BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Lima
fraksi di DPRD Rokan Hilir (Rohil) menyampaikan pandangan umum fraksi terhadap
pandangan pemerintah daerah di sidang paripurna yang di gelar di Aula rapat
utama gedung DPRD Rohil jalan Merdeka Bagansiapiapi, Senin (10/9). Hadir
memimpin sidang paripurna tersebut ketua DPRD Rohil nasrudin hasan, wakil ketua
DPRD Rohil Drs Jamiluddin dan sejumlah anggota DPRD Rohil. Hadir dalam siding
dari pihak kepolisian kapolsek Bangko Kompol Hamrizal,S.Sos, pihak pemerintah
daerah wabup H.Suyatno, sejumlah asisten, kepala kantor,dinas dan badan
dilingkungan pemdakab Rokan Hilir. Meskinpun banyak bangku kosong disaat sidang
berlangsung karena hanya 26 anggota DPRD dari 40 anggota DPRD Rohil yang hadir
namun sidang tetap berjalan terus dengan lancer.
Pada
umumnya kelima fraksi menyampaikan setuju terhadap pandangan pemerintah daerah
yang disampaikan di paripurna beberapa waktu lalu (selasa,4/9,red). Dimana
di sektor pendapatan daerah, belanja
daerah dan pembiayaan daerah mengalami peningkatan di sebabkan oleh asumsi
kebijakan umum dan selisih silpa. Dimana hal tersebut sudah sesuai dengan
aturan. Namun kelima fraksi tersebut yang di bacakan oleh jurubicaranya pada
umumnya memberikan catatan-catatan yang harus di perhatikan oleh pemerintah
daerah Rokan Hilir.
Fraksi
Golkar Plus yang di ketuai oleh H.Rasmali,SH dengan sekretaris
karmilasari,S,Kom yang disampaikan oleh juru bicaranya H.Bahtiar,SH memberikan
pandangan akhir fraksi secara umum dengan menegaskan agar seluruh SKPD
memberikan perhatian yang lebih serius agar sejalan dengan semangat bupati
H.Annas Maamun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) pada waktu lalu
sehingga perkembangan pembangunan daerah dilaksanakan dengan sesuai waktu.
Diakuinya
untuk mendukung pembangunan daerah memang memerlukan pembiayaan dana harus
besar. Diharapkannya dana pembangunan jangan hanya mengandalkan dari SDA migas.
Oleh sebab itu diharapkan oleh Fraksi Golkar plus untuk dapat lebih intensif
menggali sumber PAD yang dapat mendongkrak dana non migas.
Fraksi
Golkar Plus mengatakan bahwa beberapa waktu lalu ketika mengunjungi ke wilayah
provinsi Jambi, Pemdakab disana dapat meningkatkan sumber PAD bidang perkebunan
dengan melaksanakan MoU antara pemerintah daerah dengan pengusaha perkebunan.
Hal ini patut di contoh oleh pemerintah daerah Rokan Hilir, sebutnya.
Hal ini
disebutnya bukan merupakan ungkapan yang tidak berdasar. Dikatakannya saat
sekarang ini hasil ikan di Rokan Hilir bukan lagi menjadi primadona daerah.
Lanjutnya mengatakan karena saat ini masyarakat sudah beralih keperkebunan
kepala sawit. Oleh sebab itu, disarankan oleh Fraksi Golkar Plus agar
pemerintah daerah membangun PKS sebagai tempat pengolahan hasil buah tandan
sawit di daerah empat wilayah kecamatan yakni kecamatan Bangko, kecamatan
Sinaboi, kecamatan Batu hampar, dan kecamatan Rimba Melintang.
Kemudian
itu, lanjutnya menegaskan kondisi politik menghadapi pilgubri yang telah
dimulai diharapkan pemerintah daerah selalu mengawasi dan harus menjaga suasana
politik tersebut dengan menjaga semangat kesatuan dan persatuan dengan
bimbingan saling asih dan saling asuh.
Sedangkan
Fraksi PDI-P menyampaikan pandangan umum yang dibacakan oleh juru bicaranya, Hj
Rusmanita menyampaikan pandangannya agar
proses pengambilan keputusan paling lambat pada sebelum tanggal 30 September
tahun berjalan.
“Oleh
sebab itu hendaknya sudah disahkan sebelum berakhirnya bulan ini,”katanya..
Dalam
pandangan umumnya faksi PDI-P memberikan masukan kepada pemerintah daerah
dengan memaparkan daerah Rohil memiliki SDA yang melimpah yang memberikan
komiditi dana ke daerah Rohil. Namun hal ini disebutnya jika tidak dikelola
dengan baik maka akan membahayakan sumber dana bagi daerah Rokan Hilir dimasa-masa
mendatang.
Maka
lanjutnya mengatakan pemerintah daerah Rohil mulai saat ini harus siap untuk
mengganti Dana Bagi Hasil (DBH) dengan menggali potensi daerah untuk
meningkatkan PAD. Selain itu Fraksi PDI-P juga menekankan agar pemerintah
daerah memperhatikan para guru-guru di daerah perbatasan. Fraksi PDI-P
menyarankan agar pemerintah daerah harus memperhatikan guru di perbatasan
tersebut dengan memberikan dana tunjangan khusus. Selanjutnya, fraksi PDI-P ini
juga menekankan agar pemerintah daerah menyalurkan gaji honorer dapat di
sesuaikan dalam sebulan sekali diakhir bulan atau dua bulan sekali. Hal ini,
disebutnya dapat menghindari para guru tenaga honor meminjam uang kepada
rentenir yang dapat mencekik tenaga guru honorer tersebut.
Selanjutnya
menegaskan agar pemerataan pembangunan disegala bidang. Selanjutnya di bidang
kesehatan diharapkan pemerintah daerah melalui SKPD dapat menambah
sarana-sarana penunjang yakni sarana mobil Ambulan di RSUD Dr Pratomo. Kemudian
itu jika perlu dialihkan mobil Ambulan yang ada ke puskesmas-puskesmas yang
memerlukan. Selanjutnya fraksi PDI-P juga menekankan kepada pemerintah daerah
agar mobil dinas yang ada dan yang wajib dileleng diharapkan segera di lelang.
Lain
halnya Fraksi Demokrat yang dibacakan
oleh ketua Fraksi sekaligus juru bicaranya Muhammad Kazim. Dia mengatakan dalam
penyampaian pandangan fraksinya bahwa procedural disebutnya telah memenuhi
aturan yang berlaku untuk mendapat persetujuan bersama antara pemerintah dengan
DPRD Rohil.
Namun
fraksi Demokrat juga memberikan masukan kepada pemerintah daerah tentang PAD
yang hingga kini belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Disebutnya, hal ini
oleh kerana sering tidak memenuhi target yang diharapkan. Oleh sebab itu
diharapkan dapat menambah tenaga dengan membentuk SOT baru dengan membentuk
alat perangkat UPTD. Kemudian itu, Fraksi Demokrat menekankan terhadap perlunya
pembinaan SDM managerial teknis PNS sebagai antisipasi tehadap memungut biaya
tera dan tera ulang yang selama ini dilakukan oleh Direktorat metereologi. Oleh
sebab itu disebutnya, Disperindag diharapkan membentuk UPTD metereologi untuk
peningkatan SDM yang perlu dilaksanakan secepat mungkin.
“Agar SKPD
dapat menggunakan pola maksimal maka perlu dinas yang dibentuk dan sub dinas
baru sebagai prosesi SOT baru,”ujar Muhammad Kazim.
Fraksi
Persatuan Bintang Kebangsaan (PBK) yang dibacakan oleh juru bicaranya H.Bachid
Madjid pada umumnya menekankan terhadap hutan dan perkebunan terutama terhadap
penjual lahan dan pembabat hutan. Bachid Madjied mengatakan pemerintah daerah
dalam penyampaian pandangan umum terhadap RAPBD 2012 disebutnya pendapatan 1,9
Triliun lebih, pembiayaan daerah 550 Milyar lebih, belanja daerah 2,3 Triliun
lebih. Hal ini dikatakannya mengalami kenaikan. Oleh sebab itu, dikatakannya
merupakan kesejahteraaan masyarakat.
Namun
perlu disampaikannya kepada pemerintah daerah beberapa hal yakni permasalahan tanah di kecamatan Tanah Putih,
dan kecamatan Pujud yang meningkat yang bisa berdampak terhadap dunia usaha.
Hal ini, disebutnya tidak diinginkan terjadi hal yang sama dengan daerah lain.
Oleh sebab itu, Fraksi Persatuan Bintang Kebangsaan mengharapkan agar hal ini
dikoordinir dengan baik oleh pemerintah daerah.
Lanjutnya
mengatakan bahwa bibit potensi terjadi konflik di daerah desa Putat oleh karena
PT Andika yang didapat temuan-temuan yang terasa ganjial yakni adanya pembukaan
lahan sawit dari tahun 2006 hingga sekarang tanpa adanya ijin pembukaan lahan.
“Entah
kenapa pemerintah daerah tidak pecaya sehingga berlaku siapa yang kuat dialah
yang berjaya yang dapat terjadi konflik social,”ujarnya.
Selanjutnya
karena adanya aspirasi warga masyarakat di dusun 1 (satu) Putat yang
menyebutkan diwilayahnya tidak adanya bangunan pemerintah yang masuk, seperti
puskesmas dan bangunan sekolah.
“Oleh
sebab itu di daerah terisolir dan perbatasan agar diutamakan. Kemudian gizi
buruk terdapat juga di suak air hitam,”ujarnya.
Kemudian
itu, fraksi PBK juga menekankan terhadap penangkapan ikan dengan menggunakan
setrum, dan tawas yang marak saat ini. Hal ini, disebutnya hingga saat ini
belum ada pengawasan. Hal ini, lanjutnya mengatakan perlu disikapi oleh
pemerintah daerah dengan tata kelola pemerintahan agar diperbaiki, tapal batas
wilayah.
“Perlu
ditertibkan dengan segera diperiksa dan ditindak lanjuti para pelaku dengan
pengawasan yang semestinya. Kemudian penguasaan non prosedural agar dapat di
benahi menjadi salah satu pendapatan dan aset daerah,”tuturnya.
Sedangkan
Fraksi kebangkitan nasional sejahtera (KNS) yang dibacakan oleh juru bicaranya
Edison.S.Ag menyampaikan pandangannya yakni perubahan dengan terjadinya
pergeseran anggaran yakni peningkatan di semua sektor baik pendapatan belanja dan pembiayaan.
Disebutnya
pendapatan asli daerah mengalami penurunan. Oleh sebab itu diharapkan dapat
diberikan alasan mengapa hal ini bisa terjadi. Lanjutnya diharapkan dapat
ramuan formula untuk meningkatan PAD yakni pajak dan retribusi yang efektif dan
efesien. Oleh sebab itu diharapkan kepada pemkab Rokan Hilir agar menyusun
regulasi dengan keputusan bupati atau aturan yang berlaku.
Dikatakannya
untuk peralatan rumah sakit fraksi KNS setuju menambah tenaga operasional namun
peralatan harus dimanfaatkan dengan tenaga ahlinya. Kemudian jembatan dan jalan
rusak merupakan tanggung jawab bersama oleh sebab itu diharapkan pemdakab
menganggarkan tanggul untuk menghindari abrasi sungai Rokan yang dapat melanda
jembatan Jumrah.
“Hal ini
merujuk keadaan yang memaksa seperti yang pernah dilakukan didalam perbaikan
jalan lintas ujung tanjung ke
Bagansiapiapi,”pungkasnya.
Sidang
pari purna akhirnya ditutup oleh ketua DPRD Rohil setelah mendengarkan
pandangan fraksi. Selanjutnya dikatakan Nasrudin Hasan bahwa jawaban pemerintah
akan disampaikan pada hari kamis mendatang (13/9).
“Hal ini
setelah koordinasi antara sekwan dan pemdakab Rokan Hilir,”jelasnya.(andi
krc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar