Program 2012 Diskes Rohil berupaya mengatasi penyebaran
penyakit malaria agar hal ini tidak terulang lagi seperti di tahun 2011. Upaya
tersebut dengan evaluasi malaria untuk menghasilkan diagnose yang tepat.
BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL- Segala upaya akan diterapkan oleh Dinas
Kesehatan (Diskes) Rokan Hilir (Rohil) melalui program di tahun 2012 ini dalam
mengatasi penyebaran penyakit malaria. Hal ini agar tidak terulang lagi penyebaran
penyakit malaria dalam sekala luas seperti yang terjadi di tahun 2011. Beberapa upaya seperti menggelar seminar
Evaluasi Malaria telah ditaja Diskes
beberapa waktu lalu. Demikian dikata kepala dinas kesehatan Rohil dr H.M
Junaedi,Mkes kepada wartawan beberapa waktu lalu.
“Evaluasi Malaria diperlukan
untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan kita meng-eleminasi malaria,”ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa tolok ukur
keberhasilan dinilai berdasarkan API (Annual Parasate Incidence) yang
menunjukkan perkembangan berarti. Dimana perkembangan API Kabupaten Rokan
Hilir, disebutnya 1,2 persen kemudian menurun menjadi 0,4 persen.
Disebutnya dari kegiatan yang
dilakukan melbatkan pelbagai pihak seperti kementerian kesehatan serta dinas
kesehatan provinsi riau dengan pokok pembahasan mengenai penilaian sejauh mana
keberhasilan kegiatan eliminasi tersebut.
"Ini penting karena sudah
masuk dalam program Millenium Development Goals (MDG) dunia, di mana pada tahun
2015 akan dinilai berhasil atau tidak," tutur Junaidi lagi.
Selanjutnya dijelaskan Kadis
Kesehatan Rokan Hilir ini, bahwa masalah pengobatan Malaria selama ini
melakukan terapi pengobatan mengunakan
Artinisin tanpa di dukung diagnosa yang tepat.
Sehingga, disebutnya, jika terjadi resistensi obat maka obat yang dimakan oleh pasien tidak akan
berpengaruh pada penyembuhan Malaria. Padahal, lanjutnya mengatakan pengobatan
terapi jika ada penggunaan artinisin harus didukung oleh uji laboratorium.
“Ini kelemahan kita selama ini di
mana diagnosa berdasarkan klinis, padahal seharusnya melalui pemeriksaan
laboratorium sehingga obat yang diberikan benar-benar tepat sasaran dan tidak
menimbulkan resistensi," papar Junaidi. (andi krc)