk masalah
menyelesaikan hal ini,”lugasnya.
Sedangkan dibidang Pendidikan pemerintah daerah harus mampu untuk
mensosialisasikan pendidikan al-quran di bumi Kabupaten Rokan Hilir ini.
Diharapkannya pemerintah daerah dapat menganggarkan kurang lebih 1 milyar
untuk para pendidik Al-Quran atau Hafiz
al-quran dari luar agar dapat mendidik para pelajar di wilayah Rokan Hilir.
Dibidang infrastruktur diharapkan juga pemdakab menganggarkan pembangunan
jalan-jalan di Suak Air Hitam dan didaerah Sinaboi.
“Disuak air hitam dan di Sinaboi diharapkan dibangun jalan yang perlu
suntikan dana pembangunan oleh Pemdakab Rohil. Tentang pembentukan kepenghuluan
dan kecamatan Kubu Babussalam diharapkan dibahas pada tahun ini,”pungkasnya.
Pandangan Fraksi Kebangkitan Nasional Sejahtera (FKNS) yang disampaikan
oleh anggota DPRD Rohil Widi Murtono menyarankan untuk meningkatkan sumber
pendapatan selain migas, seperti pariwisata dan sebagainya. Hal tersebut
dikatakannya agar dapat menjadi nilai tambah PAD yang signifikan.
“Pengelolaan pajak dan retribusi harus transparan dan akuntable. Apabila
pengelolaan yang baik maka akan mendapat kan pendapatan asli daerah yang baik juga,”pungkasnya.
(andi wrc)