Ratusan suku Warga Ang lakukan sembahyang leluhur yang terlebih dahulu
diarak keliling kota Bagansiapiapi.
BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Ratusan kepala keluarga (KK,red) suku
Marga Ang diarak keliling kota Bagansiapiapi, Senin (6/2). Mereka diarak dengan
diiringi barong say, drum band dan genderang “Yuko”. Arakan tersebut dimulai
dari kelenteng yayasan marga Sad Eka di jalan sentosa Bagansiapiapi menuju
jalan sumatera kemudian jalan mawar menuju jalan merdeka selanjutnya menuju
jalan sentosa kembali lagi di kelenteng yayasan marga sad eka. Mereka semuanya
berpakaian atas putih dengan selempang merah dengan memakai celana berwarna
hitam. Mereka sembahyang leluhur “Pendiksaan”.
Warga suku Ang merupakan suku
yang pertama sekali menginjak kakinya di kota Bagansiapiapi. Mereka membawa pe
khong yang saat ini masih ada di kelenteng tertua jalan kelentang
Bagansiapiapi. Menurut data yang diperoleh dari salah satu warga Ang, pada saat
ini suku Ang di kabupaten Rokan Hilir telah mencapai 600 KK yang tersebar di
seluruh daerah Rokan Hilir bahkan sudah ada juga yang merantau keluar daerah
Rokan Hilir.
“Suku marga Ang melakukan
sembahyang leluhur “pendiksaan” dan penempatan papan nama leluhur di gedung
yayasan social marga Sad Eka sekaligus sembahyang untuk merayakan malam cap go
meh,”ujar Edi .A ketika ditemui KABARROHIL
di jalan kelenteng Bagansiapiapi, Senin (6/2).
Dia menyebutkan bahwa pelaksanan arakan
marga Ang pada tahun ini di ketuai oleh Ang Bun Ing . Disebutnya arakan
tersebut di gelar dari kelenteng yayasan
social Marga Sad Eka jalan sentosa Bagansiapiapi. Dia menjelaskan sebanyak ratusan suku warga Ang
diarak keliling dengan drumband , barongsai dan genderang tionghoa “Yuko”.
Kemudian dilanjutkan sembahyang di kelenteng marga Ang. Lanjutnya
mengatakan, arakan dilakukan oleh suku
tionghoa marga Ang di gelar dari
kelenteng yayasan marga sad eka jalan sentosa Bagansiapiapi. Disebutnya, sebanyak
ratusan suku warga Ang diarak keliling
dengan drumband , barongsai dan genderang tionghoa. Kemudian dilanjutkan
sembahyang di kelenteng. Tata cara sembahyang dipimpin oleh tetua yang terlebih
dahulu sembahyang bakar hiu kepada leluhur.
"Pelaksanaan sembahyang
leluhur setiap tahun dilaksanakan,”pungkasnya. (andi krc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar