Minggu, 06 Maret 2011

Halimah, seorang nenek tua mengharapkan rumah layak dihuni.




BAGANSIAPIAPI, KABARROHIL- Seorang nenek berumur sekira 70-an tahun kini hidupnya sebatangkara karena suaminya sudah meninggal anakpun tiada. Ketika ditemui Ia mengaku bernama Halimah. Dirinya kini mendiami rumah bekas pugaran seorang diri. Ia mengharapkan sekali bantuan dan perhatian dari kalangan masyarakat maupun pemerintah daerah agar rumahnya dapat dihuni sebagaimana layaknya sebagai seorang masyarakat hidup sederhana.

“Tiga tahun lalu ponah uyang datang mendata dan memoto umah iko. Katonyo untuk diganti dengan umah layak huni. Tapi sampai kiniko tak ado citonyo doh,”kata Halimah kental logat melayunya ketika ditemui di kediamannya jalan Pahlawan hulu Bagansiapiapi beberapa hari lalu.

Menjawab KABARROHIL, Ia mengatakan bahwa rumah aslinya telah dibongkar atas inisiatif masyarakat bersama pengurus ranting Partai PDI-P kelurahan Bagan Hulu secara bergotong-royong membantu mendirikan rumah selayaknya dihuni. Halimah mengharapkan sekali rumahnya cepat selesai dan dapat dihuni kembali.

“Apo tak sodih nak, anak tak ado lakipun dah lamo meninggal. Kini aku tinggal seuyang, nak minta bantu samo ponakan-ponakan, hiduiknyo pun susah. Mano kojo becak, bebecaklah. Ado juo yang kojo gerobak, ondak minta tolong hiduiknyo susah juo, ”tuturnya dengan mata berlinang.

Hampir Rubuhnya kondisi rumah seorang janda tua sangat menjadi perhatian serius bagi masyarakat. Mereka bersama-sama dengan pengurus ranting partai PDI-P bagan Hulu akhirnya membuat kesepakatan secara bergotong royong untuk memugar dan mendirikan rumah seorang janda tua yang hampir rubuh itu.
“Aku berdoa setiap aku be ibadah sholat semogo masyarakat yang sudi membantu aku dirahmati oleh Allah. Aku tak dapek membaleh budi baik uyang tuh doh. Hanyo Allah ajo aku memohon agar dapek membalehnya"ujar Halimah.



Hasil pantauan di lapangan, terlihat beberapa orang masyarakat dan pengurus ranting pertai PDI P bergotong royong mengerjakan rumah nenek tersebut. Mereka malakukan kegiatan gotong royong bersama-sama masyarakat. Tampak kondisi masih pembuatan tiang rumah dengan beton.


“Kami sangat prihatin sekali dengan kondisi Nenek ini, karena beliau tidak memiliki anak kandung seorangpun. Suaminya sudah lama meninggal dunia, hanya dirinya seorang diri saja tinggal dirumah miliknya itu,”kata ketua ranting PDI-P Baganhulu M.Noor ketika dijumpai.

Ia menjelaskan bahwa sekian lama hidup nenek tersebut sendirian. Ia merasa prihatin karena tidak ada lagi yang bisa mengurusi Nenek tersebut. Ditambahkannya, hanya tetangga dan sanak keluarga terdekat yang kadangkala memperhatikan keadaan nenek Halimah ini.

“Maklumlah, perhatian mereka tak lebih cuma mampu menolong seadanya saja. Hidup merekapun pas-pasan sehingga tidak mampu merehab rumah kediaman Halimah,”jelas ketua Ranting PDI.P Bagan Hulu ini didampingi beberapa pemuka masyarakat Aladin,Fauzan,Mira,Barle,Wak Tiar,Wak Zainal, dan beberapa masyarakat lainnya.


M.Noor menjelaskan kegiatan gotong royong ini sebagai simpati tenaga untuk membantu merehabilitasi rumah kediaman Rahmah. Ia menghimbau agar para darmawan juga ikut memberi bantuan untuk rehabilitasi kediaman Halimah ini. Diterangkannya bantuan itu bisa dengan membeli alat dan bahan bangunan rumah dan lain sebagainya.

“Untuk sementara ini telah terkumpul uang tunai lebih kurang sebesar 5 juta Rupiah. Hasil kesepakatan kami bersama masyarakat setempat, kami akan berusaha semampunya agar rumah nenek tersebut bisa berdiri secepatnya dan bisa ditempati oleh Halimah kembali, " terang M.Noor. (andi wrc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar