BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Acara perpisahan siswa kelas IX Tahun Pelajaran
2011-2012 Angkatan 58 dengan keluarga besar SMPS Muhammaddiyah di gelar di
jalan pahlawan bagansiapiapi, Sabtu (12/5). Aacara tersebut dipenuhi hiburan
yang disajikan oleh siswa SMPS Muhammaddiyah tersebut berlangsung aman dan
lancer. Hadir dalam acara tersebut para alumi SMPS Muhammaddiyah diantaranya
H.yan Faisal serta wali murid kelas IX SMPS Muhammadiyah. Dalam acara tersebut
kepsek Winarti secara simbolis melepaskan baju seragam siswa dan kemudian siswa
tersebut diserahkan kepada orang tua siswa.
Pelbagai acara hiburan disajikan
oleh siswa dengan menyanyikan lagu-lagu dan menampilkan drama. Siswa kelas IX
bahkan menampilkan drama tentang kesekolah. Mereka menampilkan drama tersebut dimana siswa
perempuan berkostum sebagai siswa lelaki dan siswa lelaki berpakaian sebagai
layaknya siswa perempuan. Penampilan kolaborasi bagaimana menjadi siswa lelaki
yang keras ditampilkan oleh siswa perempuan dan bagaimana siswa perempuan yang
lembut ditampilkan oleh siswa lelaki dengan dialog drama lelucon menghibur para
hadirin.
Kepala sekolah SMPS Muhammadiyah,
Winarti dalam arahannya menegaskan bahwa hari ini bukanlah merupakan perpisahan
para siswa yang sudah menjalani pendidikannya di SMPS Muhammadiyah. Namun acara
ini adalah merupakan acara penyerahan siswa kelas IX kepada orang tua atau wali
murid. Dikatakannya dimana sebelumnya orang tua murid menyerahkan siswa kepada pihak
sekolah SMPS Muhammadiyah untuk menjalani pendidikan SLTP di Muhammadiyah.
“Acara ini merupakan acara serah
siswa kepada orang tua dimana siswa telah bersekolah di SMPS Muahammaddiyah
selama ini,”ujarnya.
Diharapkan kepada siswa yang
lulus nanti agar tidak melupakan begitu saja kepada gurunya. Meskinpun guru
tersebut mungkin menjengkelkan siswa bahkan garang terhadap siswa. Namun hal
ini, disebut Winarti merupakan pendidikan bagi siswa agar siswa lebih baik
sehingga dimasa mendatang mejadi orang yang sukses. Ditegaskan oleh Winarti
jika siswa yang lulus ini menjadi sukses jangan membenci terhadap guru dan
almamaternya.
“Tidak ada guru maupun orang tua
yang ingin siswanya tidak menjadi sukses di masa mendatang. Oleh sebab itu guru
dalam mengajar di sekolah untuk mendidik agar anak didik menjadi orang yang
sukses. Jangan tindakan guru selama mengajar keras dan kejam menurut siswa di
balasan siswa sehingga melihat guru di jalan tidak mau menegur sapa guru
tersebut. Guru tidak mungkin kenal siswanya jikalau tidak siswanya yang
mengingatnya,”pungkasnya. (andi
krc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar