Minggu, 18 Maret 2012

Anggota DPRD Rohil harap BP MIGAS Sumbagut segera terjun melihat fakta kelapangan


BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Anggota DPRD Rohil, Oullia didampingi anggota DPRD Rohil lainnya H.Rasmali,SH menegaskan agar BP Migas Sumbagut di Pekanbaru terjun langsung kelapangan untuk melihat kondisi fakta dilapangan. Hal ini terkait permasalahan warga di kepenghuluan pematamng botam kecamatan Rimba melintang. Dia menginginkan BP Migas dapat segera melihat keadaan fakta yang sebenarnya atas tanah yang diklaim warga adalah miliknya. Sementara menurutnya tanah mereka dipakai oleh pihak Chevron yang masih belum diganti rugi.

Menurut laporan masyarakat tersebut menyatakan setelah  diukur seluas 5,5 hektar sedangkan yang telah diganti rugi oleh pihak Chevron seluas 4,3 hektar dimana sisanya tanah 1,2 hektar terpakai dan belum diganti rugi. Hal ini disebutnya agar tidak menjadi polimik dikemudian hari maka diharapkan dituntaskan permasalahan ini dengan komunikasi yang baik.

"Langkah persuasif dengan komunikasi yang baik dan terjun melihat langsung kondisi fakta di lapangan akan  dapat memecahkan persoalan ini,"katanya ketika ditemui, Sabtu (17/3) akhir pekan kemaren.

Anggota DPRD Rohil ini, menegaskan jika BP Migas sumbagut terjun kelapangan  diikut sertakan juga semua pihak seperti pihak pemilik tanah, pihak chevron, pihak BP Migas, pihak kecamatan,pihak BPN dan pihak anggota DPRD Rohil.

"Pelbagai pihak dilibatkan agar tidak ada lagi polimik dikemudian hari,"pungkasnya. (andi krc)

Wartawan Rohil Kecewa tidak dilibatkan, peringatan HPN di Rohil


BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Hampir semua kalangan wartawan atau insan pers yang bertugas di daerah Rokan Hilir kecewa karena tidak dilibatkan dalam peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Riau yang bakal di selenggarakan di Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir. Bahkan dalam rapat pembentukan kepanitiaan tanpa ada pemberitahuan sama sekali. Padahal bupati Kabupaten Rokan Hilir, H.Annas Maamun menginginkan penyelenggaraan HPN di Rohil tersebut semua wartawan di ikutsertakan.

"Kita sangat kecewa karena tidak melibatkan semua insan pers yang bertugas di Rohil,"kata Sutrisno ketua Aliansi Wartawan Indonesia Rokan Hilir ketika dikonfirmasi KABARROHIL, Minggu (18/3).

Dia menjelaskan, bahwa insan pers di daerah Rokan Hilir tidak hanya bernaung di satu wadah organisasi kewartawanan saja karena masih banyak wartawan yang bertugas di daerah Rokan Hilir merupakan anggota kewartawanan juga. Dia juga tidak menginginkan ada nya sebutan wartawan harian dan wartawan mingguan atau anggota organisasi wartawan ini dan organisasi wartawan itu didalam penyelenggaraaan Hari Pers di Rohil ini karena hal tersebut dapat mengkotak-kotakkan yang mengakibatkan kesenjangan bagi mereka tersebut.

"Kita tidak ingin ada sebutan bagi wartawan dengan ada istilah wartawan harian dan wartawan mingguan,"ujarnya.

Hal yang sama juga di kumandangkan oleh Hendri salah satu, wartawan media cetak terbitan Pekanbaru yang bertugas di Rohil.  Hendri menegaskan merasa sangat kecewa karena banyak wartwan atau insan pers yang tidak dilibatkan didalam penyelenggaraan HPN di Rohil ini. Padahal dijelaskannya bahwa wartawan yang bertugas di Rohil jika didata berjumlah lebih dari seratus wartawan, sedangkan yang dilibatkan dalam kepanitiaan hanya segelintir orang wartawan. Bahkan PNS dilibatkan dalam susunan kepanitiaan tersebut.

"Hari Pers Nasional Riau di selenggarakan di Rokan Hilir seharusnya pers bertugas di Rohil sebagai tuan rumah namun kenyataannya kita hanya sebagai penonton saja. Hari Pers Nasional merupakan hari bagi seluruh insan pers bukan segelintir pers saja,"pungkasnya. (andi krc)