BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Pihak SPBU Bagansiapiapi tidak pernah memberikan laporan mengenai berapa banyak pemasukan premium setiap harinya kepada mereka. Padahal pihaknya sudah berulang kali melayangkan surat kepada pihak SPBU. Akibatnya, mereka tidak dapat memantau terjadinya kelangkaan premium yang terjadi sekarang ini. Demikian dikatakan kepala dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) H.Hasrial.SE pada saat pembukaan Raker di gedung serbaguna jalan Utama Bagansiapiapi, Senin (27/12) ketika dikonfirmasi masalah kelangkaan minyak premium di kota Bagansiapiapi beberapa hari ini.
"Saya tau bahwa sekarang ini sedang terjadi kelangkaan premium didaerah Bagansiapiapi. Tapi kita tidak bisa berbuat banyak karena kita tidak memiliki data berapa pemasukan premium pada setiap harinya di SPBU Bagansiapiapi. Untuk mengecek tersebut sudah diupayakan. Kita sudah sering melayangkan surat kepada mereka namun hingga sekarang ini mereka tidak pernah sekalipun memberikan data berapa banyak pemasukan dan pengeluarannya dalam seminggu atau sebulan sehingga kita sulit melakukan pemantauan," terang Hasrial menjawab KABARROHIL.
Menurutnya, kelangkaan premium ini bukan hanya terjadi di kota Bagansiapiapi saja akan tetapi juga terjadi di beberapa daerah lainya. Namun dirinya tidak mengetahui secara riel apa permasalahanya sehingga terjadinya kelangkaan premium saat ini yang mana masyarakat selaku penguna menjadi kesulitan mendapatkan premium dan harus rela merogoh kantong dengan harga Rp 10 ribu ditingkat pengecer pinggir jalan.
Sementara itu ditempat yang berlainan, Ria Putra ketika ditemui KABARROHIL menjelaskan bahwa saat ini minyak premium sangat sulit dicari. Ia mengatakan bahwa ditingkat pengecer pinggir jalan telah melonjak harga dari yang biasa Rp 5 ribu menjadi 7 ribu rupiah bahkan ada yang mencekik dengan mematok harga hingga Rp 10 ribu. Ia mengharapkan pihak yang berkompeten dapat terjun kelapangan untuk cross cek harga premium tersebut sehingga lonjakan harga premium di akhir tahun ini tidak terlalu melonjak.
“Kita harapkan pihak berkompeten dapat mengecek untuk mengendalikan harga premium sehingga tidak melonjak terlampau tinggi,”tandasnya. (gun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar