Kamis, 05 Juli 2012

Jelang Bakar Tongkang, Bupati Annas Hadiri Malam Hiburan Rakyat


BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Bupati Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) menghadiri acara malam hiburan rakyat yang digelar di persimpangan jalan kelenteng dan sentosa bagansiapiapi, Rabu malam (4/7). Hadir juga saat itu ketua DPRD Rohil Nasrudin Hasan, Kapolres Rohil AKBP Auliansyah lubis,Sik.MH, Kajari Bagansiapiapi Muh Zaenuddin.SH dan sejumlah kepala dinas dilingkungan pemdakab Rokn Hilir.

Acara tersebut merupakan pentas panggung yang mendatangkan artis dari tanjung pinang, dan Taiwan. Dalam menyambut tetamu dilakukan tarian persembahan. Namun kali ini merupakan kolaborasi dimana gadis  warga etnis tionghoa yang menarikan tarian persembahan tersebut.

Dalam sambutannya, ketua panitia kecil acara ritual bakar tongkang 2012 Hasanto menegaskan bahwa kota Bagansiapiapi yang berpenduduk memiliki berbagai ragam budaya menyelenggarakan salah satu budaya yakni acara ritual bakar tongkang. Disebutnya acara ini dapat terselenggarara atas dukungan pemkab Rokan Hilir dan donatur. Dia mengucapkan terima kasih atas bantuan dari segala pihak sehingga dapat terlaksananya acara ini.

“Kepada pemdakab Rokan Hilir dan juga kepada para donator diucapkan terima kasih atas dukungannya,”ujarnya.

Pada saat yang sama Bupati Rokan Hilir H, Annas Maamun menegaskan pada acara budaya ritual bakar tongkang saat ini banyak para wisatawan  yang datang ke kota Bagansiapiapi. Bahkan disebut orang nomor satu di Rohil ini ada yang dating dari luar Negara Indonesia. Ditambahkannya, dimana mereka kembali datang mengunjungi kampung halamannya.

Dikatakannya banyak kesempatan masyarakat Tionghoa yang berdatangan ke kota Bagansiapiapai untuk melaksanakan sembahyang leluhur seperti Ceng Beng, Cap Go Meh dan acara budaya ritual bakar tongkang ini.

“Acara ritual bakar tongkang ini merupakan suatu sejarah di temukannya daratan oleh warga tionghoa yang sekarang disebut kota Bagansiapiapi,”tuturnya.

Dalam kesempatan ini H.Annas Maamun  mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Rokan Hilir salah diantaranya adalah warga Tionghoa. Karena lanjutnya mengatakan dipercayai kembali dirinya untuk kembali menjadi bupati sehingga memimpin kembali di periode kedua ini.

"Memang ada juga yang tidak memilih saya, tetapi saya yakin 85 persen masyarakat tionghoa dari pelbagai daerah di Rohil memilih saya  menjadi bupati lagi,"katanya.

Orang nomor satu di Rohil menjelaskan bahwa dalam sejarahnya penemu wilayah Bagansiapiapi ini adalah masyarakat tionghoa. Disebutnya, diperkirakan pada tahun 1728 M. Disebut nya dalam sejarah tersebut sebanyak 18 orang warga Tionghoa dengan menggunakan tongkang (sejenis perahu Taiwan, red) menemukan daratan Bagansiapiapi.

Dia mengharap masyarakat tionghoa yang telah merantau kedaerah lain atau ke negara lain  yang perekonomiannya telah mapan agar bersama-sama membangun kampung halamannya,  kota Bagansiapiapi ibukotanya kabupaten Rokan Hilir.

Dikatakannya, ada satu permintaan dirinya yang belum terpenuhi yakni masyarakat tionghoa agar selalu kompak di daerah kita ini.  Bupati Annas mengingatkan sejarah tempo dulu bahwa kota di provinsi Riau yang terbesar adalah Tanjung Pinang kemudian kota Bagansiapiapi dan kota Selat Panjang.

“Oleh sebab iti mari kita pacu bersama pembangunan daerah ini. Untuk itu masyarakat kita harus kompak. Tahun depan pembangunan lapangan pesawat sudah dimulai. Kita harus kompak, selalu menjaga kesatuan dan persatuan serta kebersamaan  sehingga bersama-sama membangun daerah kita sendiri. Jangan kita terpengaruh oleh perkataan  orang bukan  daerah Bagansiapiapi atau daerah Rokan Hilir. Tidak akan ada yang membangun daerah ini kalau bukan orang yang berasal dari daerahnya sendiri,"katanya.

Disebutnya, jikalau marga Tionghoa kompak dan satu pendapat maka pemda akan membangun gedung multy marga di daerah lain sementara itu gedung multy marga di sebelah kelenteng di bangun taman beserta patung dewi kwan im tertinggi di Indonesia. Dia mengatakan kelenteng ing hok king merupakan kelenteng tertua di Indonesia. Oleh sebab itu keutuhan kelenteng tersebut tetap dipertahankan.

Ditegaskannya, bahwa perbedaan genetic maupun suku atau warga harus disingkirkan, hal tersebut, disebutnya tidak akan terjadi di kabupaten Rohil. Dikatakannya siapa yang mendiami di daerah Rokan Hilir, lanjutnya mengatakan dialah orang Rokan Hilir.  Politisi Golkar Rohil ini menjelaskan bahwa beberapa waktu lalu dirinya pernah menawarkan agar warga Tionghoa lulusan SMA mendaftar menjadi calon praja IPDN. Hal ini disebutnya, agar ada warga Tionghoa sebagai taruna praja IPDN. Namun nyatanya, lanjutnya mengatakan masih belum ada masyarakat tionghoa yang mendaftar masuk IPDN.

“Siswa Warga Tionghoa Jangan takut masuk IPDN. Harapan saya jikalau ada yang masuk menjadi taruna praja IPDN tentunya setelah lulus nanti ada seorang warga tionghoa Bagansiapiapi menjadi camat bahkan menjadi bupati,” pungkasnya. (andi krc)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar