BINCANG INDONESIA
Jumat, 18 Maret 2011
Polres Gelar Pasukan, menghadapi pemilukada Rohil
BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL- Prediksi dan antisipasi keamanan kedepan harus dilakukan. Karena apapun agenda demokrasi di Rohil yang jelas masyarakat ingin keamanan dan ketertiban. Maka oleh sebab itu seluruh lembaga pelaksanaan pemilukada dan wakada harus komit melaksanakan sesuai tahapan-tahapan yang telah ditentukan.
Demikian diungkap Kapolres Rohil AKBP Bambang Soedarmadji,Sik ketika ditemui KABARROHIL seusai gelar pasukan dalam rangka operasi mantap praja 20102011 Polres Rokan Hilir beserta jajaran dan instansi terkait siap mengamankan pemilukada Bupati dan wakil bupati kabupaten Rokan Hilir. Gelar pasukan tersebut di laksanakan di halaman kantor bupati Rohil jalan Merdeka bagansiapiapi,Jumat (18/3). Hadir dalam gelar pasukan itu bupati kabupaten Rohil H.Annas Maamun, ketua DPRD Rohil Nasrudin Hasan, wabup H.Suyatno, sekdakab Ir.H.Asmirin Usman, para asisten, kepala dinas, badan dan kantor dilingkungan pemdakab Rohil. Dalam gelar pasukan itu kapolres Rohil memasang pita merah putih di pundak kiri perwakilan pasukan secara simbolis.
“Tidak mungkin keamanan jika tidak dibantu oleh pelbagai pihak, termasuk pemdakab Rohil. Yang terpenting adalah keadaan aman yang kondusif hingga pelaksanaan pemilukada pada tanggal 7 April 2011 mendatang,”tuturnya.
Orang nomor satu di jajaran polres Rohil ini sekali lagi mengucapkan sangat berterima kasih kepada masyarakat dan lembaga pelaksana pemilukada dan wakada Rohil sehingga pada saat ini dapat melaksanakan tahapan-tahapan sesuai ketentuan. Dirinya juga merasa optimis masyarakat akan melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai ketentuan berlaku.
Selanjutnya mengatakan didalam hal kampanye polisi memberikan pelayanan sesuai tugas-tugas kepolisian. Dijelaskannya juga dalam penciptaan operasi kondisi kepolisian resort Rohil telah malakukan pelatihan selama dua minggu sejak tanggal 15 pebruari hingga 2 Maret lalu. Hasil yang didapat sebelum cipta kondusif terjadi curat sebanyak 5 (lima) kasus, curas sebanyak 1 (satu) kasus dan curanmor sebanyak 1 (satu) kasus. Sedangkan setelah cipta kondusif terjadi curat sebanyak 2 (dua) kasus, curas sebanyak 2 (dua) kasus dan curanmor nihil kasus.
“Kita menilai terjadi perubahan kasus sebelum dan sesudah penciptaan operasi kondisi,”katanya. (andi wrc)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar