Selasa, 03 April 2012

Dirujuk ke RSUD Dr Pratomo dari puskesmas Penipahan, 13 dari 14 pekerja pembersih sarang wallet Penipahan diduga keracunan.


BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-13 warga kepenghuluan penipahan darat kecamatan Pasir limau kapas (Palika) dari 14 pekerja pembersih sarang wallet di Penipahan diduga keracunan. 7 orang mereka tersebut bekerja di pengolahan sarang burung wallet Ku Butik di jalan Bhakti Penipahan dan 6 orang bekerja di pengolahan sarang burung wallet pemilik Herna jalan gereja Penipahan. Demikian dikatakan oleh penghulu penipahan darat Mustar Ali ketika ditemui KABARROHIL di RSUD Dr Pratomo jalan Pahlawan bagansiapiapi, Selasa (3/4).

Disebut Penghulu Mustar Ali bahwa ketiga belas warganya yang dirujuk ke RSUD Dr Pratomo bagansiapiapi tersebut adalah Lisna, Yayuk Lestari, Vera Syamsiah, Yuyun, Seruni, Rahimi, Kibah, Srik, Desi, Ema, Ratna, Marsela, dan Limah. Mereka tersebut merupakan warga kepenghuluan penipahan darat yang berumur antara 18 hingga 21 tahun.  Bahkan, disebut penghulu masih ada yang di jenjang sekolah di kelas dua SMA. Sedangkan satu setelah dirawat di puskesmas penipahan sudah membaik dan tidak ikut rujukan di RSUD Bagansiapiapi.

Dikatakan penghulu Mustar Ali, dari surat keterangan puskesmas penipahan mereka tersebut berdasarkan  hasil analisa sementara mengalami mencret, nyeri, kepala, mual, muntah, lemah, sesak nafas, dengan diagnosa sementara keracunan senyawa hidrokarbon. Hal tersebut berdasarkan surat keterangan yang ditunjukkannya kepada KABARROHIL dari  hasil sementara dr Netti Juliana.

Menurut Penghulu bahwa enam orang mengalami keadaan tersebut pada hari minggu kemaren (1/4,red). Keenam orang tersebut di larikan ke puskesmas penipahan. Kemudian pada hari Selasa semalam (2/4,red) mengalami hal yang sama sebanyak tujuh orang warganya juga kemudian dilarikan ke puskesmas Panipahan. Karena mengalami keadaan yang mengkuatirkan maka penghulu Mustar Ali mengatakan membicarakannya dengan pemilik atau pengelola pembersih sarang burung wallet tersebut agar di rujuk ke Bagansiapiapi. Akhirnya pengelola tersebut menyetujuinya dan pada pagi tadi Selasa (3/4,red) mencarikan kapal untuk membawa warga yang diduga keracunan tersebut ke Bagansiapiapi.

Dikatakan penghulu Mustar Ali, menurut salah satu pegawai  yang membersihkan sarang burung wallet ini bahwa sarang burung wallet yang dibersihkan lain dari biasanya. Disebut penghulu seperti dituturkan salah satu pekerja tersebut bahwa sarang wallet yang dibersihkan ketika akhirnya terjadi keadaan demikian sangat Lembut dan mudah mencabutnya dimana biasanya agak sulit.


Menjawab KABARROHIL, anggota DPRD Rohil daerah pemilihan Penipahan Bahtiar yang juga hadir untuk melihat para warga penipahan darat tersebut merasa prihatin. Dia merasa prihatin yang menimpa warga daerah pemilihannya mengalami hal tersebut. Oleh sebab itu diharapkannya agar hal ini diselidiki hingga tuntas agar dapat di diagnose apakah perbuatan  tersebut disengaja atau tidak.  Diharapkan, oleh anggota DPRD Rohil ini agar pihak berwajib memanggil pemilik agar dimintai keterangan untuk menyelidiki sehingga tidak ada korban lagi berikutnya.


"Kita mengharapkan sipengelola atau pemilik usaha pembersih sarang burung wallet tersebut diperiksa. Karena hal ini apakah wabah penyakit atau bahan kimia untuk membersihkan sarang burung wallet tersebut. Oleh sebab itu diminta para petugas yang berwajib agar mengecek dan menyelidik para pengelola tersebut. Kemudian itu diharapkan para home industri pembersih sarang burung wallet harus mempunyai ijin dalam pengelolaan untuk mempekerjakan karyawannya dengan peralatan pengamanan,”ujarnya.

Informasi yang dihimpun dan didapat,  salah satu pekerja yang tidak mengalami keadaan tersebut bernama  Erni dan telah bekerja selama 2 (dua) tahun. Keterangan yang didapat  ada sebanyak empat orang yang tidak mengalami keadaan diduga keracunan itu. Sedangkan informasi yang di dapat dari keterangan pekerja bahwa barang atau bahan kimia pembersih tersebut yang lain dari biasanya itu diduga dari Malaysia. (andi krc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar