BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Bupati kabupaten Rokan Hilir membuka latihan
penyusunan dan pendayagunaan data profil desa/ kelurahan kabupaten Rokan Hilir
(Rohil) yang digelar oleh Badan pemberdayaan masyarakat (Bapemas) rohil di
lantai 6 hotel Kusuma jalan Riau Bagansiapiapi, Selasa (6/9). Puluhan
peserta hadir yang merupakan perangkat
desa/kelurahan kecamatan bangko. Dalam kesempatan itu juga bupati kabupaten
Rokan Hilir menyerahkan trophy pemenang lomba desa terbaik sekabupaten Rokan
Hilir beberapa waktu lalu yakni juara satu diperoleh oleh kepenghuluan Sapta
Permai kecamatan bagan Sinembah, juara dua diperoleh oleh kepenghuluan Jojol
kecamatan kubu dan juara ketiga diperoleh oleh kepenghuluan Bangko Sempurna
kecamatan Bangko Pusako.
“Diharapkan data-data dan profile desa secara terperinci ada dan tersimpan
dengan baik di setiap kantor desa dan kelurahan, jika perlu dibuatkan sebuah
bukunya . Karena sebagai bupati sangat
membutuhkan data tersebut untuk mengikuti perkembangan pembangunan desa. Kita
akan tahu apa yang perlu didahulukan untuk dibangun disuatu desa,”ujarnya.
Ditambahkan bupati data-data tersebut berupa luas wilayah desa,
perbatasannya, hasil masyarakatnya, berapa jumlah penduduk miskin dan apa mata
pencaharian masyarakatnya, juga data
penghulu berikut perangkat desanya. Karena sebut orang nomor satu di Rokan Hilir
ini menegaskan ada didengarnya disuatu desa dimana perangkat desanya adalah
anak penghulu yang masih kuliah di jawa.
“Bagaimana bisa bekerja jika perangkat desanya tidak ada di tempat bahkan
masih kuliah di jawa sana,”ujarnya.
Orang nomor satu di Rohil ini juga menegaskan agar pelaksanaan pelatihan
ini sesuai jadwal dan diperbanyak harinya sehingga dapat betul-betul diserap
oleh peserta pelatihan. Seperti
pelatihan saat ini agar para peserta dapat diberikan contoh mengisi blangko
profile desa yang bagus dan baik.
“Ada kadangkala dalam laporan pembukaan acara pelaksanaan pelatihan selama
seminggu namun dalam pelaksanaannya hanya dua hari. Bagaimana bisa bagus
jikalau hanya pelatihan selama dua hari. Hal ini tidak boleh terjadi. Coba kita
rencanakan pelatihan seminggu dan sesuai jadwal sehingga dapat diserap oleh
para peserta dengan baik dan bagus untuk menerapkannya di lapangan. Kita ingin
dengan adanya pelatihan dapat dimengerti untuk diterapkan dalam upaya
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,”pungkasnya. (andi wrc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar