BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Hari
ini 269 jemaah haji kabupaten Rokan Hilir (Rohil) diberangkatkan dari bandara
Hang Nadim Batam. Keberangkatan para jemaah haji tersebut dibagi dalam dua
rombongan menuju Bandara Sultan Syarief kasim (SSK) I Pekanbaru. Rombongan
pertama diberangkatkan pada jam 08.05 wib dan rombongan kedua diberangkatkan pada
jam 08.45 wib. Dimana kopor para jemaah haji diberangkatkan dari bandara Hang
Nadim pada jam 08.05 wib juga pada jam 08.45 wib dan jam 11.00 wib.
Diperkirakan perjalanan menaiki pesawat Lion Air tersebut memakan waktu 45
menit untuk tiba di Bandara SSK I Pekanbaru. Demikian ditegaskan oleh kepala kantor
kementerian agama Rokan Hilir (Rohil) Agustiar,sag kepada KABARROHIL ketika dihubungi, Minggu (27/11). Dari 269 jemaah haji
itu dua jemaah haji harus tinggal di rumah sakit guna dilakukan perawatan.
Dikatakan kepala kantor kemenag
Rohil ini bahwa satu yang ditunda balik kedaerah diantaranya harus tinggal dan
dirawat di rumah sakit otorita Batam karena sakit. Jemaah yang tinggal di RS
Otorita Batam tersebut yakni H.Suhud Murtajak (84) jemaah haji dari kecamatan Rimba
Melintang. Disebut Agustiar,Sag bahwa perawatan di RS Otorita Batam merupakan
tanggung jawab Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
“Biaya perawatan H.Suhud Murtajak
masih ditanggung oleh PPIH sesuai aturan yang berlaku. Karena beliau mendadak
sakit saat berada di Batam hingga biaya kepulangannya ke Bandara SSK I
Pekanbaru. Namun jika kita diminta untuk menjemputnya kita siap. Kemudian kabar
ini telah kita sampaikan ke pihak keluarga H.Suhud untuk segera menemani beliau
selama di Batam. Sebab H.Suhud berangkat haji tahun ini sendirian,”jelas
Agustiar,Sag.
Disebut kepala kemenag Rohil ini, ketika
jemaah haji tiba di Pekanbaru untuk melanjutkan keberangkatan ke daerah Rokan
Hilir satu orang jemaah haji lagi harus tinggal di pekanbaru dan di rawat di
rumah sakit Ibnu Sina .
“Setibanya di Pekanbaru satu lagi
Jemaah haji harus di rawat di rumah
sakit. Jemaah yang dirawat di rumah sakit Ibnu Sina tersebut bernama Hj Rokiah
binti Kahar (51) berasal dari kepenghuluan Sei Manasib Kecamatan Bangko Pusako,”tuturnya.
Kemudian itu dijelaskannya, bahwa daftar tunggu untuk calon jemaah haji tahun 2012 sebanyak 370 orang. lanjutnya mengatakan hal ini bisa juga bertambah dari angka 370 tersebut.
Kemudian itu dijelaskannya, bahwa daftar tunggu untuk calon jemaah haji tahun 2012 sebanyak 370 orang. lanjutnya mengatakan hal ini bisa juga bertambah dari angka 370 tersebut.
Pada saat yang sama, tim medis dan kesehatan
dr Tribuana Tunggal Dewi kepada KABARROHIL menjelaskan bahwa H.Suhud Murtajak (84) jemaah haji
dari kecamatan Rimba Melintang yang dilakukan perawatan di Rumah Sakit Otorita Batam
karena terserang penyakit paru obstruksi
kronis (PPOK). Sedangkan Rokiah binti Kahar (51) jemaah haji dari kepenghuluan
Sei manasib kecamatan bangko Pusako yang mendapat perawatan juga di Rumah Sakit
Ibnu Sina Pekanbaru karena kelelahan dan dyspepsia. Dijelaskannya memang kedua
jemaah haji yang dirawat tersebut sudah mendapat perawatan selama di Mekkah ketika
saat hendak pulang ketanah air.
“Kedua jemaah haji tersebut
memang sudah mulai mendapat perawatan selama di Mekkah saat hendak pulang
ketanah air. Semoga saja kondisi kedua jemaah haji tersebut cepat pulih dan bisa
kembali kumpul dengan keluarganya,”harapnya.
Informasi yang didapat dan dihimpun KABARROHIL, Penyakit Paru Obstruksi
Kronik [PPOK] adalah penyakit paru dengan terjadinya sumbatan aliran udara pada
paru yang berlangsung lama. Dalam istilah Inggrisnya dikenal sebagai Chronic
Obstructive Pulmonary Disease [COPD].
Normalnya, saat kita bernapas, udara
akan masuk melalui hidung atau mulut, melalui tenggorokan, trakea, bronchus
[cabang trachea, mengandung lendir dan cilia yang berfungsi untuk proses
pembersihan udara], bronchiolus [cabang bronchus], dan kemudian ke alveoli
[kantung-kantung udara di paru]. Setelah itu terjadi pertukaran antara oksigen
dan carbon dioksida. Oksigen akan diserap ke dalam pembuluh darah, sedangkan
carbon dioksida akan dikeluarkan melalui saluran napas. Gejala PPOK seperti sesak napas, batuk
menahun dan batuk berdahak.
Sementara
dyspepsia adalah suatu kompleks gangguan yang terjadi pada saluran pencernaan
atas. Keluhan pasien yang banyak diutarakan adalah nyeri ulu hati, pedih, mual
yang disertai dengan muntah, rasa panas didada atau perut, cepat merasa kenyang,
kembung, anoreksi, regurgitasi dan banyak mengeluarkan gas asam dari mulut. (andi
krc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar