BAGANSIAPIAPI,Kabarrohil-Adanya
statment untuk memindahkan kampus IPDN Riau di Rokan Hilir (Rohil,red) ke
Pekanbaru membuat sejumlah elemen masyarakat Rohil “marah”. Wacana yang dilontarkan oleh Setdaprov Riau Zaini Ismail
di media dinilai mencederai hati masyarakat Rokan Hilir (Rohil,red). Tampak
sejumlah tulisan di kertas karton ditempatkan di pagar gedung wakil rakyat
Rohil jalan Merdeka Bagansiapiapi. Salah satu kertas karton putih itu
bertuliskan ‘Pertahankan IPDN, wacana Pemprov Riau Pindahkan IPDN Kurang
Kerjaan’.
Bahkan sejumlah warga masyarakat pelbagai kalangan yang peduli terhadap IPDN tersebut berkumpul untuk membentuk forum masyarakat peduli IPDN Rohil. Tampak dari kalangan LSM, tokoh masyarakat, Pers dan mahasiswa berkumpul melakukan pertemuan di Mesjid Agung Al-Ikhlas, jalan Utama Bagansiapiapi, Kamis (11/12/2014). Dalam waktu dekat mereka akan melakukan audiensi dengan pelbagai pihak untuk meminta petunjuk dan masukan dari LAM, DPRD Rohil dan Bupati Rohil.
“Pernyataan-pernyataan
tersebut telah mencederai hati masyarakat Rohil yang selama ini bangga dengan
berdirinya IPDN di Rohil,”ujar Darwin Murin salah satu penggagas forum tersebut
kepada Kabarrohil ketika ditemui, Kamis (11/12/2014).
Dia
menjelaskan bahwa berdirinya kampus IPDN di daerah Rokan Hilir berkat dukungan
warga masyarakat dan perjuangan bupati Annas Maamun yang perduli terhadap warga
masyarakat Rohil khususnya yang berada di lingkungan kampus IPDN. Karena dengan
berdirinya kampus IPDN membuat perekonomian warga tempatan disekitar kampus
bertambah meningkat.
“Keberadaan
kampus IPDN di Rohil merupakan berkah bagi masyarakat. Oleh sebab itu
keberadaan kampus IPDN di Rohil tetap dipertahankan selamanya. Selama ini
pemdakab Rohil komit berupaya melengkapi segala kebutuhan sarana, prasarana,
fasilitas dan infrastruktur. Bukan sedikit anggaran yang di keluarkan untuk
membangun kampus IPDN tersebut,”tuturnya Darwin Murin.
Hal
yang sama juga dikemukakan oleh juru bicara forum ini, Jaka Abdillah. Dia
menegaskan akan melakukan koordinasi kesejumlah elemen masyarakat untuk
mempertahankan kampus IPDN tetap berada di daerah Rokan Hilir.
“Secepatnya
kita akan roadshow ke stakeholder untuk mendapatkan masukan-masukan dan bersatu
mempertahankan kampus IPDN tetap di Rohil,”ujar Jaka Abdillah.
Sementara
itu, ketua LSM Tikor, Hermanto mengatakan bahwa statment yang dilontarkan (kampus
IPDN dipindahkan ke Pekanbaru,red) dapat memancing kemarahan warga masyarakat
Rokan Hilir yang selama ini bangga terhadap keberadaan kampus IPDN di wilayah
Rohil. Dia menegaskan masih banyak program pusat yang lain untuk dibawa ke provinsi
Riau. Bukan program pusat yang telah ada di daerah “diobok-obok” memindahkan
kedaerah lain dalam satu wilayah provinsi Riau.
“Seharusnya
kita bersatu padu memikirkan bagaimana program yang ada di Pusat harus dibawa
ke daerah Riau. Bukan malah program pusat yang sudah ada di daerah Riau di
pindahkan kedaerah lain dalam satu wilayah provinsi Riau ini,”tutur Hermanto.
Dia
menjelaskan bahwa statment Zaini Ismail setdakab Provinsi Riau dapat menimbulkan polemik yang memicu
konflik antar daerah di wilayah provinsi Riau. Seharusnya pembangunan pelbagai
bidang diutamakan di wilayah pesisir provinsi Riau. Apalagi masalah pendidikan,
agar terjadi pemerataan jenjang pendidikan tentunya harus tersebar kampus
akademi, universitas ataupun institut di seluruh wilayah di provinsi Riau.
Dengan demikian dapat meningkatkan SDM
warga Riau.
“Makanya
kami protes, menilai wacana pemindahan kampus IPDN yang telah berada di Rohil
sebagai pemicu polemik menimbulkan konflik. Kami berharap anggota DPRD Provinsi Riau dari Rohil
tidak tinggal diam,”pungkasnya.
Warga
masyarakat Rohil lainnya juga mengungkapkan hal yang sama. Syamsul Bahri
menjelaskan kepada Kabarrohil bahwa warga Rohil tidak setuju jika kampus IPDN
yang sudah dibangun dengan bagus tersebut dipindahkan ke Pekanbaru. Dia menilai
statment yang dilontarkan dapat memecah belah provinsi Riau. Jikalau ada
kekurangan tentunya dipecahkan solusi bagaimana melengkapi kekurangan tersebut.
Bukan dengan wacana memindahkan kampus kebanggaan warga Rohil tersebut ke
daerah lain.
“Wacana
yang dilontarkan memicu agar warga Rohil khususnya warga daerah pesisir ingin
cepat memisahkan diri dari provinsi Riau untuk membentuk provinsi sendiri. Seharusnya
kampus yang telah dibangun didukung untuk dikembangkan, bukan dengan
memindahkannya. Akibatnya, tentu perekonomian warga yang sudah lebih maju
menjadi terkebelakang lagi,”tuturnya.
Hal
ini juga mendapat sorotan serius dari anggota DPRD Rohil. Afrizal yang akrab
disapa Epi Sintong ini menjelaskan bahwa memindahkan Kampus IPDN yang telah
berada di Rohil kedaerah lain tidak semudah diwacanakan, hanya karena dengan
alasan-alasan disebabkan oleh kepentingan pribadi. Karena pembangunan kampus
IPDN telah menelan dana APBD dan APBN. Selain itu, tentunya pembangunan kampus
IPDN di daerah Rohil telah melalui kajian dan telaah perkembangan pembangunan
kedepan.
“APBD
Rohil sudah tersedot banyak untuk menyediakan dan melengkapi sarana dan
prasarana kampus IPDN. Tidak semudah itu untuk dipindahkan dari Rokan
Hilir,”ujar anggota DPRD Rohil daerah pemilihan Tanah Putih Sedinginan ini,
Rabu (10/12/2014) kemaren.
Dia
menjelaskan, pembangunan kampus IPDN telah menggelontorkan dana tidak sedikit.
“Kalau
tidak salah nilainya sudah melebihi 150 milyar. Kalau IPDN dipindahkan tentunya
bangunan yang ada menjadi sia-sia? Sedangkan bangunan di Pekanbaru belum ada.
Tentunya perlu anggaran lagi untuk membangun kampus baru. Wacana pemindahan
Kampus IPDN dari Rohil adalah pemikiran tidak etis,”ketusnya.
Adanya
wacana pemindahan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dari Ujung Tanjung
Rokan Hilir ke Pekanbaru, juga didengar oleh orang nomor satu di Rokan Hilir. Bupati Rohil H.Suyatno menilai wacana itu merupakan kebijakan
yang keliru. Sebagaimana dikutib dari riau terkini.com, Ia mengharapkan
berbagai pihak untuk tidak berkomentar macam-macam.
“Jangan
komentar-komentarlah. Itukan aset Nasional. Kebetulan berada di Rokan Hilir, ya
sama-sama kita awasi. Yang belum terpenuhi, kita benahi lagi. Jangan seenaknya
membawa kampus itu pindah dari Rokan Hilir ke Pekanbaru,”pungkasnya.
(sup/and/rtc/rls)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar