PEKANBARU,KABARROHIL-
Halal Bi Halal Ikatan keluarga masyarakat Rokan HIlir (IKMAROHI) Pekanbaru
bersama Pemdakab Rokan HIlir (Rohil) sekaligus melepas Jemaah Calon Haji dengan
tema Mari kita tigkatkan ukhwah islamiah serta persaudaraan sesame masyarakat Rohil
Pekanbaru dan Pemdakab Rohil di gelar di Auditorium Grand Central Hotel jalan
Sudirman Pekanbaru,Sabtu malam (8/9).
Hadir saat itu pengurus
maupun masyarakat Rohil di pekanbaru yang memenuhi auditorium tersebut. Hadir
juga ketua DPRD Riau H.Johar Firdaus, anggota DPRD Riau Rusli Efendi, ketua
DPRD Rohil Nasrudin Hasan, tokoh Riau dari Rohil Hang Temong, Radja Marjohan
Yusuf, Najieb Efendi dan mantan camat Bangko Fahmi Amri. Tampak juga perwakilan
dari IKMAROHI Duri, IKMAROHI Dumai dan IKMAROHI Jakarta Sedangkan dari pemdakab
Rohil hadir bupati Rokan Hilir H.Annas Maamun, wakil bupati H.Suyatno, setdakab
Rohil Drs Wan Amir Firdaus,MSi, para Asisten, kepala dinas, badan dan kantor
dilingkungan pemdakab Rohil serta sejumlah kabag di pemdakab Rohil. Tampak juga H.Asri Auzar di saat penyambutan tamu.
Dalam kesempatan itu
sedikitnya 13 orang JCH di tepuk tawar oleh para yang hadir sekaligus orang
nomor satu di Rohil memberikan santunan kepada 85 orang anak yatim yang
diberikan langsung oleh orang nomor satu di Rohil secara simbolis kepada dua
orang anak yatim. Sebelumnya acara uitama dengan bersalam-salaman acara
tersebut di siram dengan santapan Rohani oleh Uztads Muhamamd Ghazali Siregar.
Bupati H.Annas Maamun
berterima kasih atas undangan ikatan keluarga masyarakat Rokan Hilir Pekanbaru.
Dalam acara Halal Bi Halal ini orang nomor satu di Rohil berkesempatan atas
nama keluarga besar pemdakab Rokan Hilir meminta maaf dengan mengucapkan minal
aidin wal faidzhin mohon maaf lahir dan bathin.
Dalam sambutannya, bupati H.Annas
Maamun memaparkan perkembangan dan kemajuan daerah kabupaten Rokan Hilir saat
ini. Dia menegaskan bahwa wilayah kabupaten Rokan Hilir saat ini sudah
berpenduduk sedikitnya 706.455 jiwa. Pertambahan penduduk yang semakin pesat
membuat perkembangan pembangunan dan perekonomian daerah Rokan Hilir semakin
meningkat. Oleh sebab itu, dikatakannya agar mempersingkat rentan waktu dan
meningkatkan pelayanan maka daerah Rokan Hilir saat ini sudah menjadi 15
wilayah kecamatan.
“Dalam waktu dekat akan
ditambah 3 kecamatan lagi sehingga menjadi 18 kecamatan dengan desa mencapai
200 desa lebih,”ujarnya.
Pelbagai bidang dan
perkembangan serta kemajuan daerah di paparkannya saat itu, seprti masalah
perkebuinan, pertanian, perekonomian, pendidikan, kesehatan dan banyak lagi
dipaparkannya dalam lesempatan tersebut.
Politisi Golkar Rohil ini
juga menjelaskan perkembangan dan kemajuan pendidikan di daerah Rokan Hilir.
Bahkan orang nomor satu di Rohil ini berkomitmen untuk memajukan pendidikan di
daerah Rohil. Oleh sebab itu dia mengatakan berusaha semaksimal mungkin agar
daerah Rokan Hilir terdapat perguruan tinggi negeri atau universitas negeri.
Hal ini disebutnya kerena melihat semakin banyaknya lulusan pendidikan SMA yang
lulus di Rohil tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi ke daerah luar Rokan
Hilir diakibatkan masalah biaya besar dan rata-rata yang lulus SMA tersebut
adalah anak masyarakat miskin. Namun hal ini disebutnya mendapat jenjang yang
harus di hadapi untuk mendapat ijin tersebut sehingga sampai saat ini belum
mendapatkannya juga ijin tersebut.
Dia menjelaskan dengan
berdirinya sekolah tinggi negeri atau universitas negeri di Rokan Hilir secara
tidak langsung telah mengurangi ongkos biaya kos dan makan. Sehingga anak keluarga
miskin dan tidak mampu dapat mengenyam pendidikan jenjang sekolah tinggi atau
universitas. Dia menegaskan dirinya tidak ingin jika sekolah tinggi atau
universitas hanya untuk anak kepala dinas atau orang yang mampu saja. Namun
keluarga miskin juga harus sekolah ke perguruan tinggi sehingga dapat
meningkatkan SDM dan juga sekaligus dapat meningkatkan penghidupan keluarganya.
“Pemdakab Rohil ingin
meningkatkan SDM masyarakatnya dengan berusaha mendirikan sekolah tinggi atau
universitas negeri di Rokan Hilir namun hingga saat ini ijin belum juga dapat
dari kemendikbud.Jika ini berkelanjutan maka berapa banyak anak orang miskin
tamatan SMA yang tidak bisa melanjutkan kependidikan perguruan tinggi hanya
karena masalah biaya besar jika melanjutkan ke Pekanbaru,”tandasnya. (andi
krc).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar