Rabu, 16 Desember 2009

ITDA Rohil Sosialisasi Gelar Kesadaran Pengawasan dan Good Governance

Inspektorat Rohil Gelar Kesadaran Pengawasan dan good governance

BAGANSIAPIAPI,(RIAU)-Inspektorat Daerah (ITDA) Rohil menggelar acara kesadaran pengawasan dan good governance bertema mewujudkan misi pembangunan kab Rohil dalam menciptakan tata pemerintahan yang baik melalui koordinasi monitoring dan evaluasi hasil pengawasan dan inpres nomor 5 tahun 2004 di gedung serbaguna jalan utama bagansiapiapi, Selasa (15/12) kemaren. Sebanyak 150 peserta dari unsur dilingkungan pemdakab Rohil mengikuti acara ini.

Nara sumber prof.Dr Syahruddin Rasul,SH mengatakan bahwa dirinya sudah tiga kali ini mengunjungi Rohil. Dalam sambutannya Ia mengatakan kabupaten Rohil telah melakukan usaha-usaha untuk membiasakan diri kejujuran terhadap anak didik disekolah dengan melaksanakan warung kejujuran di sekolah.

"Insya Allah dengan usaha dini kita disekolah maka Rohil dapat bersih dari tindakan korupsi,"tuturnya Syahrudin Rasul.

Dikatakannnya bahwa di Negara Indonesia masih tergolong negara terkorupsi di asia meskinpun telah ada perubahan dengan usaha-usaha untuk mengatasinya. Dikatakannya bahwa korupsi adalah sebuah kekuasaan akuntabel.

"Kalau kita berbicara korupsi itu adalah power of accounbitility. Korupsi itu merupakan serakah karena bila ada kesempatan dan tidak diambil tindakan yang tegas maka disitulah mengambil kesempatan itu. Untuk itu harus dibiasakan dari sekolah, oleh sebab itu kepada orang tua diharapkan memberitahukan anaknya agar jangan biasakan diri untuk menyontek. Karena menyontek itu perbuatan yang dapat merugikan orang lain sehingga hal ini merupakan korupsi kecil-kecilan. Kalau dari sekolah sudah terbiasa merugikan orang lain maka sudah besar akan terbiasa merugikan negara,"tutur Syahrudin Rasul.

Sementara Bupati Rohil mengatakan kepada peserta yang merupakan lingkungan pemdakab Rohil bahwa senantiasa kita selalu diawasi oleh inspektorat daerah, BPKP dan juga aparat penegak hukum seperti kejari, kejati dan polisi. Oleh sebab itu diharapkan kepada kepala dinas, kantor dan badan jua ikut mengawasi dini terhadap bawahannya.

"Korupsi bukan hanya berbentuk uang tetapi juga pekerjaan dan kehadirannya,"ujarnya orang nomor satu di Rohil ini.

Selanjutnya dikatakannya juga menjadi permasalahan sekarang dalam pengelolaan penawaran proyek di pelbagai dinas. Disebutkan bahwa yang bisa menang adalah yang penawaran rendah wajar namun yang rendah wajar tersebut belum diperjelas sehingga banyak yang penawarannya rendah merasa menang.

"Padahal jika penawar rendah dimenangkan akhirnya pelaksanaan proyek menjadi tidak bagus bahkan terbengkalai namun jika terjadi permasalahan panitia yang disalahkan,"ujarnya.

Ia sangat merasa janggal terhadap implementasi penafsiran penawaran rendah wajar tersebut karena terjadi penafsiran yang berbeda antara pengusaha dan panitia. Namun demikian dirinya tetap mewujudkan yang terbaik dari yang baik dengan saling berkoordinasi dengan pelbagai pihak.

"Kami sudah sedemikian rupa untuk mewujudkan yang baik dengan saling berkoordinasi dengan pelbagai pihak,"tandasnya. (Gun).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar