Senin, 23 April 2012

Kadisdik pantau UN di empat lokasi sekolah, Hari pertama UN jenjang SMP/MTs berjalan lancar dan aman


BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Empat lokasi Sekolah SMP/MTs di Bagansiapiapi  menjadi sasaran pantauan pelaksanaan UN oleh Kadisdik Rohil Drs Surya Arfan,Msi, Senin (23/4). Keempat sekolah SMP/MTs tersebut adalah SMPN 1 Bangko, SMPN 2 Bangko, SMPS Muhammadiyah dan diakhiri pemantauan di MTs Datuk Batu Hampar  Bagansiapiapi. Dalam kunjungan memantau pelaksanaan UN jenjang SMP dan sederajat tersebut, Kadisdik Rohil didampingi Kabid Kurikulum Khairul Azam. Satu demi satu ruangan dipantau oleh mantan Ka. Bapedalda Rohil ini dari luar pintu masuk ruang ujian.

Mengawali pemantauan, Rombongan Kadisdik ke SMPN 1 Bangko jalan Sumatera Bagansiapiapi. Rombongan disambut oleh kasek SMPN 1 Bangko dan sejumlah guru.

Sebanyak 327 siswa SMPN 1 Bangko ikut  ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia, hari pertama UN. Menurut keterangan salah satu guru SMPN 1 Bangko peserta UN  disediakan sebanyak 17 ruang ujian dimana satu ruang sebanyak 20 orang siswa.

Setelah selesai berkeliling setiap depan pintu ruangan UN,  kemudian rombongan selanjutnya memantau SMPN 2 jalan Pelabuhan Hulu Bagansiapiapi. Di sekolah yang berdekatan dengan pasar dan dermaga ikan rakyat ini disambut langsung oleh kepsek dan sejumlah guru.

Kepada KABARROHIL, salah satu guru Sariana,Spd menegaskan bahwa di SMPN 2 Bangko yang terdaftar ikut UN sebanyak 258 siswa. Namun disebutnya, dari 258 siswa itu 3 orang siswa diantaranya  yakni 1 orang siswa putri, Nurmala  pindah sekolah dan 2 orang siswa putra yakni Anggara dan Sudirman berhenti sekolah tanpa alasan, karena sudah lama tidak masuk sekolah.

Menjawab KABARROHIL tentang rencana Bupati H.Annas Maamun agar SMPN 2 Bangko dipindahkan lokasi belajar di Batu Empat samping Koramil jalan Kecamatan Bagansiapiapi, sejumlah guru sangat menyambut rencana tersebut. Mereka mengungkapkan kondisi lingkungan SMPN 2 Bangko saat ini sudah memprihatinkan.  Karena disaat belajar dengan bau amis ikan dan terasi (belacan,red) serta lingkungan berdekatan dengan pasar dan dermaga pelabuhan rakyat sangat tidak nyaman dalam proses belajar dan mengajar.

"Kami mengharap segera pindah karena tidak memenuhi syarat belajar dan mengajar dalam lingkungan saat ini,"harap Sariana,spd.

Setelah selesai memantau, selanjutnya rombongan Kadisdik Rohil menuju SMPS Muhammaddiyah jalan Pahlawan Bagansiapiapi. Kepsek SMPS Muhammadiyah, Winarty menjelaskan bahwa siswa SMPS Muhammadiyah yang ikut UN sebanyak 65 siswa sementara terdata ikut UN sebanyak 69 siswa. Sehingga, disebutnya ada  empat orang siswa yang tidak ikut UN. Kepsek SMPS Muhammaddiyah, Winarti menegaskan keempat orang siswa yang tidak sekolah tersebut adalah Juliana, Suwaji, M.Hendro dan Zurian Anda.

Dikatakannya, pelbagai upaya telah dilakukan untuk membujuk siswa tersebut agar masuk sekolah oleh guru wali kelasnya namun siswa tersebut masih juga tidak mau masuk sekolah.

Selesai memantau kemudian rombongan melanjutkan ke Mts Datuk Batu Hampar jalan Tugu Bagansiapiapi. Menurut salah satu guru siswa Datuk Batu Hampar yang ikut UN sebanyak 70 orang siswa.

Kadisdik Rohil Drs.H.Surya Arfan,Msi mengatakan kepada KABARROHIL seusai melaksanakan pemantauan itu, bahwa pelaksanaan UN hari pertama berlangsung aman dan lancar dan penuh dengan pengawasan.  Lanjutnya mengatakan berdasarkan pantauan masih ada juga siswa yang tidak ikut UN. Hal ini setelah ditelaah, disebutnya bukan karena faktor ekonomi mereka tidak sekolah, tetapi faktor humanis dalam arti manusia atau siswanya yang tidak mau sekolah. Karena telah ada daya upaya pihak sekolah untuk membujuk rayu siswa tersebut agar masuk sekolah namun hingga menghadapi UN siswa tersebut tidak sekolah.

"Sudah didatangi kerumahnya tidak mau juga ikut UN. Oleh sebab itu, dihimbau kepada orang tua agar menegaskan kepada anak-anaknya untuk memberikan pengertian bahwa pendidikan itu sangat penting untuk masa depan si anak. Kita menghimbau agar siswa tetap bersekolah hingga meraih cita citanya,"ujarnya.

Lebih jauh Kadisdik Rohil, H.Surya Arfan menegaskan dinas pendidikan Rohil pada tahun ini memprogramkan memberikan bea siswa kepada orang yang tidak mampu berprestasi dalam arti orang tua tidak mampu menyekolahkan anaknya ke jenjang Perguruan Tinggi. Program ini agar dapat membantu siswa berprestasi yang berkeinginan melanjutkan keperguruan tinggi namun terkendala oleh segi ekonomi. Ditambahkannya, Syaratnya lulus masuk Perguruan Tinggi Negeri, berprestasi di SMU serta orang tuanya tidak mampu.

"Untuk program tahun ini kita menyediakan sebanyak 5 orang siswa berprestasi. Biar berubah siklus kehidupan ini,"pungkasnya. (andi krc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar